7. Gara-Gara Si Bajingan Itu

6.7K 1.1K 589
                                    

IYA IYA INI GAK BAKALAN DI-UNPUB, MAKANYA SEMUANYA PADA KOMEN DONG JANGAN CUMA KOMEN NEXT ATAU SURUH UPDATE CEPET DOANG! LAMA-LAMA KESEL BACA KOMEN YANG KAYAK GITU! MALAH BIKIN JADI MALES UPDATE CEPET TAU GA! AKU SUKA BACA SPAM COMMENT JADI AYO KITA RAMAIKAN CERITA INI HEHEHE :") #SORINGEGAS

⚠ CHAPTER INI MENGANDUNG KALIMAT KASAR DAN ADEGAN YANG TAK PANTAS UNTUK DITIRU  ⚠




"Di mana Hyunjin sekarang?"

"Terakhir gue liat masih di kantin bareng Changbin."

Tanpa babibu, Minho langsung angkat kaki dari kelas dan berlari dengan kecepatan penuh menuju kantin. Tak ia pedulikan teriakan dari Seungmin yang mengingatkannya agar tak bertindak gegabah. Bodo amat, dia udah gak peduli status Hyunjin apaan. Ngakunya temen, tapi adeknya temen sendiri dijadiin korban kebajingannya. Temen macam apa itu?!

Kantin masih rame waktu Minho nyampe sana. Kepalanya celingukan mencari keberadaan Hyunjin sembari tungkai kakinya yang melangkah ke sana kemari. Hingga akhirnya rungunya menangkap dua suara yang sedang bercakap-cakap.

"Felix mah gak ada apa-apanya. Gue pernah grepe-grepe dia tapi apaan anjir tepos banget. Menang di cabenya doang dia mah."

"Nah kan, gue bilang juga apa Bin, mendingan Jisung ke mana-mana. Beuh, mantap. Yang cantiknya hakiki emang paling juara. Semok banget anjir, kulitnya mulus banget, jeritan aw awnya bikin nagih, rasanya pengen gue genjot lagi tuh or―"

"ANJING LO BERDUA!"

BRAK!

Tiba-tiba aja Minho menendang meja kantin sampai meja tersebut terdorong dan menabrak meja yang kini ditempati oleh Hyunjin dan Changbin. Hyunjin dan Changbin sontak berdiri dan memandang ke arah Minho yang kini merangsek maju ke arahnya dengan wajah murka.

BUG! BUG!

Minho langsung meninju rahang kiri Hyunjin dengan tangan kanannya dan juga rahang kanan Changbin dengan tangan kirinya secara bergantian. Menyebabkan kedua cowok itu terjerembab ke belakang. Hyunjin tersungkur di lantai, sementara Changbin menabrak meja kantin yang tengah dipakai oleh beberapa orang. Kejadian itu pula yang menyebabkan suasana kantin mendadak heboh, terlebih masih banyak mahasiswa yang makan di sana.

Setelah meninju keduanya, Minho kembali merangsek maju mendekati Hyunjin. Menindih tubuh yang lebih tinggi darinya itu, lalu kembali meninju rahang cowok itu secara bergantian. Kanan-kiri, kanan-kiri, sambil mulutnya menyerocos dengan kalimat sumpah serapah.

"BRENGSEK LO, HYUNJIN! TEMEN MACAM APAAN ANJING, TEGA-TEGANYA LO MERKOSA ADEK GUE! SALAH DIA APA, HAH?! DASAR MANUSIA GAK BERPERASAAN! ENYAH AJA LO DARI HADAPAN GUE!!"

Di bawahnya, Hyunjin yang berkali-kali kena tinju malah tertawa setan.

"Oh, jadi lo udah tau ya? Kalo gitu maaf deh," ucap Hyunjin dengan wajah tanpa dosa, lalu kembali tertawa.

"DASAR SETAAAAAANN!!" Minho semakin keras meninju rahang Hyunjin, tak peduli dengan sudut bibir cowok itu yang sudah berdarah. Sementara Hyunjin hanya pasrah mendapatkan pukulan itu, malah menikmati tiap tinjuan yang ia terima sambil tertawa-tawa.

"Makanya kalo punya adek cantik tuh bagi-bagi kalo gak mau gue jebol secara paksa."

Minho semakin murka mendengar ucapan itu.

"DIEM LO, BANGSAT!! MASIH BERANI BICARA SAMA GUE, HAH?! MATI AJA LO, HYUNJIN! BAJINGAN KAYAK LO GAK PANTES HIDUP DI DUNIA INI!"

Tiba-tiba aja pinggang Minho dipeluk dari belakang, lalu ditarik secara paksa untuk enyah dari badan Hyunjin. Minho meronta.

[1] Oops! (Minsunglix Version) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang