Plakkk
Saat ia berbalik, yang ia rasakan saat ini malah rasa panas disekitar pipi kirinya. Haneul begitu saja menampar dirinya.
"Kenapa kau menamparku?!" Tanya Nara sedikit meringis, menahan denyutan sakit dipipinya. Kini beberapa pengunjung kafe tersebut memperhatikan kedua gadis muda itu dengan raut terkejut sekaligus penasaran.
"Karena kau adalah jalang." Ujar Haneul kesal dan menyeringai sinis kearah Nara. Ia melangkah mendekat. Hingga kini, ia berada tepat didepannya.
"Kau keterlaluan." Ujar Nara sambil mengepalkan kedua tangannya. Ingin rasanya ia mencabik mulut Haneul saat ini tapi ia berusaha setenang mungkin, ketika berhadapan dengan iblis betina yang satu ini.
"Yah. Dan kau sudah tau bukan, jika aku akan selalu mengganggumu selama kau masih bernafas didunia ini." Ujar Haneul sambil berdecak diakhir kalimatnya. Menunjukkan rasa meremehkannya kepada Nara.
Nara terdiam, ia menormalkan nafasnya beberapa kali dan berusaha tenang kembali. Ayolah. Ia tak ingin menjadi sorotan publik untuk waktu yang lama. Tanpa peduli dengan kehadiran Haneul, Nara mengambil tas kecilnya yang berada dikursi dan mulai melangkah meninggalkan gadis itu.
"Pengecut, bukankah kau seharusnya membalasku?" Nara tak peduli dan melangkah kembali. Haneul menggertakan giginya karena merasa diabaikan.
"Sama seperti ayahmu. Kalian sama-sama penjilat dan tak tau diri." Langkah Nara terhenti. Kenapa juga nama appa nya dibawa-bawa dalam pertikaian ini?
"Apa maksudmu?" Nara berbalik dan menatap nyalang kearah Haneul.
Haneul berdecak dan mulai membisikan sesuatu ketelinga Nara.
"Jangan berlagak sok tak mengetahui hal ini Nara sayang. Bukankah kau sudah tau jika ayahmu sangat setia membantu Tuan Cho dalam bisnisnya dengan menggunakan segala macam cara. Ayahmu yang sok suci itu ternyata sama kotornya denganmu tapi kuakui ia adalah anjing peliharaan Tuan Cho yang sangat setia dan beruntung. Buktinya saja, ayahmu itu bisa membuat anak semata wayang Tuan Cho menikah denganmu. Yah. Dia adalah Cho Kyuhyun. Yang mari kita sebut pria itu adalah kekasihku sebelum kau datang dan merusak segalanya. Ck. Benar-benar penjilat dan tak tau diri." Mata Nara memanas mendengar ucapan Haneul. Gadis itu sudah berucap sangat keterlaluan dan hal itu tentu saja tak bisa dimaafkan. Sudah cukup ia menahan diri selama ini.
Plakkk
Plakkk
Nara menampar Haneul dua kali. Ia bertambah kesal saat melihat Haneul tampak baik-baik saja. Malah gadis itu menyeringai kearahnya.
"Tamparanmu tak cukup kuat untuk membuatku meneteskan air mata, Jung Nara." Ujarnya lagi dengan menatap tajam kearah Nara.
"Dan setelah ini kuperintah kau untuk ikut denganku menemui Jino. Kau harus menemuinya. Sebenarnya aku muak menemuimu hanya untuk membicarakan hal ini." Ujar Haneul lagi yang kini memerintahkan dirinya? Apa Haneul gila? Jelas-jelas mereka sedang berseteru sekarang dan gadis itu malah menyuruh ia dengan sesuka hatinya.
"Tidak. Aku tak akan pernah menemuinya." Ujar Nara tegas. Membuat Haneul mendidih. Seakan penolakan Nara sungguh bukan jawaban yang tepat.
"Kau tak ada alasan untuk menolak perintahku. Ingat! Kau yang membuatnya seperti itu!" Ujar Haneul meninggikan suaranya. Nara menyeringai dan tak peduli akan ucapan iblis itu dan berusaha untuk segera enyah dari tempat itu tapi Haneul masih setia mencengkal tangannya.
"Lepaskan Haneul!" Teriak Nara tak suka dengan perilaku gadis itu saat ini.
"Tidak. Kau saat ini harus ikut denganku jalang. Dasar jalang tak tau diri. Kotor. Menjijikan. Sama seperti ayahmu." Ujar Haneul lagi. Tak tahan dengan ucapan Haneul yang terus mengatai jalang, terlebih terus menyebutkan nama ayahnya. Membuat Nara menghentak tangan gadis itu dengan kasar lalu ia berbalik dan menampar Haneul untuk kesekian kalinya lalu dengan kesal Nara mendorong gadis itu hingga tersungkur. Keterlaluan! Haneul sudah kelewat batas!
"Apa yang kau lakukan?!" Suara teriakan terdengar. Membuat Nara menoleh kearah sumber suara dan mendapati Cho Kyuhyun yang kini tengah berlari dan membantu Haneul untuk berdiri. Mata pria itu terlihat marah kepadanya?
Tunggu. Apa pria itu berpikir ia sudah berbuat jahat kepada Haneul?
Tidak-tidak. Ini bukan seperti yang Cho Kyuhyun bayangkan. Bukan dirinya yang memulai tapi Haneul dan gadis itu...
"Apa kau sadar dengan perbuatanmu ini?" Nada pria itu terdengar dingin. Haneul meringis dan memperlihatkan bagian pergelangan kakinya yang sedikit lecet akibat dorongan dari Nara tadi. Beberapa kali gadis itu meringis.
"Yak! Cepat kemari pegawai bodoh." Kyuhyun berteriak kepada satu pegawai yang tengah berjaga. Nara menatap sekelilingnya. Tunggu. Bukankah tadi ada beberapa orang di tempat ini. Lalu semuanya pergi kemana? Sial. Pantas saja Haneul bertindak sesuka hati. Pasti gadis itu tau dengan situasi saat ini. Tunggu apa semua ini skenario darinya?
"Ba-baik tuan." Salah satu pelayan tergopoh dan langsung membantu Kyuhyun memapah Haneul.
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan disini? Terlebih tempat ini sangat dekat kantorku. Apa kalian ingin menjadi sorotan untuk para karyawanku?" Kyuhyun menatap kedua gadis itu dengan kilat marah. Haneul yang sudah duduk disofa cafe tersebut hanya berdecak tanpa ada niat untuk menjawab perkataan Kyuhyun. Sesekali ia mengurut pergelangan kakinya yang terasa sakit. Semua ini ulah si Jung Nara sialan itu. Cih. Sial!
"Dan kau, Nara. Kenapa kau menampar dan mendorong Haneul seperti itu? Apa kau ingin balas dendam kepadanya?" Tanya Kyuhyuh sambil menyilangkan kedua tangannya. Menunggu jawaban apa yang akan Nara ucapkan.
"In-ini ti-tidak seperti yang kau lihat." Tiba-tiba lidah Nara menjadi kelu, karena melihat tatapan penuh intimidasi dari Kyuhyun. Oh, ayolah. Kenapa Kyuhyun seakan memojokannya?
"Haneul, sebaiknya kau pulang dan Nara kau ikutlah denganku." Haneul melebarkan matanya. Tunggu apa ini artinya Kyuhyun tengah mengusirnya?
"Tunggu! Apa kau mengusirku?" Tanya Haneul tak terima, terlebih Kyuhyun tampak merangkul pundak Nara. Terlihat sekali jika Kyuhyun hendak meninggalkannya sendiri disini. Brengsek! Kenapa Kyuhyun seberengsek ini?
"Iya dan kuharap kau tak menemui Nara lagi setelah kami menikah." Nara sungguh terkejut akan ucapan Kyuhyun. Padahal tadi ia sempat berpikir jika Kyuhyun akan membela Haneul dan berakhir memarahinya. Tapi ini sungguh diluar dugaan, ternyata Kyuhyun membelanya!
Nara menatap wajah Kyuhyun yang memiliki rahang tegas, hidung mancung, kulit putih mulus, serta bulu halus disekitar dagunya dan mata jernih yang dimilikinya membuat seorang Kyuhyun terlihat sangat tampan apalagi saat ini Kyuhyun sedang mengenakan pakaian kerjanya. Sungguh luar biasa tampan!
"Kyuhyun, sebaiknya kita cepat pergi dari sini." Ujar Nara begitu lirih. Kyuhyun menatapnya lalu tanpa berkata ia menyetujui usul Nara dan segera membawanya menuju mobil yang sudah ia parkir didepan cafe ini.
Haneul berteriak frustasi saat dengan teganya Kyuhyun meninggalkannya seperti ini.
"Brengsek! Cho Kyuhyun brengsek!" Ujar Haneul sangat kesal. Si pelayan yang berada disampingnya menunduk dalam dan mundur secara perlahan. Sungguh gadis yang didepannya saat ini sangat menyeramkan. Ia tak ingin terkena amukannya.
◽◽TBC◽◽
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Dress•Kyuhyun (END)
Fanfiction#11 kyuhyun (14/07/2018) Keegoisanku yang tak bisa membiarkanmu pergi. -Cho Kyuhyun