"Nenek? Ke-kenapa kau ada disini?" Nara tentu saja tak menyangka jika orang yang memanggilnya itu adalah nenak Nami. Untuk apa wanita tua itu ada disini? Kenapa baru terlihat setelah beberapa minggu tak muncul?
"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, nak." Nenek Nami melangkah mendekat dengan senyuman. Tidak. Senyuman itu sarat akan bahaya. Nara bisa melihat itu saat para pengawal yang berada disisi nenek Nami berjalan mendekatinya. Bahkan beberapa dari mereka sudah menghadang pintu keluar.
"Kembalilah ke altar. Kyuhyun sudah menunggumu." Nara membulatkan matanya. Dia... Tidak. Nenek Nami juga berada dipihak Kyuhyun?
"Tidak. Aku ingin pergi dari sini. Kumohon." Wanita itu menggeleng, membuat Nara yang melihatnya langsung tak percaya. Pupus sudah harapannya.
"Ingatanmu sudah pulih bukan? Karena itu kau tak bisa meninggalkan Kyuhyun." Gila! Sejak kapan wanita tua itu mengetahui hal ini?
"Ikutlah denganku dan laksanakan pernikahan kalian dengan baik." Wanita itu terus menerus memasang senyum malaikat palsunya. Tidak. Apa maksud semua ini?
"Nenek... Kau..." Nara tak mengerti dengan semua ini.
"Kau hanya akan aman jika bersama Kyuhyun, Nara. Percayalah kepadaku." Ujarnya lagi, tapi Nara terus menggeleng dan hal itu membuat dirinya langsung berniat berlari dari kepungan yang sudah nenek Nami buat.
"Percayalah kepadaku, Nara. Nenek hanya ingin yang terbaik untukmu." Beda dengan kalimat memastikan yang terucap, wanita itu ternyata menyuruh para pengawal untuk memegangi tangannya. Membuat Nara memberontak.
"Bawa dia dengan hati-hati." Dan yang terjadi selanjutnya adalah Nara diseret secara paksa oleh mereka. Membuat gadis itu terus menerus mengumpat dan memberontak.
Bukk...
"Rias dia lagi dan pastikan kalian membawanya sampai altar." Ujar nenek Nami dengan tegas. Untuk pertama kalinya Nara dapat melihat wanita itu berujar tegas seperti tadi. Apa itu adalah karakter aslinya? Sial! Gagal sudah rencananya! Lalu bagaimana dengan Minho? Apa pria itu bisa menolongnya? Apa Minho akan masuk dan menerobos kedalam sini?
"Aku tak mau di make up!" Nara menepis tangan perias yang berniat memoleskan bedak kewajahnya. Semuanya terlihat kacau. Para pengawal langsung memegangi tangan gadis itu dan memaksa Nara untuk dirias sekali lagi, tapi hal itu terasa sia-sia dengan aksi berontak gadis itu.
"Lepaskan! Apa kalian tuli?! Aku tak mau dirias! Aku. Tak. Mau. Menjadi. Pengantin!" Nara sengaja menekan setiap ucapan yang ia bisa agar orang-orang bodoh itu mendengarkan jeritan dan harapan putus asa darinya.
"Lepaskan dia." Nara terkejut. Suara itu...
"Pernikahan kita akan segera dimulai dan aku sangat khawatir kenapa pengantinku tak kunjung datang. Ternyata ada sedikit kekacauan ya?" Kyuhyun dengan balutan jas putihnya, terlihat sangat sempurna. Wajah serta postur tubuh pria itu adalah nilai terbaik yang dimiliki olehnya.
"Aku tak ingin menikah denganmu Cho Kyuhyun!" Nara berteriak tepat dihadapan pria itu. Membuat Kyuhyun yang mendengar hal tersebut memasang wajah terkejut.
"Kenapa? Apa aku melakukan kesalahan?" Kyuhyun berjalan mendekat. Nara berusaha menetralkan emosinya.
"Kau membohongiku selama ini! Kau perusak hidupku! Alasan itu sudah cukup untuk membantalkan pernikahan ini!" Nara mengepalkan tangannya keras. Habis sudah kesabarannya, ia tak bisa terus berpura-pura tak mengingat semua tentang Kyuhyun.
"Ingatanmu sudah pulih?" Kyuhyun terkejut sekali lagi. Membuat Nara yang melihat hal itu tak memperdulikannya.
"Kalian jagalah diluar." Kyuhyun langsung mengarahkan para pengawalnya keluar. Ia saat ini butuh berdua dengan 'gadisnya.'
"Aku sudah mengingatmu pria brengsek!"
"Oh, tenang sayang. Kenapa ucapanmu jadi sangat menusuk?" Ujar Kyuhyun kembali. Pria itu kini berujar sangat lembut.
"Kau memang pria seperti itu Cho Kyuhyun." Nara masih saja berdiri diruangan sana dengan emosi yang sudah mencapai batasnya. Tidak. Ia tak bisa mengontrol emosinya lagi!
"Yah. Aku memang seperti itu. Aku mengakuinya." Wajah Kyuhyun terlihat merasa bersalah. Pria itu berjalan kembali untuk mendekati Nara, tapi refleks gadis itu memundurkan langkahnya.
"Bunuhlah aku jika itu bisa menghapus rasa bencimu kepadaku." Ujar Kyuhyun dengan sangat yakin. Nara menggeleng.
"Kenapa? Bukankah kau sangat membenciku?" Tanya Kyuhyun lagi dengan raut sedihnya.
"Atau kau ingin nelihatku hancur? Oh. Benar. Kau sudah mulai mencoba membuatku hancur dengan tak datang sebagai mempelai pengantinku hari ini. Kau tau? Aku sudah menyiapkan segalanya yang terbaik hanya untukmu. Keluargaku juga datang untuk memberikan ucapan selamat."
"Tidak... Kyuhyun. Semua itu kau lakukan hanya untuk dirimu sendiri. Kau egois."
"Nara.. Jangan begini ya..." Kyuhyun menggenggam tangan Nara. Sontak gadis itu terkejut. Hei! Sejak kapan pria itu berada tepat dihadapannya?
"Maaf. Sungguh maafkan aku. Aku mengakui perbuatanku selama ini adalah salah. Sungguh maafkan aku." Pria itu bahkan memeluk tubuh Nara, membuat gadis itu menegang.
"Kau ingin mendengarkan ucapan maafku kan?" Tanya Kyuhyun lagi ditengah pelukannya.
"Aku akan mengatakannya sekali lagi. Aku benar-benar meminta maaf kepadamu. Kumohon maafkan aku." Kyuhyun mengeratkan pelukannya, seperti sangat takut jika Nara akan menghilang jika tak ia peluk dengan erat.
"Kita tak punya banyak waktu. Para tamu pasti sedang menunggu kita." Kyuhyun melepaskan pelukannya kepada Nara lalu menatap wajah Nara yang sembab. Pria itu menghapus butir air mata yang ada disana.
"Ayo. Kita lanjutkan acaranya." Kyuhyun menatap mata Nara. Mata itu terlihat kosong. Hmm... Apa kalimatnya tadi tak mempan?
"Nara... Ayo... Kita har-" Kini Kyuhyun menggenggam tangan gadis itu lagi. Nara tersentak dan tersadar sepenuhnya. Tanpa sadar ia mendorong tubuh Kyuhyun, membuat pria sedikit terhuyung. Hei, sejak kapan Nara jadi sekuat ini?
"Tidak. Aku tak bisa menikah denganmu." Ujar Nara mutlak, lalu yang terjadi selanjutlah adalah mata sendu Kyuhyun pun langsung berubah tajam saat mendengar kalimat Nara barusan.
"Oh. Tidak sayang, kalimatmu salah besar."
.
.
.To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Dress•Kyuhyun (END)
Fanfiction#11 kyuhyun (14/07/2018) Keegoisanku yang tak bisa membiarkanmu pergi. -Cho Kyuhyun