LIMA BELAS

6.4K 613 201
                                    

                "Kamu belajar gitu darimana?" tanya Nataya memicingkan mata.

"Apasih Nat." Keluh Embun sebal.

"Bun.." Nataya meraih tubuh itu agar berbalik.

"Ck. Dari siapa lagi menurut kamu?" jawab Embun sebal.

"Dari Irish?" tanya Nataya tidak yakin.

Embun menganggukan kepalanya kemudian menunduk. Kalau harus dijabarkan, ia benar-benar malu untuk bertemu mata dengan pria di depannya itu. Yang Embun lakukan pada Nataya tadi murni dari dasar hatinya karena merasa ia harusnya bisa membantu menyelesaikan urusan Nata lebih mudah. Ia juga tidak tega menyiksa Nataya.

Nata mengelus lembut pipi Embun, mencoba membuat perempuan dihadapannya itu melihatnya. "Irish ngajarin kamu kapan hmm?"

"Udah lama. Iseng aja dia." Cicit Embun pelan.

Nata hanya mampu menghembuskan napas dan menarik Embun ke dalam pelukannya. "It was amazing. Aku gak tau harus ngomong apa lagi sama kamu. It must be hard to encourage yourself.. Aku makasih banget.."

Embun semakin menunduk. "Kamu malu ya?" dan anggukan adalah jawaban yang ia terima.

Nataya semakin merapatkan pelukannya. "Please, be proud. Karena aku jauh, jauh sangat berterima kasih sama kamu Bun."

Embun semakin menyembunyikan wajahnya. "Apa aku marahin Irish aja ya karena ngajarin kamu aneh-aneh?"

Embun menggeleng cepat. "Aku gak apa-apa loh kalau Embun yang ini ternyata sekarang udah gede." Ucap Nataya mencoba mencairkan suasana.

Nataya mendongakan wajah Embun kemudian mencium bibirnya cepat. "Aku harus gimana dong biar kamu gak malu dan mau liat aku?" bujuk Nataya.

"Peluk sampai nyampe Bandung." Cicit Embun pelan.

"Siap, laksanakan!"

Dan Nataya benar-benar memeluk Embun sepanjang perjalanan menuju Indonesia. Menutup tengan kursi pesawat agar ia bisa leluasa, bahkan menghindari menyetir sampai mereka berdua tiba di rumah Embun. Nata juga memastikan Embun tau bahwa ia terlihat cantik dimatanya, bagaimanapun perempuan itu. Tidak ada yang berkurang hanya karena Embun melakukan hal diluar dugaannya.

Lagi pula Nataya menyukainya. She could be that innocent turns sexy in blink of eyes.

Soal darimana Embun tau hal-hal seperti itu. Ya, Irish si sahabat yang paling duluan menikah itu yang mengajari dan meracuninya. Menceritakan hal-hal yang harus dipelajari wanita dewasa kalau sudah memiliki pasangan, apalagi menikah sepertinya. Dan malam itu Embun tiba-tiba teringat ucapan Irish. Dan begitulan, kenapa ia melakukannya.

****

"Lo adalah manusia paling laknat sih." Gerutu Kala kesal.

"Untung Kalya juga sayang sama lo, jadi gue bisa pergi. Ini hari kedua gue nikah cuy." Cerocosnya masih berlanjut.

"Gue harusnya ini masih di kasur ya. Masih bikin keponakan buat lo!"

Nataya hanya memperhatikan Kala tanpa mau menanggapi. Biarkan saja sahabatnya itu marah-marah padanya, toh ia tetap datang kan? Memang Nata adalah kelemahan sahabat-sahabatnya itu.

"Nah mumpung udah lengkap. Buruan Nat mau ngomong apa?" tanya Bagas tidak sabar.

"Mau jadi adek ipar lo." Jawab Nata singkat.

Constellation of AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang