Pertandingan kali ini aku merasa sangat – sangat senang dengan hasilnya, aku bisa mengalahkan lawan dengan cukup mudah. Bahkan Fajar sudah lupa daratan mungkin sekarang. Terlebih ada yang berbeda dengan pertandingan ini dan yang lain.
Selama pertandingan aku selalu mendengar teriakan "Mas Rian bisa..." dari arah penonton yang bisa ku tebak itu suara dari Afrina. Begini rasanya jika ada sosok orang spesial yang menyemangati langsung. seperti ada adrenalin tersendiri untuk bisa memberikan lebih dan lebih baik lagi.
Saat dibelakang lapangan tempat biasa para athlete berkumpul setelah pertandingan, aku mencoba untuk mencarinya. Kebetulan laga pertandinganku adalah yang terakhir.
"haii .. Rian .. kau memang terbaik dalam bertanding.." ujar May pemain ganda putri Thailand yang katanya dia belajar bahasa Indonesia.
"terimakasih banyak .." jawabku sambil tersenyum cerah. Entah kenapa hari ini aku tidak memasang muka poker faceku seperti biasanya dihadapan banyak orang. Aku selalu tersenyum secara otomatis, seperti mesin pencetak senyuman, jika memang itu ada.
Kami berbicara banyak hal, hingga aku melupakan sesuatu. Aku melihat kesekeliling ruangan yang penuh dengan banyak athlete badminton dan juga staf mereka masing – masing, namun aku tidak menemukan yang aku cari, dimana dia.
"Rian kau sedang mencari sesuatu?" tanya may saat dia menyadari jika aku sedang mencari seseorang mungkin.
"ya aku sedang mencari seseorang.." jawabku lalu aku pamit kepadanya dan menghampiri Billa yang sedang berbicara dengan Kevin dan juga Coach Harry.
"Bill .. Afrina kemana?" tanyaku langsung tanpa basa – basi.
"aduuh Jom lo kemana aja, masak ceweknya dari tadi dianggurin lonya asik ngobrol ama imemey, gak tau ya dari tadi ceweknya berdiri sendirian di pojok sana" ujar coach Harry yang membuatku langsung spontanitas ingin berlari keluar gedung tapi ditahan sama Kevin.
"Eitss mau kemana?" tanya Kevin.
"mau nyusulin Afrina ya Jom?" ledek coach Harry yang membuatku hanya bisa garuk – garuk belakag kepala yang sebenarnya tidak gatal.
"iyaa masak mau nyusulin ke Inggris.." tambah Nabilla.
"WHATS??" teriakku terkejut.
"hmm mas Jom, dia ada telp mendadak gitu dari rumah sakit jadi dia buru – buru balik gitu ke Inggris, udah 30 menit dia jalan, mungkin dia udah sampek bandara sekarang.." jelas Nabilla yang membuatku langsung lemas seketika.
Kenapa gue ama dia kayak selalu main kucing – kucingan coba, giliran gue bisa ketemu ngobrol terus deket, dia lansung ngilang lagi. Aku hanya bisa duduk di kursi yang tersedia disana dengan muka ditekuk.
"udah sih Jom kayak gak bisa ketemu lagi aja, lagian dia masih terus bolak – balik Indonesia – Inggris kok.." ujar Kevin.
"masalahnya gak semudah itu bego, iya dia emang bolak – balik Indonesia – Inggris, tapi belum tentu kita bakal stay di Indonesia terus sedangkan turnamen – turnamen kita diluar negeri sedang melambaikan tangan mintak dijemput!" sewotku yang membuat Kevin kicep.
"santai aja mas Jom, jodoh gak kemana kok" ledek Nabilla sambil tertawa keras diikuti yang lain.
Setelah semua beres kami seluruh athlete badmintoon kembali lagi ke penginapan. Aku langsung menuju kamar mandi untuk menjalankan rutinitas kamar mandi. Aku keluar dari kamar mandi sudah menemukan Kevin dan juga Fajar yang lagi bermain game online mungkin.
Aku menaruh handuk basahku ketempatnya dan mengambil ponselku yang sama sekali tidak kusentuh sejak tadi. Aku tersenyum seketika mendapati sebuah notifikasi pesan.
From : Afrina
Maaf ya mas rian saya harus buru – buru balik lagi ke Inggris, selamat atas kemenangannya dan semoga pertandingan berikutnya mas masih terus menang.
To : Afrina
Terimakasih banyak, kenapa tadi gak pamit langsung? aku sempet bingung nyari kami dimana.
Aku mencoba membunuh rasa bosanku sambil menunggu pesan balasan dari Afrina dengan bergabung dengan Fajar dan juga Kevin. Fajar yang menyudahi permainannya dan lebih memilih untuk berselancar didunia maya.
"hmm Gila juga sih ya Vin cewek lo sadiiss folowersnya bisa 20 juta orang gitu ya, yang ngefollow siapa coba?" kata Fajar yang membuka obrolan diantara kami.
Ceklek
Koh Sinyo masuk kedalam kamar yang kutempati dengan Kevin.
"dicariin juga ternyata disini lo Jar" kata Koh Sinyo pada Fajar yang cuman cengar – cengir.
"abis males Koh Sinyo kalo udah mesra sama istri suka lupa kalo dikamar lagi ada yang Jomblo akut" timpal Fajar.
"mangkanya cari pacar sana jomblo mulu lo mau jadi perjaka tua loh ya?" ledek Koh Sinyo.
"balik – balik lagii, gue penasaran nih sama Nabilla .. kok bisa ya penggemarnya bejibun?" tanya Fajar pada Kevin.
"coba lo cari di mbah Google sana" jawab Kevin santai.
Akhirnya Fajar, aku dan juga Koh Sinyo mengeluarkan hp masing – masing buat nyari nama Nabilla di situs pencarian ternama dunia.
"wiihh cewek lo mpin ini seriusan?" tanya Koh Sinyo yang kelihatannya takjub dengan semua pemberitaan Nabilla.
"kalo gini mah ya gak salah juga sih terkenal, dia Produser, Penulis Naskah, Koryografer, Penulis novel, dan penulis lirik lagu dengan reputasi brand paling top" komentar Fajar yang telah melihat semua review soal Nabilla.
"iya bener – bener gak salah juga bini gue ngefans banget sama dia.. " tambah Koh Sinyo yang mmebuat kami bertiga mlogo.
"GIMANA KOH GUE GAK DENGER" teriak fajar.
"yakin koh?" tanya Kevin dengan muka cegonya.
Sedangkan aku? Kembali lagi melihat ponselku, aku mengambil headseat dan mulai memutar vlog Nabilla bersama Afrina di London. Disini aku bisa melihat sisi baru dari Afrina yang seperti anak kecil jika bersama dengan Nabilla namun bisa berubah dengan sangat dewasa juga.
"ciyee yang lagi nonton sang pujaan hati .. " ledek Kevin yang melihat apa yang kulakukan.
"apaan sih lo ganggu mulu " kataku sambil melempar bantal yang langsung saja mendarat di muka Kevin disambut tawa cekikikan dari Koh Sinyo dan fajar.
"abis gue kasian juga sih sama lo Jom, masak baru ketemu bentar ehh ditinggal lagi ke Inggris mana gak sempet dipamitin, dipeluk – peluk gitu" ledek Kevin dengan muka sok meratapi apa yang terjadi padaku.
"nasib lo Jom dalam mengejar bidadari" ledek Fajar kali ini yang diikuti tawa keras dari semua yang ada di kamar, aku hanya diam saja dan kembali lagi fokus ke arah ponselku yang menampilkan Afrina yang sedang berlari dipadang rumput denan pemandangan gunung dibelakangnya. Tanpa sadar aku ikut tersenyum, lihatlah dia terlihat semakin cantik jika menampilkan senyum lebarnya.
Sudah dua hari aku menunggu pesan balsan singkat dari Afrina, bahkan pesanku tidak dibaca olehnya. Aku hanya mampu melihat senyumnya lewat Vlog – Vlog dari Nabilla yang sedang mengajaknya sekedar liburan barang hanya sejenak. Hingga aku kembali lagi ke Indonesia dengan membawa perunggu karena emas kembali didapatkan oleh Minions, aku masih belum bisa mendapatkan kabar dan juga balasan darinya. Kemana dia? Apa dia sedang dalam maslah atau bagaimana. Aku mencoba untuk tenang dan juga sabar, mungkin ini jalannya untuk mendapatkan bidadari benar kata Fajar.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are (√) Complete
Fanficsi dokter cantik ini tidak sengaja menolong ibu dari seorang athlete kenamaan, sang ibu meminta sang anak Rian Ardianto untuk bisa meminang si dokter cantik ini atas dasar balas budi dan rasa terimaksi. Rian sendiri sudah memiliki kekasih yang kabar...