"Iel...bangun heh"Ucap Rivan seraya menggoyangkan sedikit tangan Prilly."Iel,jangan bercanda deh!Badan loe panas gini.Hey bangun."
Rivan mencoba membalikkan tubuh adiknya yang sedaritadi meringkuk,betapa kagetnya dia saat melihat luka lembam pada dahi Prilly dielusnya dahi Prilly hingga membuat sang empu terbangun.
Prilly mencoba membuka matanya,karena matanya kini terasa berat apalagi dengan sinar matahari yang menerobos masuk kamar birunya.Dilihatnya Rivan yang sudah siap menggunakan seragam lengkapnya.
"A-abang"Lirih Prilly kemudian memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Loe gak apa-apa kan?Kita ke dokter!"Ujarnya
"Gak,iel gak mau ke dokter segala.Lagian ini cuman pusing biasa kok."Cegah Prilly saat Rivan akan menggendongnya karena dia takut dengan jarum suntik.
Rivan memicingkan matanya menatap adiknya dengan dingin.
"Apa semua ini ada hubungannya sama pacar loe?"Tanyanya dingin."Abang udah deh,ini gak ada hubungannya sama Ali.Dan ini cuman jatoh doang di kamar mandi kok.Mendingan sekarang loe berangkat dari pada telat!"Kilahnya dengan cepat.
"Tapi besok mama sama papa bakalan pulang.Dan gue gak mau di introgasi mereka apalagi sampai diancem uang jajan.Entar gue gak bisa jalan sama Nadine"Ucapan Rivan membuat Prilly meringis kecil saat mendengar nama 'Nadine'
"Udah gak apa-apa sanaa ah pergi."Usirnya sedikit merengek
"Yaudah,hari-hati di rumah ya.Kalau butuh apa-apa panggil bik Saum aja!"Peringatnya
Rivan mengangguk pasrah kemudian pergi dari hadapan Prilly.Prilly menatap punggung abangnya yang sudah mulai menjauh,dia tak berani untuk mengatakan semua yang terjadi padanya kemarin.Namun,sebau-baunya bangkai itu disembunyikan maka akan tercium juga,bukan begitu?
Prilly melanjutkan tidurnya,dia tak merasakan apapun pada tubuhnya kecuali sakit pada akar rambutnya yang dijambak oleh Nadine.
📌📌📌
Disekolah Ali dan teman-temanya kini sedang makan di kantin pojok.Ali lebih banyak melamun sedari tadi pagi,dia berfikir bahwa Prilly menjauhi dirinya lagi,apa karena ibunya yang menyatakan bahwa Prilly mirip dengan dia?Tapi Prilly pasti tidak tahu siapa dia yang dimaksud itu kan?
"Bengong aje lu li."Ucap Gavin melemparkan tempat tisu ke wajah Ali
Ali hanya menatapnya tajam.
"Kenapa sih,Li?Cerita lah man"Ujar Kenzo seraya memakan mie ayam dihadapannya."Enggak ada,hmm gue cabut ya?!"Pamitnya kemudian menyelonong pergi membuat ketiga temannya menggelengkan kepalanya aneh.
Ali berjalan tergesa menuju kelas kekasihnya.Dilihat kelasnya yang hanya ada beberapa orang didalamnya. Mungkinkah masih beristirahat?Tapi dikantin ataupun di tempat Prilly biasa membaca novel tidak ada,aneh.
"Eeh tunggu!"Uacapnya memberhentikan salah satu teman sekelas Prilly.
"Elo Gita kan?"
"Nama gue Gigi bukan gita"Ucapnya sewot.
"Terserah loe deh,loe tau gak dimana Prilly?"Tanya Ali dingin.
"Prilly?Bukannya dia gak masuk karena sakit ya?"Gigi teman Prilly mengerutkan dahinya aneh
"Sakit?"cicitnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend [E.N.D]
Lãng mạn[Ali Prilly Series] Highest rank #1 -aliandooo :21 Mei 2020 Pertemuan ketiga kalinya yang membuat Prilly Azriella harus menerimakan Ali Asegaf menjadikan kekasihnya,walau itu dengan terpaksa karena Prilly merusak barang pribadi milik Ali. Kenapa tid...