#3

1.5K 210 21
                                    


Dua jam berlalu. Jimin tertidur lelap di atas ranjangnya setelah ia mengira kucing barunya bisa berbicara. Awan mendung berpindah, bertransformasi dengan langit malam sedikit berselimut kabut. Sinar rembulan perlahan menyambut hangat, memberikan efek remang-remang dalam ruangan pribadi tersebut. Sesekali angin berhembus, meniup tirai jendela yang terbuat dari bahan tile transparan dan membuatnya melambai-lambai.

Disisi sang pemilik kamar, seekor kucing kaliko terbaring lesu. Matanya belum terpejam. Bulat sempurna mengalahkan si dewi malam. Namun, pancaran matanya begitu gelap. Memberikan kesan kesedihan yang mendalam.

Benar. Dia Kim Sohyun. Kucing bernama Sassy yang baru tadi sore bertemu dengan 'tuan'nya. Ia tak percaya. Tubuhnya yang nyaris sempurna berubah menjadi tubuh kecil hewan pemalas yang paling dibencinya. Kutukan Bibi Han sungguh nyata. Tidak heran kalau sebelum 'neraka'nya dimulai, ia sudah cemas memikirkan sumpah serapah dari Bibi Han, tetangga pemilik kucing bernama Felix itu.

Mendadak, suasana kamar yang minim cahaya berubah menjadi cerah. Tak memenuhi ruangan, melainkan pada satu titik. Suatu keajaiban terjadi.

"Wah, aku jadi manusia lagi?"

Sohyun menatap dirinya sendiri takjub. Bola matanya melebar penuh ketika menyadari dimana posisinya sekarang.

Ia tidur di atas kasur, dipeluk oleh seorang pria asing tak dikenal. Sohyun sejujurnya sadar, siapa pria di hadapannya itu. Pria berhati malaikat yang telah menolongnya.

Tetapi tak dapat dipungkiri. Ia telah terbuang jauh. Ia tak tahu dimana lokasi dirinya saat ini. Perutnya pun keroncongan. Ia berbunyi ratusan kali, cacing-cacing di perutnya meronta-ronta meminta mangsa.

Sohyun mendesah. Sekarang bagaimana?

Keluar dari zona nyamannya, Sohyun berhati-hati memindahkan tangan sang tuan yang melingkar di tubuhnya. Ia beranjak, keluar dari kamar dan mencari makanan yang bisa dimakan. Kakinya menyentuh lantai yang dingin, nyata! Kakinya telah kembali menjadi wujud yang seharusnya. Senyum di pipi Sohyun mengembang saat pengelihatannya menangkap kesepuluh jari kaki yang berhias kutex berwarna putih mengkilat.

"Ah.. kakiku... akhirnya... aku terbebas dari kutukan sialan itu!"

Sohyun buru-buru menutup mulutnya! Dia tidak boleh ketahuan. Bagaimana reaksi pria yang terlelap di atas ranjangnya itu ketika mengetahui seorang gadis secara misterius mengendap-endap di dalam kamarnya? Sohyun bisa dituduh maling!

Ia melihat pintu berwarna putih berdiri tegak di hadapannya. Selangkah lagi ia akan mencapai pintu itu. Kemudian, ia akan keluar, 'mencuri' beberapa makanan untuk mengisi perutnya yang kosong. Lalu, ia akan mencari kesempatan kabur dan pulang kembali ke rumahnya.

Sebelum ia mencapai pintu, Sohyun mendengar suara. Suara yang tidak familiar.

"Hey, penyusup!"

Sohyun berdebar tak karuan. Apa jangan-jangan itu suara pria yang ada di kasurnya? Tetapi suaranya beda!

"Aku disini bodoh!"

Sohyun terus memutar kepalanya untuk mencari sumber suara tersebut. Suaranya tegas. Seperti laki-laki. Sedikit serak dan... maskulin.

"Kau bilang aku tidak tampan?? Menjijikkan??!"

"Sepertinya kau perlu pelajaran!"

Sohyun mendelik.

Dia mengucek matanya berkali-kali.

Ya ampun! Dia tidak sedang bermimpi kan? Makhluk hidup dibalik kandang itu barusan meneriakinya!

"Kau bisa bicara padaku?"

Catch Me, Sassy! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang