"Minho bukan anak kandung Mama?"
Minho tampak terpekur saat mengetahui fakta yang satu itu. Tatapannya berubah kosong, sama seperti suaranya yang terdengar kosong. Hampa. Begitu jauh. Tak ada nada. Tak ada gairah. Seperti suara desau angin.
"Minho... Maksud Mama...." Mama Lee meraih tangan Minho dengan wajah panik sambil berusaha menjelaskan.
Namun sayang, Minho malah menolak dan menepis uluran tangan mamanya. Dia malah menatap mamanya dengan tatapan terluka, dengan tatapan tak percaya, dengan tatapan.... menyedihkan.
"Jadi selama ini Mama menyembunyikan dariku kalau aku bukanlah anak kandung Mama?"
"Minho... Mama bisa jelask―" Mama Lee kembali meraih tangan Minho, tapi lagi-lagi Minho menolaknya dengan tepisan.
"Kalau bukan anak Mama, lalu aku ini anak siapa?" ucap Minho kemudian, dengan suara terluka, dengan mata berkaca-kaca.
Mama Lee hanya menggigit bibir melihat wajah Minho yang begitu. Felix sudah menundukkan kepala tak sanggup melihat kakaknya. Sementara Jisung masih diam tanpa ekspresi, meskipun hatinya kini bergemuruh hebat tanpa alasan.
"Kamu gak perlu tau, Minho..." ucap Mama Lee kemudian. "Kamu gak perlu tau siapa orang tuamu sebenarnya."
Minho menatap mamanya tak percaya. "Kenapa? Kenapa aku gak boleh tau? Kenapa aku gak boleh tau orang tua kandung aku sendiri??!" Minho malah membentak.
"Orang tuamu itu jahat, Minho! Mereka gak berhak jadi orang tua kamu! Dan kamu gak berhak hidup bersama mereka! Jadi kamu gak perlu tau siapa mereka!" Mama Lee balas membentak.
"Siapa?" Tapi Minho tetap bertanya dengan tatapan serius. "Siapa orang tuaku?"
Mama Lee masih diam.
"SIAPA ORANG TUA KANDUNG AKU, MAMA?!"
"KAMU GAK PERLU TAU, MINHO! KAMU GAK USAH IKUT CAMPUR MASALAH INI!"
"MEMANGNYA KENAPA KALAU AKU AKU IKUT CAM―"
PLAK! Dengan cepat Mama Lee kembali menampar Minho hingga cowok itu membungkam perkataannya. Yang secara tidak langsung juga membuat Jisung dan Felix kembali tertegun dengan apa yang mamanya lakukan.
"Diam kamu, Minho!" kata Mama Lee dengan suara tertahan, diiringi dengan air matanya yang mengalir. "Orang tuamu itu jahat, kamu gak perlu mengetahuinya."
Minho memegang pipinya yang terasa panas. Dia memandangi mamanya dengan tatapan tidak percaya, dengan tatapan terluka, dengan perasaan sakit di dalam dadanya. Dia memandangi mamanya dengan perasaan sakit di dalam dadanya. Mama yang ternyata baru ia ketahui bahwa bukan mama kandungnya. Yang dengan teganya selama ini menyembunyikan fakta itu darinya.
"Kalau Mama bilang orang tua kandungku jahat, aku malah bilang kalo Mama yang lebih jahat karena menyembunyikan semua ini dariku!" ucap Minho dengan suara tertahan.
Setelah berkata begitu, Minho berlari keluar kantor polisi.
"Kak Minho!" Felix berteriak memanggil Minho, bahkan dia sampai ikut berlari mengejar kakaknya.
Namun sayang, ketika Felix sampai di luar kantor, dia sudah kehilangan jejak ke mana kakaknya itu pergi.
Suasana di kantor polisi mendadak lengang usai kepergian Minho. Mama Lee kini menangis di tempat, sementara Jisung masih terpaku di tempat. Ketika Felix kembali masuk ke dalam kantor, dia memeluk mamanya dan menangis berdua. Hanya sang polisi yang menatap bingung kepada tiga anggota keluarga pelaku di depannya. Gara-gara mereka pula, tawanannya kini kabur melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Oops! (Minsunglix Version) ✔
FanfictionOops! (Minho x Jisung x Felix version) [18+] BOY X BOY AREA! YANG NGGAK SUKA YAOI MINGGAT DARI SINI!!