wellcome into park fam

78 13 0
                                    

Selama diperjalanan pulang, somi yang telah mendapatkan kembali moodnya yang hilang saat kepergian orangtuanya ke jerman terus bergerak kesana kemari, dia bernyanyi sekencang-kencangnya membuat seisi mobil tertawa terpingkal pingkal melihat kelakuan somi.

"3.5.6.. nananana...nanananana...nanananana... 3.5.6.. nananana... nananananana.." - somi.

"Hyaaa Joon somi, berhentilah bernyanyi kalau kau hanya bisa nanana saja." - yoora

"Bwahahahha, somi ya. Apakah kau tidak hafal lirik lagu itu eoh ?" - chanyeol

Percuma saja mereka berbicara dengan somi, karena somi mengunakan eraphone yang tentu saja di barengi dengan suara keras dari musik yang di dengarkan.

"Hamke halkeoya... wo.oooo. o. Wo.oooo. 3.5.6.... nananana. Wo.oooo. o . Wo.oooo. 3.5.6... nananana." - somi

Merasa kesal karena diacuhkan, chanyeol pun membuka earphone somi secara paksa.

"Hyaaa oppa, waegeurae ? " - somi

"Bisa kah kau mendengarkan musikmu dengan volume rendah, agar orang lain tidak terganggu." - chanyeol

"Eoh ? Apakah earphone ku bocor ? Wah ini tidak benar, besok aku harus kembali ke toko itu. Dia bilang earphone ini sangat bagus oppa, meskipun didengarkan dengan volume kencang suaranya tidak akan keluar." - ucap somi dan mengeluarkan puppy eyes ke chanyeol

"Sial, tatapan macam apa ini, kenapa jantungku seakan mau copot melihat dia seperti ini." - gumam chanyeol dalam hati

" earphone dan penjualnya tidak salah, tapi mulut nakalmu ini yang salah." - ucap chanyeol dan mengetuk bibir somi perlahan

"Benar kata chanyeol, kesalahan bukan ada pada earphone atau penjualnya, tapi volume suaramu somi." - yoora.

"Eomma, appa. Sebenarnya ada apa sih, kenapa eonnie yoora dan oppa chanyeol memarahiku." - somi merengek kepada ortu chanyeol.

"Yoora, chanyeol. Kemanhae, jangan menggoda somi seperti itu, kalian ini sudah tua tua juga, masih aja hobbinya menggoda somi." - eomma chanyeol.

"Ahh ne ne, ne eomma. Mianhe somi ya." - ucap chanyeol

"Baiklah, kalo gitu aku akan menggunakan earphone ku lagi."

"Andwae..." teriak seisi mobil serempak, termasuk appa dan eomma chanyeol.

"Mweo, waegurae ?" - somi

"Aaa tidak tidak, tak apa sayang. Oh iya bagaimana kalau kau tidur saja, kau tidak lelah setelah seharian jalan jalan ? " - bujuk eomma ceye

"Yaa benar kata eomma, ayo sini tidurlah di bahuku. " - ucap chanyeol menepuk nepuk bahunya.

"Ekhmm. Eomma, eomma punya kacamata hitam yang tidak dapat digunakan untuk melihat." - yoora

"Tidak ada, memang untuk apa kacamata itu ?" - eomma ceye

"Aku takut nanti mataku terkena virus mereka berdua hahaha." - yoora

"Kemanhae noona, kau membuatku malu"

Tiba tiba kepala somi telah menyender di bahu chanyeol. Melihat gadisnya tertidur lelap di bahunya membuat senyum chanyeol merekah bagai kuncup bunga yang siap untuk berkembang.

"Teruslah bergantung padaku seperti ini somi, aku tak akan membiarkan siapapun melukaimu. Aku akan menjagamu, karena aku sangat mencintaimu, kau milikku somi. " - bisik chanyeol kemudian mencium pucuk kepala somi.

Eomma chanyeol pov

Melihat mereka seperti ini membuatku ingin segera menyatukan mereka dalam sebuah ikatan yang tak kan terpisahkan. Karena aku tahu bahwa hanya somi yang mampu membawa kebahagiaan bagi chanyeol.

Complicated First Love [SEHUN & CHANYEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang