To Reach You

3.2K 271 7
                                    


Bandara Internasional Narita ...

2 tahun kemudian, Olimpiade Jepang...

Untuk pertama kalinya dalam seumur hidupku aku datang ke Jepang hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun untuk Nabilla. Sudah biasa bagi kami saling melakukan hal gila disetiap ulang tahun kami masing – masing.

Seperti pada tahun ini aku berulang tahun di bulan April, dia jauh – jauh datang dari Korean ke Inggris hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun, memberikan hadiah dalam kurun waktu hanya lima belas menit kami bertemu dan berbicara, lalu kembali pulang ke Korea. Dia gila, itu yang ada difikiran kalian? YA! Dia memang gila, sama halnya sepertiku aku hanya memiliki waktu luang selama tiga hari lalu kugunakan waktu singkat ini pergi ke Jepang hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada bayi besarku.

Nabilla memang suka sekali dengan hal – hal baru tidak salah jika dia berada di Jepang, apa yang dia lakukan di Jepang? Jawabannya adalah dia akan menjadi penerjemah untuk para Athlete yang berlaga di Olimpiade Jepang, dari dulu Nabilla sudah menyukai bahasa terlihat dari usahanya waktu kecil dalam belajar bahasa hingga saat ini dia menguasai 7 bahasa sekaligus.

Aku sedikit lupa bahasa apa saja yang dia bisa, Korea, Bahasa Indonesia, english, Japan, Jerman, Spain, China, bonus Bahasa Jawa. Dia salah satu penulis terkenal bahkan karyanya sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Nabilla juga memiliki perusahaan percetakan miliknya sendiri yang berada di Korea dan juga di Indonesia.

Awalnya bukunya hanya tersedia dengan dua bahasa saja, Korea dan juga Indonesia, tapi selama dua tahun belakangan ini setelah bukunya difilmkan dalam kancah Hollywood semua bukunya diterjemahkan dalam berbagai bahasa di berbagai belahan dunia.

Kembali lagi aku melihat jam yang sedang bertengger di tangan kiriku. Lama sekali pikirku, aku sedang menunggu Jang Hansol dia adalah manager yang mengurus semua jadwal yang dimiliki oleh Nabilla. Dia orang Korea yang bisa menggunakan bahasa Indonesia dan juga Jawa.

"Afrinaaa sorry sorry sorry sumpah aku mau kelupaan jempute .." ucap mas Hansol yang ngos – ngosan efek lari dari tempat parkir mungkin.

"iya mas gak papa, ini gimana? Langsung lokasi?" tanyaku saat kami berdua berjalan berdampingan menuju mobil.

"iyaa, nanti kamu muncul setelah kita semua muter video film durasi 4 menit tentang kamu dan dia terus kamu diem – diem jalan di belakang dia langsung nyanyi selamat ulang tahun ya" jelas mas Hansol yang menyetir mobilnya menuju ke arah lokasi dimana Nabilla sekarang.

"terus Billa sekarang ngapain?" tanyaku pada mas Hansol.

"dia lagi makan bareng sama athlete badminton Indonesia disalah satu cafe deket asrama, lagi pula besok para athlete masih ada pertandingan individual"

"ohh .. gitu, lagi pula kok Nabilla tumbenan banget jadi volunter untuk ajang olahraga? Biasanya dia bakal milih jadi volunter untuk program kemanusiaan?" tanyaku pada mas Hansol yang masih fokus menyetir.

"katanya lagi butuh suasana baru, kan dia lagi stay di Osaka beberapa bulan belakangan ini kan gara – gara pertukaran mahasiswa yang lagi dia ikutin, trus salah satu temen jepangnya yang ngambil prodi bahasa Indonesia ngajak dia buat ikutan jadi volunter di ajang olimpiade Jepang ini, awalnya sih aku juga mikir tumbenan banget, tapi dia bilang cuman lagi butuh inspirasi baru aja buat bahan dia nulis jadi ya aku ijinin aja" jelas mas Hansol yang kubalas dengan anggukan.

Lima belas menit kami berkendara membelah jalanan Tokyo hingga kami sampai ditempat tujuan. Mas Hansol menyuruhku untuk menunggu di ujung cafe yang hampir tertutup. Aku bisa melihat Nabilla sedang berkumpul dengan para athlete dan tertawa dengan lebar. Aku senang melihat dia tersenyum, karena saat dia tersenyum akan memperlihatkan eye smilenya, kalo orang Indonesia bilang matanya merem kalo ketawa, tapi berbeda denganku matanya tersenyum saat dia tertawa.

You Are (√) Complete Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang