10 - Liburan (2)

1.9K 259 17
                                    

Sehun bangga bisa menjadi pengikut Jongin dan Kyungsoo, dia bisa bangun pagi dan sudah mandi saat jam menunjukkan pukul 7 kurang. Sekarang sudah jam 8 lewat dan Yixing, Baekhyun serta Luhan baru saja mandi dan serempak memakai celana training beda merk.

Mereka keluar rumah dan berjalan-jalan santai. Di desa lebih segar dan dingin. Mereka bahkan bisa melihat pegunungan yang sedikit tertutup kabut.

Setelah makan di kedai pinggir jalan. Mereka memutuskan pergi ke pantai yang jaraknya tak terlalu jauh. Ya, memang tidak jauh. Tapi mereka jalan kaki! Walau hitungannya cuma 10 menitan, tapi tetap saja mereka jalan kaki.

"Kalau cuaca sudah mulai panas pasti malas pulang. Haruskah kita naik taksi?"

Mereka sedikit tertawa mengiyakan pertanyaan Sehun.

"Tapi bukankah sepanjang jalan disini banyak pohon? Panas-panas begini tapi anginnya bikin sejuk," ucap Chanyeol.

"Debu." Sehun beralasan lagi.

"Dia seperti perempuan." Luhan menimpali. Ia sedikit kaget saat tiba-tiba Yixing menariknya menuju penjual kerang tak jauh dari sana. Bisa ditebak kalau Baekhyun juga ikut, dia kan sebelas dua belas saja dengan Luhan dan Yixing yang aneh.

Chanyeol sih ingin ikut mereka kalau sebuah tangan tak menariknya ke penjual jajanan. Mata adiknya itu berbinar, ia berjinjit di belakang kerumunan manusia yang antri ingin membeli.

"Antri sendiri saja."

"Nanti aku tak menemukan kalian kalau sendirian."

"Kalau begitu belikan aku satu."

Ucapan Chanyeol membuat Sehun berbalik. Mata Sehun tak terlihat lantaran silau plus senyum yang janggal.

"Aku bahkan tak bawa uang."

Bocah ini harusnya bersyukur saat makan di kedai tadi, Baekhyun yang terkena angin baik dan mentraktir mereka. Sekarang malah ngelunjak.

Chanyeol pada akhirnya mengeluarkan beberapa won dan menyerahkan kepada Sehun. Mau tak mau sih. Habisnya Sehun merengek sampai memancing beberapa orang menengok. Jika tidak diberi, nanti orang kita Chanyeol itu orang pelit atau melarat. Kan wajah tampannya bisa tercoreng.

Lelaki tinggi itu duduk di bawah pohon tak terlalu jauh dari penjual tadi sambil melirik kesal kearah Sehun.

Giliran diberi uang, dia biasa saja saat tak ditemani. Rasanya Chanyeol benar-benar akan meninggalkannya saja. Biarkan saja bocah itu sesat dan akhirnya menggelandang. Lagipula sepertinya banyak yang akan memungut bocah itu.

Jujur sih, jika orang tuanya berangkat beberapa bulan saja lebih lama, ingin rasanya ia menyewakan Sehun jika bocah itu banyak berulah.

"Hyung, ayo duduk disana."

Sehun datang dan menunjuk tempat duduk dengan meja bundar, payung diatasnya dan ada beberapa kursi.

"Kalau duduk di sini harus pesan es kelapa muda." Ucapan Sehun membuat Chanyeol tersenyum sambil menepuk kepala bocah itu kencang.

Pada akhirnya, Chanyeol kembali menuruti permintaan tak langsung Sehun untuk membeli es kelapa muda. Jujur, saat ini Chanyeol merasa tenang walau bersama si bocah setan. Melihat pemandangan pantai, pasir yang bersih, air laut yang biru, angin yang sepoi-sepoi ditambah duduk-duduk santai sambil makan dan minum memang sempurna. Ia bahkan hampir melupakan patah hati ditinggal sang pujaan hatinya.

"Ngomong-ngomong, apa ayah dan ibu ada menghubungi mu akhir-akhir ini?"

"Mereka hanya bilang kalau ada apa-apa, hubungi saja mereka. Dan kurasa tak ada apa-apa, kan?" Ucap Sehun lalu memasukkan seperempat gigitan corndog yang besar. "Malam ini mereka pulang."

"Ya. Sore kita akan pulang ke rumah."

Chanyeol melihat ke sekeliling pantai dan tak menemukan trio berisik. Sepertinya mereka berbelanja di pasar dekat pantai.

Ia ingat betul saat kesini beberapa bulan yang lalu, orang-orang itu membeli banyak oleh-oleh untuk di bagikan di kelas. Masalahnya bukan itu sih. Hanya saja dulu Chanyeol ikut-ikutan menemani mereka yang belanjanya lama. Karena tak tahan, Chanyeol malah pulang sendirian dan Baekhyun cs mengumumkan kehilangan Chanyeol lewat pengeras suara. Ia tak habis pikir.

"Lihat di sana, itu Jongin dan Kyungsoo, kan?"

Sehun menyipitkan matanya. Dilihat dari bajunya sih memang benar mereka. Jaraknya cukup jauh, jadi kurang kelihatan.

"Mereka memang beda."

Jongin dan Kyungsoo membantu nelayan di sana menepikan perahu besar mereka. Dua pemuda yang mentalnya jauh lebih dewasa dari trio berisik tadi terlihat berbincang dengan nelayan di sana. Kalau kata Sehun sih, ibaratkan sebuah organisasi, mereka itu cocoknya ada di bagian Humas.

"Hyung, kau harus bersyukur punya teman yang agak waras dan merakyat"

Chanyeol mengangguk, "kau benar."

***

Yixing, Baekhyun dan Luhan masuki rumah dengan menenteng tiga kantung plastik.

"Kau ini Chan! Kami kira kau hilang!"

Chanyeol tersedak ludahnya sendiri. Mereka itu, dibilang bodoh sih tidak, buktinya mereka semua sama halnya Chanyeol yang selalu berada di kelas A. Tapi entah apa yang ada di pikiran mereka.

"Kalian membuat pengumuman atas namaku lagi?"

"Hampir," ucap Baekhyun.

"Yixing hampir melakukannya. Untung kami pintar."

Chanyeol menghela napas. Sedang dari arah ruang keluarga, nenek dan kakek tak bisa menahan tawa. Sedangkan Sehun yang juga di situ langsung mengabaikan kartun favoritnya karena memikirkan jalan pikiran Yixing sambil melongo. Yixing itu bukan tipe orang yang belajar dari kesalahan.

Jongin yang sedari tadi juga sudah pulang sih masa bodoh. Main game lebih asyik. Ia paham betul sifat autis temannya itu sedari dulu.

Mereka semua akhirnya duduk di ruang keluarga. Yixing dan Baekhyun
Menghitung jumlah belanjaan mereka tanpa kalkulator.

Luhan yang baru saja mengambil jus jeruk di kulkas. Ia duduk di samping Sehun. Kalau terpisah dari Yixing dan Baekhyun, Luhan terlihat agak normal, sih.

"Kyungsoo mana?"

"Barusan mandi." Chanyeol menjawab.

"Tidak biasanya Kris tak ikut." Kakek berucap.

"Dia sibuk akhir-akhir ini. Dia juga akan ke China dan sekolah di sana."

"Dia akan melanjutkan bisnis ayahnya." Luhan menimpali ucapan Chanyeol.

"Kau juga harus bersiap, Chanyeol."

Oh, yang benar saja.

"Aku mengerti." Chanyeol berujar dengan nada yang janggal.

Pada akhirnya, nasibnya juga sama dengan Kris, kan.

Bisa ditebak.

***

Rasanya ku mau minta maaf gengs :"

Maaf update lebih lama dari yang kujanjikan,

Trus, ceritanya juga kurang seru ya :"v

Maapin ya. Do'a in biar aku dapet inspirasi di sela-sela tugas kampusku yang lwar byasah :"

Btw chapter ini juga lebih pendek dari biasa :v

Jadi, mohon maaf sekali lagi dan sampai jumpa di chapter selanjutnya~

-RIM-

Stepbrother [Chanhun Brothership Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang