Part 36◽Not Dream (Extra Part)

2K 125 10
                                    

Yang paling kubenci dari pria itu adalah ketika aku yang sudah ikut masuk kedalam mobil Nara, tiba-tiba pria itu berebut duduk dikursi samping Cho Ahrum berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang paling kubenci dari pria itu adalah ketika aku yang sudah ikut masuk kedalam mobil Nara, tiba-tiba pria itu berebut duduk dikursi samping Cho Ahrum berada.

Aku bahkan tak sempat melihat wajah Ahrum dengan begitu jelas, karena malaikat kecilku sedang tertidur pulas. Ah, manis dan cantik sekali dia. Aku sangat yakin jika aku bisa menatapnya lebih dekat dan lama, pasti kecantikan Ahrum jauh berlipat ganda dari dia tertidur saat ini.

"Kita sampai, ayo oppa. Mampirlah kerumahku." Nara membuyarkan lamunanku terhadap Ahrum disepanjang perjalanan. Istriku, ah maksudku Jung Nara bersiap mengambil Ahrum dari kursi tengah setelah ia keluar dari duduknya, dikursi depan.

Terlihat sekali jika pria itu ikut membantu mengendong Ahrum dengan lembut dan memberikannya kepada Nara tepat setelah pintu mobil terbuka. Aku hanya bisa terdiam. Diam-diam melihat hal yang masih tak bisa kupercaya. Kenapa aku saat ini seperti orang asing yang tengah menyaksikan keluarga kecil yang tengah bahagia?

"Oppa, ayo. Aku akan membuatkanmu minuman setelah menaruh Ahrum dikamar." Nara tersenyum simpul kepadaku dan saat langkahku keluar dari mobil mewah Nara. Aku berdecak kagum dengan arsitektur rumah yang dimiliki Nara. Ah, sebenarnya dulupun aku mempunyai rumah yang sama besar atau mungkin lebih besar dari ini, tapi saat kehidupanku berada dibawah. Aku semakin merasa rendah dengan wanita yang tepat dihadapanku ini.

Kehidupannya sangat berubah. Nara jauh terlihat bahagia sekarang. Seharusnya aku tak perlu mengusik hidupnya lagi. Yah, seharusnya aku pergi saja dari....

"Kyuhyun oppa? Kenapa? Aku perhatikan kau lebih banyak terdiam sejak tadi." Aku menatap Nara yang sudah selesai menaruh secangkir teh melati hangat diatas meja. Yah saat ini aku, Nara juga pria itu duduk disofa yang tersedia diruang tamu.

Tatapan pria yang tepat berada disamping Nara sangat mengintimidasi. Aku sangat kesal melihatnya.

"Apa kau sudah makan? Kau jauh lebih kurus sejak kita tak bertemu." Nara terlihat khawatir. Aku sangat bingung. Kenapa disini jadinya malah aku yang merasa gugup? Lalu anehnya kenapa juga Nara terlihat seakan masa lalu tentang perpisahan itu bukanlah apa-apa? Ah, iya. Benar. Nara mengatakan jika kami masihlah berteman meskipun nantinya sudah bercerai. Lalu apakah sikapnya saat ini karena menganggapku hanya seorang teman yang sedang berkunjung?

"Oh, iya. Dia adalah Kim Jaehyun. Dia adalah anak dari paman Kim. Hmm, mungkin kau sudah tau Kyu, paman Kim adalah orang yang sudah aku anggap sebagai ayah keduaku." aku menatap lekat kearah pria itu lagi. Tatapannya masihlah sama. Tak ada ekspresi. Sangat berbeda dari biasanya. Maklum saja, mau tak mau aku harus melihat wajahnya terpampang di televisi setiap kali berita tentang Nara diliput. Ck. Menyebalkan!

"Ah, salam kenal. Saya Cho Kyuhyun, suami Nara." tanganku terulur dan pria itu juga memperkenalkan jika dia juga seorang dokter dan saat ini mengikuti Nara karena ayahnya meminta dirinya menjaga Nara juga Ahrum.

Drttt.... Drttt... Drrttt...

Aku kembali menatap Nara yang tengah sibuk menggeledah isi tas selempangnya dan mencari ponselnya yang bergetar.

Wedding Dress•Kyuhyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang