#9

1.1K 179 12
                                    


"Berhenti!! Lepaskan gadis itu!"

Kedua preman tersebut menoleh, menyadari keberadaan Jimin dengan wajahnya yang setengah tertutup.

"Siapa kau??!"

"Beraninya menganggu kami berdua?!"

Dengan gentle, Jimin mengangkat dagunya. Melepas tudung kepalanya dengan penuh kekuatan. Melonggarkan resleting jaketnya dan menunjukkan bahwa ia berani! Sangat gagah berani!

Dan memang benar, buktinya gadis tersebut tak pernah bosan dibuat terkagum-kagum oleh lelaki idamannya.

"Sombong sekali. Habisi dia! Beri dia pelajaran!"

Pria berkumis itu menyuruh rekannya maju. Dan dengan sigap, Jimin berhasil menangkis setiap pukulan yang ditujukan lawannya.

Sampai berkali-kali lawan Jimin menyerang, ia berhasil menebasnya dan membuatnya tumbang.

Pria berkumis marah.

Terpaksa, ia harus turun tangan untuk masalah ini.

"Argghhhh!!!!!"

Tenggorokannya bergetar. Ia meraung seperti singa yang kelaparan. Tatapannya berubah menggelap, memberikan sorot kematian. Ya ampun, Jimin tak pernah merasa seragu ini untuk menyerang. Dia takut? Bukan takut, melainkan 5% kepercayaan dirinya tiba-tiba menghilang. Orang bilang, sebaiknya kau menghindari singa yang sedang kelaparan. Dan bodohnya Jimin, ia malah menjadikan dirinya sendiri sebagai umpan.

Mata Jimin mendelik lebar. Pria itu benar-bener nekat!

Ia meraih sebuah tongkat besi bekas yang tergeletak di pinggir gang. Dipukul-pukulkannya tongkat itu ke dinding pembatas jalan..memberikan suara khas yang menimbulkan bulu romanya berdiri sebagian.

Jimin mematung.

'Oh.. ayolah!! Kenapa badanku jadi kaku semua?? Lawan dia, Jim!'

"Hyaaaaaahhhh!!!"

Pria itu mulai mengayunkan tongkat besinya. Jimin tak tau harus bagaimana. Ia tangan kosong sementara lawannya memegang senjata. Gadis yang ditolongnya pun berdiri lemas tak berdaya.


Bugh!!


Jimin terdorong ke belakang. Tubuhnya hampir tertimpa pria berkumis yang tadinya hendak menyerangnya.

Oh, apa yang terjadi?? Wajah Jimin menerka-nerka.

Sesosok bayangan hitam dengan kakinya yang panjang berdiri tegap di depannya.

Rambutnya panjang tergerai..

Butir-butir air hujan membuatnya melekat satu sama lain, rambutnya pun kacau berantakan namun terlihat menggairahkan.

Damnn it..

Jimin, fokusmu dimana??

"Wah, yeoja??"

Entah sejak kapan preman yang tadinya tersungkur di depan Jimin berdiri. Yang ia saksikan sekarang adalah kedua orang asing itu saling berhadapan.

Catch Me, Sassy! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang