DUA PULUH

8.3K 521 101
                                    

WARNING: I STRICTLY FORBID FOR READERS BELOW 20 TO READ THIS CHAPTER.

p.s. : sorry for updating this kind of chapter at dawn. Don't hate me.

****


           

I'm telling the world, here and now
That I'm gonna love you and love you
I take this vow
You captured my heart, so long ago
Still there are some critical things
That you should know

Do I give all I am
To be all and forever your man?
Do I take you to be?
Without question, the woman for me
Do I promise you? I do
Do I promise you? I do, I do

                Lagu dari Boyz II Men mengiringi last dance yang sedang Embun dan Nataya lakukan. Keduanya kembali ke tempat dansa setelah makan malam dan berbincang-bincang dengan beberapa orang. Ada Lea dan Aiden yang ternyata sedang melakukan program bayi tabung karena sudah bertahun-tahun belum memiliki momongan. Ada Mbak Gladis yang membawa suaminya, si pengusaha yang tertarik untuk menghubungi Voiture lebih jauh. Ada Irish dan Kalya yang memeluknya erat, memberikan Embun selamat. Ada Bagas dan Kala yang tersenyum lebar, penuh bangga dan penuh pancaran kebahagiaan melihat Nataya akhirnya tiba di hari ini.

This love has been worth
But waiting for
This love doesn't matter to me
If it's not yours
As we become one
Through and through
I dedicate all of my life
To loving you

Do I give all I am
To be all and forever your man?
Do I take you to be?
Without question, the woman for me
Do I promise you? I do
Do I promise you? I do, I do

                Keduanya saling berpelukan. Memasrahkan tubuh masing-masing dalam alunan lagu yang begitu mewakilkan. Embun diam-diam terus memperhatikan cicin pernikahannya dan Nataya. Cincin itu kali ini penuh dengan berlian sesuai permintaan Nataya dulu. Sangat cantik beradu dengan cincin pertunangannya yang polos sederhana. Benar kata suaminya itu, dengan begini tangan Embun masih terlihat indah dan tidak terlihat berlebihan walaupun dihiasi banyak cincin disana.

                Pesta pernikahan itu berakhir sekitar pukul setengah sebelas malam. Cukup larut tapi semua orang begitu menikmati. Pesta ini tidak terlihat megah karena seluruh ornamen bawaan hotel sudah ditutup dengan dekorasi layaknya di pantai, yang ada adalah suasana hangat dan intim, membaur dengan alunan lagu yang dengan apik Nata dan Embun pilih sendiri sebelumnya. Makanan-makanan yang disajikan tidak usah ditanya, dari makanan tradisional hingga manca negara ada disana.

                Untuk mengatakan bahwa Embun dan Nataya adalah raja dan ratu malam ini, tidak salah kan?

****

                "Kamu yakin Bun mau Bali aja? Gak mau nambah yang lain?" tanya Nataya dalam mobil. Ia dan Embun akan menginap sehari dihotel malam ini, kemudian langsung berangkat ke Bali besok siang.

                Embun mengangguk mantap. "Lagian aku terakhir ke Bali kapan ya Nat? Liburan dari sekolah deh pas SMA."

                "Oke. Tapi kalau kamu mau nambah yang lain, Wina misalnya? Katanya kamu pengen kesana.."

                Embun kembali mengangguk mantap. "Kalau abis dari Bali gak capek. Boleh deh ke Wina."

                "Bikin visa nya dulu dong sayang.. gak bisa dadakan."

                "Yaudah, ulang tahun kamu gimana Nat? Kita ke Wina"

                "Jadi kalau honeymoon ini di Bali aja?"

Constellation of AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang