Sky-16

914 102 19
                                    














Sabar itu ada batasnya.
Jikalau sudah habis maka akan berujung kemarahan.

Tapi bagi Seokmin,sabar itu harus selalu ada pada dirinya.
Karena ia sekarang tengah menghadapi ujian yang menguji kesabarannya.

Bukan ujian sekolah atau ujian masuk universitas.
Melainkan ujian menghadapi sifat dan perilaku pasangannya.

Kwon Soonyoung atau sekarang berubah marga menjadi Lee Soonyoung.

Meminta hal macam-macam pada Seokmin,seperti seharusnya ibu hamil.
Mengidam adalah masa tersulit bagi suaminya karena selalu dimintai ini-itu.
Belum lagi mood yang selalu berubah setiap saat,bahkan tidak menentu.

Seokmin kini tengah berdiri didepan pintu belakang rumahnya,sambil membawa satu bak penuh cucian siap jemur.

Kesulitan mengambil sandalnya,tapi tiba-tiba suara menggelegar dibelakangnya membuat kaget.

"MINGGIR,IBU NEGARA MAU LEWAT!" Seokmin hampir saja terjengkang kebelakang.

Siapa yang tidak kaget kalau diteriaki begitu,belum lagi tangannya yang mendorong tubuh Seokmin.

Karena terdiam didepan pintu,maka Soonyoung sedikit menyingkirkan tubuh si suami.

"Soon-ah,kau tidak kasihan padaku? Membawa bak pakaian malah kau dorong," Seokmin berkomentar kemudian.

Walau nada bicaranya santai tanpa raut wajah kesal,Soonyoung tetap mencebik pada Seokmin.

Usia kandungan Soonyoung sudah memasuki bulan pertama.
Seokmin kira..masa kehamilan Soonyoung adalah masa bahagianya.

Nyatanya tidak.

Bahagia bagi Soonyoung tapi tidak bagi Seokmin.

Seokmin tetap bersabar.











Semua menu masakan yang Soonyoung pesan sudah terjejer rapi dimeja hadapannya.
Soonyoung diam sejenak,melihat semua makanan yang sudah dibuat oleh Seokmin.

Suaminya itu pintar juga dalam hal memasak..bahkan ia sendiri pun kalah jauh dari Seokmin.

Pemuda hamil itu mendengus kemudian,masih menatap makanan disana.

"Kenapa,sayang? Kau tidak mau lagi semua makanan ini?" Soonyoung menggeleng.

Bukan tidak mau.
Tapi ia merasa payah menjadi seorang istri.

Yang benar saja suami memasak malah istri berdiam diri.

"Hiks hiks…Seoku~"

"Eh? Kenapa malah menangis?"

Ini hal yang membuat Seokmin terkadang menjadi iba pada Soonyoung.

Menangis tanpa sebab yang jelas,Seokmin takut kalau-kalau nangisnya Soonyoung malah berujung kerasukan.

Ah Seokmin! Kau barusan berpikir apa?

"Sayang tenang dulu,ayo duduk disana saja." ajak Seokmin pada Soonyoung.

Keduanya duduk di sofa ruang tamu,masih menenangkan Soonyoung.

Wajah sembab dialiri air mata itu senantiasa Seokmin hapus menggunakan ibu jarinya.

Seokmin terkekeh kecil melihat kemanjaan Soonyoung,kalau sudah begini biasanya ia akan menempel terus pada dirinya.

Mengintili seperti seekor anak kucing pada induknya.

"Seoku~ajari aku memasak…kau tahu kan kemampuan memasakku buruk sekali..disini kan aku berperan jadi istri,yang benar saja malah kau yang pintar memasak."

Sky(Seoksoon Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang