"pokoknya louisa punya gue!" seru renjun.
"iya, nyet. santay sih, gak akan ada yang nikung." haechan― yang memiliki nama asli haedar chandra arsena itu menyahuti ucapan renjun sembari melanjutkan acara makan kuacinya.
kedua temannya yang lain, yaitu jeno dan felix hanya tersenyum geli ke arah renjun yang sedang kasmaran.
"lagian, si lou gak cantik-cantik amat dah, badannya aja yang mantep." ujar felix.
jeno mengangguk menyetujui penuturan felix barusan. renjun yang memang sudah menaruh perasaan pada adik kelasnya itu tidak perduli lagi dengan ucapan-ucapan yang menjelekkan gebetannya.
ting!
ting!
ting!"si anjir, berisik banget handphone lo!"
haechan merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya dengan senyum yang berseri-seri, "gini nih nasib orang ganteng, handphone gak pernah sepi." kedua alisnya di naik-turunkan, menggoda ketiga temannya yang sudah menatap jijik ke arahnya.
felix mengambil kuaci milik haechan yang berserakkan di mejanya itu, ia sudah siap untuk melemparkan kuacinya ke wajah haechan.
brak
ponselnya terjatuh. bukan, haechan bukan terkejut karna felix yang melempar kuaci ke wajahnya. bahkan, felix belum melakukan itu. wajah haechan menjadi pucat pasi begitu atensinya bertemu dengan iris hitam milik renjun.
wajahnya yang pucat itu kini berubah, tatapannya bahkan menjadi sendu. sedikit penasaran dan ... kasihan?
"kenapa sih lo?!" renjun menarik bahu haechan yang tengah menatapnya sendu.
rasa cemas itu kembali menggerogoti tubuh renjun.
'sialan!' dengus renjun.
jeno mengambil alih ponsel haechan. felix pun tak tinggal diam, dia ikut melihat apa yang membuat haechan terkejut seperti itu.
brak
"HANDPHONE GUE!" pekik haechan begitu melihat ponselnya sudah jatuh untuk yang kedua kalinya.
jeno tak menghiraukan pekikan haechan, ia menatap heran ke arah renjun.
"gunanya teman buat lo apa sih?"
renjun terdiam mendengar ucapan jeno barusan.
renjun kira, ia akan tetap aman dan akan menjalani kehidupan sekolahnya seperti biasa dengan tenang. tapi pemikirannya salah, perihal tentang ayahnya yang menikah dengan pria lain, yang dilaksanakan di luar negeri seminggu lalu sebelum bercerai dengan ibunya itu sudah tersebar di grup kelas.
senyuman menyedihkan itu kembali terpatri di bibir renjun.
sifatnya yang ceria saat membahas tentang adik kelasnya tadi itu hanya untuk menutupi kecemasan dari masalahnya.
"kita berempat udah janji, kalo punya masalah harus saling cerita. walaupun salah satu diantara kita gak ada yang bisa bantu masalahnya, seenggaknya lo gak nyimpan semua beban itu sendiri." jeno merangkul renjun yang saat ini terlihat rapuh, kemudian di susul dengan haechan dan felix yang ikut merangkul renjun.
disaat rapuh, yang kita butuhkan itu seorang teman yang setia menyemangati bukan?
to be continued.
![](https://img.wattpad.com/cover/164340361-288-k805094.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Retak
Fanfic[15+] Dua orang remaja yang memiliki jalan hidup berliku ini dipertemukan. Seperti sudah menjadi takdir untuk Renjun, bahwa ia dikirimkan perempuan bernama Orlyn untuk menjaganya dan dijaganya. Ketika Orlyn berhasil menjaganya untuk tetap hidup, a...