4 - Masa Lalu

3.2K 364 20
                                    

Sehun melemparkan genggam terakhir makanan ikan ke kolam. Dari gazebo yang tepat didirikan di atas kolam, ia memperhatikan pergerakan di air dengan antusias. Ikannya banyak juga.

Sehun mengikat poninya yang mulai memanjang, angin sore ini membuat rambutnya menusuk-nusuk matanya. Mungkin lain kali ia harus minta pomade Chanyeol.

Ia mengerjapkan matanya. Sekitar sepuluh meter di depan ada seseorang lelaki cukup berumur yang menata taman. Orang itu tak sengaja melihat Sehun dan lantas tersenyum. Ia sedikit mendekat.

"Saya asisten rumah tangga disini, saya baru kembali bekerja setelah libur."

Sehun mengangguk, sudah sepantasnya rumah sebesar ini ada yang khusus mengurus. "Paman hanya sendiri mengurus semua?"

Beliau menggeleng, "Bibi Song mengerjakan pekerjaan wanita, sekarang tuan muda tak perlu khawatir kelaparan."

Sehun cemberut, tau saja paman ini.

"Paman Kim!" Mereka menoleh dan melihat Chanyeol dengan Kris. Chanyeol berlari menghampiri paman Kim. "Keselamatan rumahku akhirnya terjamin." Ia mengeluarkan ekspresi berlebihan.

Setelah sedikit berbincang dengan paman Kim, Chanyeol dan Kris menghampiri Sehun. Chanyeol meletakkan dua kantong plastik sedang di atas meja kecil di sana.

"Kemarilah, bocah," panggil Chanyeol yang melihat Sehun hanya memperhatikan dari pinggir. Ia sempat memain-mainkan ikatan di poni bocah putih itu sambil tertawa saat Sehun sudah duduk. "Lucu sekali."

"Kalian lebih akrab dari biasa," ucap Kris sambil mengeluarkan beberapa makanan dari plastik.

"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan dengan Kris?"

"Sebenarnya ini harus empat mata." Sehun langsung mencomot sepotong pizza saat Chanyeol baru membuka box-nya.

"Ayolah, jika itu rahasia, lama-kelamaan aku juga tau."

"Baiklah, karena kau sudah menyogokku." Sehun berbicara dengan mulut penuh. "Tapi jangan potong pembicaraan kami."

"Terserah saja."

Sehun dan Kris duduk bersebelahan, sedangkan Chanyeol di seberang mereka menyeruput minuman sambil mengecek sosial media miliknya. Padahal, telinganya sudah dipasangnya baik-baik, penasaran dengan pembicaraan mereka nanti.

"Kau jauh lebih tinggi." Kris menatap Sehun yang terus makan.

"Kalian kenal sebelumnya?" Chanyeol menutup mulutnya saat dua lelaki didepannya menatapnya.

"Langsung saja, Hyung," setelah minum, Sehun mulai terlihat serius. "Aku hanya tak ingin semua terulang."

Hei, Chanyeol agak iri. Bocah itu lebih sopan terhadap Kris dan memanggilnya hyung.

"Pertama, kurasa kita harus memberitahu Chanyeol dulu semuanya."

Chanyeol mengangguk antusias, "ceritakan."

"Kris hyung saja yang cerita."

Kris mengangguk, "jadi begini."

Sehun kembali memakan makanannya dengan diam, sedangkan Chanyeol begitu tak sabar mendengar ceritanya.

"Saat baru masuk SMA, Sehun begitu terkenal karena kehebatannya bermain basket, lagi pula dia tampan, sih. Walau tak bisa melebihi ku. Aku kakak kelas paling tampan, asal kau tau." Chanyeol memukul kepala Kris.

"Sekali lagi begitu tak akan kulanjutkan," ancam Kris. Chanyeol mengangguk sambil memohon maaf. "Kemudian, berita tentang ayah Sehun yang korupsi menyebar dan sering menjadi pembicaraan di media. Sehun kena imbas. Karena tertekan, dia memutuskan sekolah di rumah saja dan berhenti bermain basket."

Stepbrother [Chanhun Brothership Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang