Part 38◽ Because I Love You (Extra Part)

1.4K 92 6
                                    

"Aku akan mendonorkan ginjalku kepadanya." Nara tentu saja sangat terkejut mendengar perkataan Kyuhyun saat ini. Ditengah taman rumah sakit, Nara kembali meneteskan air matanya. Kyuhyun menatapnya nanar, dan segera menghapus air mata yang terus saja mengalir diwajah cantik istri tercintanya.

"Jangan menangis. Kau selalu saja menangis, dan itu membuat wajah cantikmu menjadi jelek, kau tau?" Kyuhyun tersenyum saat mengatakan hal tersebut dan kini memeluk tubuh Nara yang selama ini sangat ia rindukan. Tak bisa dipungkiri jika Kyuhyun merasa sakit saat melihat Nara yang kembali menderita.

'Akan kuberikan apapun agar kau bahagia.'

"Nara, aku sungguh ingin meminta maaf dengan benar. Kali ini, kumohon maafkan aku dan berjanjilah untuk hidup dengan bahagia, tanpa beban apapun lagi. Bukalah lembaran baru, dan kumohon lupakanlah semua masa lalumu lalu berhentilah menyalahkan Tuhan karena jalan hidupmu lebih berat dibanding orang lain. Percayalah, ia hanya ingin mengujimu, karena kau adalah orang yang sangat ia sayangi, sama seperti aku yang sangat menyayangi dan mencintaimu, Nara." Nara semakin memeluk tubuh Kyuhyun dengan erat. Ia terisak kembali.

"Percayalah, operasi kali ini akan berhasil. Kembalilah berdoa kepadanya dan berjanjilah untuk tidak menyalahkan Tuhan atas apa yang tak kau kehendaki. Percayalah jika semuanya adalah takdir dan jalan untuk menemukan kebahagianmu kembali." Ujar Kyuhyun kembali, bermaksud menenangkan Nara.

"Hiduplah dengan bahagia kali ini Nara, berjanjilah kepadaku. Itu adalah syarat untuk operasi ini." Setelah mengatakan itu, Kyuhyun melepaskan pelukannya dan kembali menatap mata memerah milik Nara dan tanpa terduga, dia mencium bibir Nara cukup lama. Nara yang tak bisa berpikir jernih, hanya bisa terdiam dan tak menyadari jika sudut mata Kyuhyun berlinang air mata.

"Ayo, kita harus segera menyelamatkan Ahrum. Anak kita." Kyuhyun mengelus kepala Nara sesaat ciuman rindunya tersalurkan.

••◽◽••

Nara menggenggam tangannya erat. Sudah lebih dari lima jam ia masih setia duduk dikursi rumah sakit. Matanya terpejam dan terus menerus melantunkan doanya kepada Tuhan. Ah, ia merasa malu dan menyesal karena baru kali ini bisa berdoa dengan tulus kepada Tuhan. Kyuhyun benar, ia tak boleh menyalahkan Tuhan atau siapapun tentang apa yang terjadi kepadanya, karena semua ini pasti akan berlalu dan kebahagian yang Kyuhyun sebutkan pasti akan terjadi didalam kehidupannya lagi.

"Pindahlah keruang istirahat, kau terlihat pucat dan tanganmu sudah dingin bagaikan mayat, Nara." Jaehyun kembali mengomelinya saat ia masih saja keras
kepala, karena tak mau menuruti ucapan pria itu.

"Kumohon dengarkanlah aku. Aku yakin Ahrum dan Kyuhyun juga tak ingin melihat kondisimu semakin memburuk karena menunggu mereka."

"Aku tau, tapi aku sangat cemas dan aku sungguh tak bisa tidur sebelum operasi mereka berjalan selesai dan lancar." Ujar Nara yang terasa lemah. Pria itu menghela nafasnya, merasa kasihan.

"Istirahatlah sebentar saja. Aku akan menggantikanmu menunggu mereka dan aku janji akan langsung membangunkan tidurmu setelah operasi ini selesai, ya? Kumohon jangan keras kepala lagi, dan makanlah sedikit sebelum tidur supaya kau lebih baik saat menyambut mereka kembali."

Mendengar hal itu, Narapun mengangguk dan menuruti ucapan Jaehyun, tapi-

"Kode merah! Operasi hampir berjalan lancar, tapi pendonor mengalami kejang!" Jaehyun maupun Nara tentu saja sangat terkejut saat mendengar para tim medis lain berlari cepat sesaat melihat kode merah, sebagai tanda sangat darurat. Mereka berkerumun dan segera memasuki ruangan operasi dengan segera.

"Apa maksudnya?" Tangan Nara bergetar, Jaehyun yang melihat hal itu hanya bisa menghela nafasnya dalam. Kemudian ia menggenggam tangan pucat Nara, untuk menenangkannya kembali.

Wedding Dress•Kyuhyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang