[15+] Dua orang remaja yang memiliki jalan hidup berliku ini dipertemukan.
Seperti sudah menjadi takdir untuk Renjun, bahwa ia dikirimkan perempuan bernama Orlyn untuk menjaganya dan dijaganya.
Ketika Orlyn berhasil menjaganya untuk tetap hidup, a...
pagi yang seharusnya damai -kali ini malah terkesan sangat gaduh, seperti di kelas dua belas ips dua ini.
para siswi yang mengumpul hanya untuk bergosip ria, ada yang tertidur, ada yang berlalu lalang, dan ada yang hanya diam saja di tempat duduknya. padahal, guru di depan sedang mencatat materi pelajaran.
hingga terdengarlah beberapa kali ketukan pada pintu, membuat para siswa/i sedikit lebih tenang. tak lama pintu pun terbuka, para siswa/i pun kembali berisik. namun, mereka tidak seberisik tadi.
kehadiran dua orang berseragam polisi ini membuat para siswa/i saling bertanya-tanya.
"ada apaan nih?" haechan bertanya pada felix yang duduk di sebelahnya.
"kok muka lo pucet sih, ler?" lagi-lagi haechan bertanya pada felix -yang wajahnya sekarang memang terlihat pucat.
begitu haechan mengikuti arah pandang felix, haechan sedikit mengerti, namun sedikit bingung juga.
"polisi? kalo gak berbuat salah ngapain harus takut?" kini haechan kembali melirik felix, yang sekarang malah berkeringat.
"gue alergi sama polisi." sahut felix sekenanya.
"gak jelas banget si anjir." haechan bergumam, setelahnya ia menyandarkan tubuhnya pada kursi.
"ini si renjun kemana ya, lix? kita cari-cari gak ketemu-ketemu, heran." ujar haechan dengan kalimat penuh tanyanya.
sebagai jawaban, felix hanya menggeleng ke arah haechan. haechan jadi gemas sendiri melihat respon temannya yang satu ini.
"bukannya apa-apa, setelah temen ceweknya meninggal itu, dia menghilang." haechan menghembuskan nafas beratnya, "masalahnya ini udah seminggu lebih tiga hari dia hilang, gak ada kabar, gak pulang juga. makan apa coba itu anak?" lanjutnya.
"dia pasti bisa jaga diri kok. lagian, kehilangan orang yang disayang itu memang berat." kali ini jeno yang berada di depannya, yang menjawab.
haechan akhirnya mengatup bibirnya.
"permisi, kami ke sini untuk penangkapan saudara haedar chandra arsena atas terbunuhnya saudari orlyn."
hening.
haechan terperangah dalam duduknya, begitupun jeno dan felix.
dengan langkah ragu, haechan menghampiri dua orang polisi itu.
bisikan-bisikan pun mulai terdengar saling menyahut. dan begitu banyaknya pasang mata yang memandangnya remeh.
"tapi pak, say-
"ada yang mengirimi kami rekaman cctv kemarin. pada kejadian dimana saudari orlyn ditemukan sudah tidak bernafas di toilet perempuan― di dalam video, anda berjalan mengendap-ngendap memasuki toilet perempuan sekitar pukul setengah tujuh pagi. dan itu cukup menjadi bukti bahwa anda melakukan hal yang tidak di inginkan terhadap saudari orlyn." jelas salah satu polisi itu.
"lho, pak, saya memang ke toilet perem―
"maaf, tapi anda harus segera kami bawa."
polisi itu langsung memasang borgol di lengan haechan. sebelum akhirnya kedua polisi itu mengawal haechan dari belakang, dan membawanya pergi dari area sekolah.
[end]
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THANKS FOR READING!♡
Maaf ya, Jika Endingnya Kurang Memuaskan(^ᆺ^)
*endingnya memang gantung, karna itu sampai jumpa di buku haechan! kalau aku masih hidup dan panjang umur sih, heheh.
makanya, jangan dulu hapus cerita ini dari library kalian yaa!