Sky-26

1K 101 21
                                    







Berbagai macam camilan tersedia dihadapan Soonyoung saat ini.
Yang paling mencolok mata adalah sebuah mangkuk besar berisikan keripik kentang pedas yang ia beli disebuah minimarket terdekat. Seokmin tidak tahu apabila nafsu makan istrinya akan meningkat jadi lebih tinggi daripada biasanya.

Tiap waktu mulut Soonyoung tiada henti mengunyah makanan,kecuali jika ingin tidur tentunya ia baru bisa berhenti makan.
Bahkan sambil menyiapkan makanan pun tak akan pernah ia bisa jauh dari camilannya.

Berat badan Soonyoung sudah naik jadi 7kg dalam dua minggu ini.
Seokmin tak masalah apabila Soonyoung selalu makan,tapi lihatlah berbagai jenis makanan apa yang ia makan.

Itu semua makanan cepat saji,tidak baik untuk kondisi kesehatan beserta janinnya.
Soonyoung juga sudah mencoba segala hal agar ia tidak makan cepat saji terus-menerus,tapi itu semua percuma.

Ia tetap memakannya.

Perut buncit itu Soonyoung usap-usap secara perlahan,sambil menonton acara televisi disiang hari. Ia merebahkan seluruh badannya secara menyamping di sofa ruang santai sembari memakan keripiknya.

Remote kontrol televisi tergeletak diatas kepalanya.
Terkadang Soonyoung bosan berada dirumah terus,ia ingin berjalan-jalan tapi Seokmin selalu melarang jika ingin pergi sendiri.
Harus ada Seokmin bersamanya baru boleh pergi.

Soonyoung tahu bagaimana khawatirnya jika ia berjalan sendirian tanpa pendamping,maka dari itu ia mencoba memahami.







"Seokmin-ah,ada yang mencarimu?"

"Siapa?"

"Tidak tahu,dia menunggu di kantin rumah sakit."

Seokmin menutup laptopnya kemudian beranjak pergi menuju kantin.
Tidak tahu siapa yang datang..Seokmin dengan santainya berjalan.

Langkah kaki itu terhenti sebentar,menelisik keseluruh isi kantin mencari seseorang yang Mingyu maksud.
Lalu,nampak seseorang melambaikan tangannya keatas. Seakan memberi kode bahwa ia ada disana.

Tanpa menunggu lama,Seokmin pun segera beranjak mendekat.
Matanya sedikit melotot tidak percaya akan siapa ia bertemu hari ini.

"Shannon,mau apa kau kesini?"
Ya,itu adalah Shannon.

Mantan calon istri keduanya.
Seokmin pikir,setelah memutus hubungan dengan keluarga itu ia akan aman dan tenang.

Nyatanya tidak sesuai dugaan.

"Temani aku makan siang,aku tak biasa makan sendiri."

"Maaf,aku masih ada pekerjaan lain. Kau minta pada yang lain saja."

"Aku tidak mengenal siapapun disini selain kau,oppa."

Seokmin mendecis kemudian.
Oppa?
Entahlah,Seokmin merasa jengkel jika sudah dipanggil seperti itu oleh si wanita Amerika itu.

Tangan Seokmin segera dicekal oleh Shannon,aksi keduanya menjadi bahan sorotan mata dari pengunjung lain.
Seokmin pun menarik paksa tangannya dari cekalan Shannon,sempat terlepas namun setelah itu malah jadi memeluk Seokmin erat dari belakang.

"Shannon lepaskan! Kau tidak malu apa dilihat banyak orang?!" Shannon tidak menghiraukan.

Ia masih nyaman memeluk tubuh tegap Seokmin.
Dokter itupun merasa risih diperlakukan seperti itu,segala cara ia gunakan.

"Seokmin-ssi?"

"A-aa Saebin-ssi?"

Tamatlah riwayat Seokmin.

Sky(Seoksoon Couple)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang