Sky-20

731 95 4
                                    










Sudah merasa lebih baik maka Soonyoung diizinkan pulang dengan syarat selalu meminum obat dari rumah sakit,ini kejadian seperti sewaktu ia pertama kali masuk rumah sakit disaat ingin bunuh diri.

Waktu itu Mingyu yang memberinya petuah,sekarang beda lagi melainkan Seokmin.

Soonyoung memang sudah sembuh total,tapi tetap saja Seokmin tak mengizinkan Soonyoung bekerja berat dulu.
Tunggu sampai benar-benar ia sembuh maka baru Seokmin izinkan,rasa-rasanya seperti dikurung.
Tidak boleh ini dan itu.

Soonyoung duduk diruang tengah sambil membaca sebuah buku novel kesukaannya,isi cerita itu begitu menguras emosi.
Biarkanlah Soonyoung dikatai lelaki cengeng hanya karena membaca cerita fanfiction dalam bukunya.

Menangis sesenggukan sampai air matanya jatuh membasahi halaman buku.

Novel yang Soonyoung baca itu berjudul 'My Husband and Little Family'.

Novel yang bergenre romance diselingi angst sad story itu membuat Soonyoung ikut merasakan sakitnya.
Sakit ditinggal suami serta anaknya sendiri.

Soonyoung menutup buku bacaannya beralih mengusap air mata yang masih berjatuhan.

"Hhh~kenapa sedih begini ceritanya?" gerutu Soonyoung pada angin lalu.

Soonyoung menatapi perut datarnya kemudian mengelusnya pelan.

Hampa.
Itu yang Soonyoung rasakan sekarang ini.
Tidak ada lagi sebuah kehidupan didalam sana,bayinya sudah tiada.

Biasanya setiap saat akan selalu ia usap karena senang dapat merasakan hadirnya si buah hati.
Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi.

"Aku merindukannya," Soonyoung tertunduk lesu.
Sudah bagus tadi berhenti menangis,sekarang ia menangis lagi.

Sambil memeluk perutnya sendiri,Soonyoung berjalan gontai memasuki kamar tidurnya.
Menjatuhkan tubuh lelah itu kemudian.

Tirai jendela bergerak karena tiupan angin,melambai kemana-mana.
Pikiran Soonyoung tidak menentu sekarang,tidak tahu apa yang pasti.

Soonyoung berpikir sejenak,bagaimana perasaan Seokmin saat pertama mengetahui kalau bayinya gugur?
Pasti lebih sakit daripada Soonyoung.

Rasa bersalah itu menggerogoti hati dan pikiran Soonyoung.
Pastinya Seokmin menginginkan anak darinya,tapi apalah dayanya yang tidak bisa diandalkan menjaga bayi mereka sendiri.













Sepulang bekerja,Seokmin tidak menemukan Soonyoung di ruang santai.
Biasanya,Soonyoung akan duduk sembari menonton televisi menunggunya pulang.
Tapi sekarang kemana?

"Soon-ah,kau dimana?"
Seokmin memasuki kamarnya.

Sunyi dan gelap.
Itulah keadaan kamar Seokmin sekarang,lampu langsung dihidupkan oleh Seokmin kemudian.

Ia melihat ada gumpalan selimut diatas ranjangnya.
Pendengaran Seokmin ia tajamkan sedikit,ada suara isak tangis?

Soonyoung menangis?

"Soon-ah,kau kenapa? Soon?"
Seokmin mengguncang sedikit tubuh istrinya,hanya kepalanya yang menyembul sedikit dari selimut.

Pemandangan wajah sembab disertai kedua mata bengkak langsung Seokmin dapatkan.

Seokmin merengsek maju kedepan istrinya,lalu mengecek keadaan Soonyoung.

"Kau sakit lagi,hm? Katakan,mana yang sakit."
Tangan Soonyoung menuntun tangan milik Seokmin untuk menyentuh dada kirinya yang berdetak.

Sky(Seoksoon Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang