8

1.3K 161 62
                                    

1963.


Kim Taehyung.


Berjalan-jalan sudah jadi kebiasaannya tiap hari.

Ia akan selalu mencuri waktu dan menyempatkan diri untuk berkeliling.

Memperhatikan orang-orang beraktivitas.

Pekerja kantoran yang sibuk menyeberangi jalan, bus sekolah yang tengah menunggu anak-anak masuk, hingga langit musim gugur yang indah menjadi pemandangannya sebulan ini.

Taehyung cukup terhibur dari kepenatannya menjalani rutinitas menyebalkan.

Berjalan tanpa arah seperti ini menjadi hiburan baru baginya.

***

Taehyung berjalan hingga ke pinggir sungai hari ini. Menikmati siliran angin, memainkan ujung coatnya, sesekali melemparkan senyuman pada orang-orang yang dilaluinya.

Dengan santai Taehyung merebahkan dirinya di area berumput pinggir sungai, menjadikan kedua lengannya sebagai bantalan, melirik ke arah kilauan air sungai di depannya yang tertimpa cahaya matahari.

Sedikit silau, tapi tidak masalah, Taehyung cukup menyukai sinar matahari meski matanya jadi lebih menyipit.

***

"Oeek.. Oeekk..." bunyi khas tangisan bayi mengganggu pendengaran Taehyung, ia langsung membelalakkan matanya.

Cepat ia menoleh, menemukan asal suara, sang bayi tengah sendirian.

Taehyung berdiri menghampiri bayi yang ternyata ditinggalkan.

Lama ia diam hingga membuka suara,

"Naas sekali nasibmu, Anak Kecil," gumam Taehyung sembari melipat tangan dan berdecak.

Taehyung baru akan beranjak meninggalkan tempat itu, tapi tertahan oleh seseorang.

Ada seorang ibu tua yang meneriakinya, "Hei! Anak muda! Jangan tinggalkan anakmu sendirian! Cepat dibawa pulang! Kalau tidak, akan kulaporkan kau pada polisi!" ancam si ibu tua.

Taehyung yang menoleh, mengejap bingung sambil menunjuk dirinya sendiri, "Aku? Kau bicara padaku?" tanyanya seolah meyakinkan diri sendiri.

Si ibu tua berdecak kesal, "Tentu saja! Kau, ya, anak muda! Aku tahu kehidupan tidak mudah. Tapi jangan sampai hati untuk meninggalkan darah daging sendiri!"

Taehyung menghela napas dalam, "Tunggu dulu, Nyonya Tua. Sepertinya kau salah paham."

***

Akhirnya bayi mungil itu tenang di dalam pelukan Taehyung.

Sial sekali, batin Taehyung.

Percuma saja menjelaskan panjang lebar pada ibu tadi.

Kepala Taehyung sudah cukup pusing mendengar tangisan si bayi, ditambah ocehan tak masuk akal si ibu tua.

Jadilah Taehyung langsung mengambil bayi yang digeletakkan begitu saja di sebuah keranjang kecil dari rotan dan menggendongnya pergi.

Lucunya, tangisan bayi itu langsung terhenti ketika berada dalam pelukan Taehyung.

Ada apa ini?

Apa makhluk kecil ini menyukaiku? Batin Taehyung bertanya heran.

Pasalnya ia tak punya pengalaman dengan species ini. Bayi.


***

Taehyung memperhatikan seksama wajah bayi mungil di gendongannya.

Mata sipit, hidung yang tak terlalu mancung, bibir yang agak tebal juga pipi lucu yang begitu gemuk.

Seketika memberi sensasi aneh pada Taehyung.

Hm, kenapa rasanya hatiku jadi hangat? Perasaan apa ini?

Tiba-tiba bayi itu membuka matanya, membuat Taehyung agak kaget.

Mata yang ternyata tak terlalu sipit itu mengejap lucu dengan kedua tangan kecil yang mencoba menggapai wajah Taehyung.

Hati Taehyung lagi-lagi kembali menghangat. Dan ia cukup menyukainya.


Taehyung mendekatkan wajahnya ke tangan mungil si bayi, "Siapa namamu, Anak Kecil?"








Sejurus kemudian berkata lagi setelah melihat senyum lebar tanpa gigi yang diberikan si bayi ketika berhasil menyentuh wajah Taehyung.















"Aku akan merawatmu, Jimin."

.

.

.

Inspirasi : The 'Real' First Meet nya VMin di Just Us.

Bu Hazelnut_coffe semoga mood dikau membaik muachh 😘

Fallinbunny, 18-10-2018

Cloudy Illusion (BTS Drabble)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang