Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah. Banyak orang yang memulai aktivitasnya seperti berkerja,sekolah dan lain2.
Tidak beda dengan namja imut bergigi kelinci ini. Ia pagi ini akan berangkat ke kampusnya untuk melakukan tugasnya sebagai mahasiswa di universitasnya.
Namja imut bergigi kelinci itu tidak lain adalah Jeon Jungkook panggil saja dia Jungkook anak dari pasangan Jeon Sehun dan Jeon Luhan. Jungkook adalah anak semata wayang dari keluarga Jeon yang dikenal sebagai anak pengusaha kaya.
"Kookie kau sudah ingin berangkat?" Tanya Luhan yang tak lain adalah eomma Jungkook
"Iya eomma,hari ini aku ada kuliah pagi" jawab Jungkook berdiri dari kursi yang ia duduki untuk sarapan
"Kau tak mau berangakat bareng appa?" Kali ini Sehun appa Jungkook
"Tidak appa aku akan naik kereta saja,lagian ini masih pagi jadi mungkin kereta tidak akan seramai biasanya" jawab Jungkook pergi mencuci piring yang baru ia gunakan untuk makan pagi
"Tak apa? Lagian sopirmu itu cutinya hampir 2 minggu sayang kau bareng appamu saja" ucap Luhan khawatir dengan anaknya itu
"Tak apa eomma aku bisa jaga diri,lagian hanya 2 minggu saja kan? Itu tak buat masalah bagiku" jawab Jungkook yang sudah selesai mencuci piringnya
"Baiklah jika itu keinginanmu,hati2 nee di kereta jika terlihat keretanya penuh dan tak ada kursi untuk duduk kau bisa naik kereta yang lain oke" ucap Luhan mengusap surai coklat milik putranya yang amat ia sayangi
"Nee eomma,aku akan berangkat sekarang. Pamit ya eomma appa byeeee" ucap Jungkook pergi keluar rumah untuk berjalan menuju stasiun kereta karema jaraknya tak jauh dari rumahnyaSaat Jungkook sudah sampai di depan kereta yang ingin ia tumpangi ia tak menyangka bahwa keretanya akan seramai ini. Ia kira jika ai berangkat lebih awal akan sedikit legang tapi tak seperti yang ia pikirkan sangat ramai hingga orang2 ada yang berdiri agar tidak terlambat menjalankan aktivitasnya.
Jungkook dengan terpaksa harus menaiki kereta yang ramai juga karena ia sudah berdiri setengah jam yang lalu dan tak ada kereta yang ia rasa legang. Jungkook tak mendapatkan tempat duduk hingga ia harus berdiri dan ia memilih duduk di dekat pintu keluar saja agar nanti saat ia sudah sampai pada tujuannya ia tak harus berdesak2kan dengan penumpang yang lain.
Disaat Jungkook sedang menyenderkan badannya di dekat kaca Jungkook terkejut karena ia merasakan ada yang meremas pantatnya.
"Yak! Ahjussi apakah kau tak punya sopan santun eoh?" Ucap Jungkook membalikkan badan menghadap lelaki berpakaian serba hitam dengan wajah yang terlampau datar terlihat seperti psikopat saja
Lelaki yang Jungkook panggil ahjussi itu merasa bahwa ada orang yang protes denganya,dengan segera lelaki itu memandang wajah Jungkook datar
"Ada apa kau mengatakan aku tak tau sopan santun eoh?" Tanya lelaki itu bingung
"Kau tak mengaku? Kau yang meremas pantatku barusan kan?" Tanya Jungkook dengan mata melotot
Lelaki yang diberi pertanyaan tersebut hanya tertawa ringan dan kembali memperlihatkan wajah datarnya
"Kau menuduhku?" Tanya lelaki itu pada Jungkook
"Aku tak menuduhmu,kau memang yang meremas pantatku kan? Mengaku kau!" Ucap Jungkook dengan nada tinggi hingga orang2 memperhatikannya
"Aku tak melakukannya,kau tak lihat sedari tadi tangan kananku membawa handphone dan tangan kiriku membawa tas" jawab lelaki itu tak mau kalah karena ia tak mau di cap sebagai lelaki mesum
"Ku tak percaya ahjussi mesum,kau yang melakukannya kan? Tak usah mengelak walaupun tak ada bukti tapi kau jelas2 berdiri di belakangku" jawab Jungkook sinis dengan nada kesalnya
"Hei enak saja kau mengataiku ahjussi mesum umurku ini masih 23 dan kau sudah memanggilku dengan sebutan ahjussi ditambah dengan kata mesum lagi" jawab lelaki itu tak lewat ketus diselingi dengan senyum yang sepertinya memiliki arti dan hanya dirinya yang mengerti arti senyumnya tersebut
"Kau tak bisa berbohong ahjussi" jawab Jungkook mulai kesal dan lalu turun karena ia sudah sampai ditujuanJungkook keluar dari kereta itu dengan wajah ditekuk. Masih pagi ia sudah mendapatkan hal yang tidak senooh di tempat umum. Mungkin ini karma yang ia dapatkan karena menolak tawaran appanya yang ingin membarengi ia berangkat ke kampusnya. Dan tanpa ia sadari lelaki yang baru saja ia tuduh yang meremas pantatnya tersenyum sambil menatap Jungkook yang sudah keluar dari kerete itu.
"Berhati - hatilah padaku kau Jeon Jungkook"
Tbc.
Annyeong......
Ini ff kedua aku moga kalian suka ya
Sorry kalau bahasanya berantakan karena aku masih amatir dalam membua ff
Jangan lupa vote ma commentnya ya
:)