Sky-18

773 95 5
                                    







Seokmin berlari kencang menuju ruang ICU tempat Soonyoung dirawat.

Beberapa dokter ahli dan senior sudah berada disana mengerubungi tubuh Soonyoung.

"Ada apa?!" Seokmin panik.
Baju berwarna hijau tua itu tidak terpasang rapi karena terlalu terburu-buru.

"Tekanan darahnya rendah dan kondisinya kembali menurun.
Bahkan ia tadi sempat kejang."

Seokmin terperangah tak percaya.
Kenapa bisa kondisi Soonyoung jadi semakin parah begini?

"Soonyoung kumohon bertahanlah…bertahanlah sedikit lagi,sayang."

Sambil memegang tangan dingin istrinya,Seokmin juga ikut membantu para dokter yang menangani Soonyoung.

Setitik air mata keresahan jatuh membasahi tangan Soonyoung.
Seokmin menatap wajah pucat pasi Soonyoung,segala doa ia rapalkan dalam hati.

Alat monitor pemantau detak jantung terus berbunyi.
Bahkan semakin menurun persennya.

Seokmin menggeleng sembari mengatakan 'tidak',ini belum saatnya Soonyoung menyusul bayi mereka.
Seokmin masih membutuhkan Soonyoung.

Pria itu merengsek maju untuk mendekati telinga Soonyoung,membisikkan kalimat.

"Sayang,kamu ingatkan saat pertama kali aku melamarmu waktu itu? Kamu bahagia,kan? Kamu ingin selalu bersamaku kan sampai tua?"

Seokmin masih menangis menahan isaknya..para dokter masih berusaha menstabilkan kondisi Soonyoung.

Mereka paham bagaimana perasaan Seokmin sekarang ini,jadi mereka tidak mengusir atau menyuruh Seokmin untuk tunggu diluar.

"Kau harus kuat,Soon-ah. Kau tidak kasihan padaku,sudah ditinggal pergi oleh bayi kita. Yang benar saja kau akan ikut pergi menyusulnya? A-aku belum siap,sayang.
Tuhan kumohon selamatkan Soonyoung."

Genggaman pada tangan dingin itu kian mengerat.

Nafas Seokmin memburu dan berat,mukanya sudah merah serta sembab.
Mencoba setegar mungkin walau itu bisa dikatakan mustahil.
Tapi tetap akan ia usahakan.

"Dengar Soon-ah,aku berjanji akan selalu bersamamu,membahagiakanmu segenap jiwa dan ragaku.
Aku janji sayang,aku berjanji..sungguh.
Kumohon bangunlah,temani aku sampai hari tua kita..jangan buat aku makin terpuruk."




















"Stabil!"

Seokmin mendongakkan kepalanya yang tertunduk lesu,ia menatap monitor dengan mata berkaca-kacanya.
Segenap tim dokter sudah berusaha sebisa mungkin,mereka berhasil membuat kondisi Soonyoung kembali stabil.

Dokter yang bekerja pada bidang spesialis anak itu tersenyum kemudian.
Mengusapi air matanya yang masih turun,walau pandangannya mengabur akibat air mata sendiri tapi ia cukup senang.

"Terimakasih sayang,kau masih mau bertahan demi aku."

Dikecupnya kening Soonyoung lama.
Tim medis pun izin pergi keluar,membiarkan Seokmin dan Soonyoung didalam.
Ia pun terduduk diranjang Soonyoung..jantung Seokmin berangsur-angsur kembali pada detakan normal.

Ini adalah situasi menegangkan pertama yang Seokmin alami karena Soonyoung.
Nyawa belahan jiwanya hampir saja melayang meninggalkannya.
Syukurlah,Tuhan mendengarkan doanya dari tadi.

Mengabulkan kemudian.
Merasa kasihan pada anak umatnya yang terus menderita,Tuhan pun menjabah kesungguhan doa Seokmin.













Sky(Seoksoon Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang