Keputusan yang berat

56 9 4
                                    

Setelah mandi dan makan malam bersama keluarga park, somi menemu eomma chanyeol yang kini sedang duduk santai di ruang keluarga, di iringi alunan setiap note note piano yang dimainkan oleh chanyeol, membuat hati somi yang begitu halus dan lembut seolah tersengat aliran listrik yang membuatnya ingin meneteskan airmata.

"Eomma" - kata somi sembari menangis terisak mendengar alunan piano ceye

"Somi ya, waegeurae ? Uljima." - eomma

"Somi ya, kenapa kau menangis ? Apa yang membuatmu sedih ? Siapa orangnya biar aku yang memberinya pelajaran, karna telah membuatmu menangis" - tanya chanyeol

"Kau oppa, kau yang membuatku menangis. Kenapa kau memainkan lagu sedih, aku jadi ikut menangis mendengarnya." - ucap somi sembari menunjuk chanyeol

"Eohh ? Kau tidak suka aku memainkan lagu itu ? Baiklah aku tidak akan pernah memainkannya lagi. Tapi jangan menangis ya." - bujuk chanyeol

"O oppa, eomma Aku ingi cerita dengan eomma, tapi aku tak ingin oppa chan mengetaui ini." - bisik somi pada eomma ceye.

"Baiklah, kalau begitu ikut eomma ke taman belakang saja, kita bisa cerita disana sampai kau puas." - bisik eomma ceye

"Hyaa eomma, somi. Kenapa kalian saling berbisik? Apa yang kalian sembunyikan dariku eoh ?" - ucap ceye

Tanpa menggubris perkartaan ceye, eomma dan somi langsung pergi menuju halaman belakang rumah keluarga park, yang ditengah halaman tersebut ada sebuah gazebo yang dilengkapi dengan tirai di sekelilingnya agar saat bersantai disana tidak ada hewan kecil termasuk nyamuk yang menganggu.

lah emang di korea juga ada nyamuk ya? Kalo ada aku mau lah. Biar bisa isep isep darah ceye terus - autor

Autornya ngeselin ih, masak ceritaku di gantungin dengan percakapan gak jelas - somi

Ahahahah mianhae mianhae, lanjut manggg... - autor

Lalu somi pun langsung menceritakan apa yang terjadi hari ini di kampus, yang sukses membuat mood nya menghilang begitu saja.

"Menurut eomma bagaimana, apakah aku bakal menang dalam taruhan ini ?"

"Kau anak yang cerdas sayang, eomma yakin kau mampu memenangkannya."

"Tapi aku takut kalo prof itu mencurangi nilaiku eomma"

"Tidak akan sayang, kau kan ada ceye yang akan selalu menjagamu dan menemanimu."

"Aku takut eomma, aku melakukan ini bukan untuk menunjukkan kemampuanku. Namun aku tak mau jika chanyeol oppa marah seperti tadi, aku hanya ingin mengubah prof itu menjadi orang yang kebih kooperatif dengan mahasiswanya. Itu aja eomma."

"Eomma tau sayang, kau bukan type orang seperti itu dan apa yang kau lakukan sekarang sudah benar, jadi kau berdoa saja semoga minggu depan hasilnya baik eoh."

"Ne Eomma, geomaweoyo sudah mau mendengarkan ceritaku. Aku yakin aku akan sagat betah tinggal dengan keluarga ini, aku seperti tinggal dengan appa dan eommaku sendiri."

"Somi ya, dengarkan eomma baik baik ya, kamu itu sudah eomma dan appa anggap sebagai anakkami sendiri, kami menyayangimu seperti kami menyayangi yoora dan ceye, jadi jangan pernah berfikiran bahwa kami ini orang lain ya sayang."

"Aaaa eomma, saranghaeyo" - memeluk eomma ceye

"Nado saranghae somi." - eomma

Tanpa mereka sadari, bahwa di balik tirai gazebo ada chanyeol yang sedang menguping pembicaraan mereka tadi. Chanyeol merasa sangat bersalah karena telah melibatkannya dalam masalah yang harusnya tidak dia alami, bagaimana tidak, seorang mahasiswa psikologi mengikuti kuis mengenai teknik kimia. Jika somi kalah maka somi harus mengikuti perintah prof sehun si bambank itu selama sebulan penuh, hal itu tentunya berat untuk somi

Complicated First Love [SEHUN & CHANYEOL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang