Bagian Lima

6.5K 806 111
                                    


Enjoy and happy reading^^~

Bagian Lima

Ayah Kim menatap lembut pada Taehyung yang kini terbaring, putra sulungnya itu tampak lelah setelah lagi dan lagi melewati masa yang sulit. Tangannya yang besar membelai penuh kasih surai lembut putranya, sedangkan Ibu Kim yang berada berseberangan Ayah Kim menumpukan tangannya pada tangan Taehyung yang berada diatas perutnya.

"Kak, kalau terasa sakit jangan disembunyikan, ya? Ayah tidak mau Kakak seperti itu lagi.." Ujar Ayah Kim dengan lembut pada Taehyung yang sesekali memejamkan matanya, menikmati usapan lembut sang Ayah.

Helaan nafas Ayah Kim memberat, ia tentu tidak lupa kejadian tadi pagi, saat ia menyetir bak orang kesetanan begitu Ibu Kim mengabari bahwa Taehyung-nya kembali kesakitan, meninggalkan Jungkook dan melanggar janjinya yang akan mengantar putra bungsu mereka.

Ia tentu mengingatnya, saat ia berlari tergesa menuju ruang rawat Taehyung dan mendapati sang Istri yang berdiri rapuh disana, menangis tersedu-sedu sembari membekap mulutnya. Dipeluknya dengan erat tubuh sang Istri yang langsung saja menumpahkan tangsinya, terus menerus mengatakan tidak apa – apa, semua akan baik – baik saja pada Ibu Kim.

Nyatanya, semua mungkin belum baik – baik saja. Saat pintu ruangan terbuka, sepasang suami istri itu langsung menghambur kearah sang Dokter, mengatakan pada mereka untuk membicarakan hal penting diruangannya.

Taehyung sakit, ada peradangan di jantungnya. Dokter berusia awal tiga puluhan itu menjelaskan dengan detail tentang kondisi Taehyung dimana setiap kata demi kata yang ia lontarkan hanya membuat hati sepasang suami istri ini semakin hancur.

"Salah satu factor yang menyebabkan penyakit ini adalah virus, Taehyung sering terserang flu dan demam, juga daya tahan tubuhnya sejak kecil tidak begitu kuat, bukan ? Tapi tenang saja, penyakit Taehyung belum terlalu parah, Tuan dan Nyonya Kim hanya perlu menjaga pola hidup Taehyung, memperhatikan makanannya dan sering melakukan pemeriksaan rutin ke rumah sakit. Saya akan menjadwalkannya nanti. Kita akan sama-sama memantau perkembangan Taehyung."

Jemari Ayah Kim dan Ibu Kim saling bertautan selama Dokter menjelaskan, Ibu Kim menangis sementara Ayah kim berusaha untuk tegar walaupun hatinya hancur.

Lamunannya kini buyar kala Taehyung memanggil sang Ayah, bersuara pelan dibalik masker oksigen yang terpasang diwajah tampannya.

"Ayah,"Lirih Taehyung, keduanya tersentak dan langsung dengan sigap mengalihkan atensi pada mata sayu milik putranya.

"Kakak membuat Ayah tidak pergi bekerja lagi," Suara Taehyung dibalik masker oksigen terdengar samar, namun ia menangkap suara itu dengan baik.

Ayah Kim menggeleng, menatap lekat wajah putranya, mengecup dahi Taehyung dengan lembut, "Tidak apa-apa, Nak. Ayah ingin memastikan Kakak baik-baik saja,"

"Kata Ibu,"Taehyung kembali bersuara dengan pelan, dia berbicara dengan sangat lambat, "Ayah tadi pulang, untuk mengantar Adik. Jadi, karena Kakak Ayah tidak jadi mengantar Adik.."

Ayah Kim berubah cemas begitu mata Taehyung terlihat berair, "Adik pasti sedih karena dia kesusahan, Adik pasti akan marah sama Kakak, Ayah.."

"Tidak Sayang, tidak seperti itu.." Ibu Kim mengambil alih, dia mengusap lembut surai puteranya, menggantikan sang Suami yang tampak lelah, "Adik Kookie tidak akan marah, justru dia tidak apa-apa selama Kakak baik-baik saja.."

Kebohongan macam apa itu ?

"I-Ibu sudah jam berapa ?" Tanya Taehyung dengan lemah, "Apa sudah jam satu siang ?"

A Brother [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang