°17°

7.1K 530 35
                                    

Happy reading and sorry for typo😉

📌📌📌

"Maaf aku terlalu takut untuk kehilangan cintaku"

"Gak, ini gak mungkin." Pekiknya menatap wajah Ali sedangkan Ali hanya menunduk diam.

Tangisnya pecah, kemudian dia memeluk Ali erat seolah dia takut kehilangan lelaki di sampingnya.

"Kenapa kamu jahat banget sama aku, hiks. Kenapa aku baru tahu tentang penyakit kamu. Aku gak mau kehilangan kamu Li." Isak Prilly memekik  kencang bahkan beberapa kata yang ia keluarkan bergema.

"Sayang, dengarkan aku ya. Aku cinta sama kamu aku gak mau sampai kamu sedih karena mendengar tentang ini. Aku gak mau nasibmu sama denganku, ditinggalkan oleh orang  yang aku cintai." Ali menatap Prilly sayu namun senyumnya tetap melengkung ke atas.

"Dengan kamu ngomong kayak gini, seakan kamu pamit sama aku Li." Cerca Prilly

"Prill, aku pamit sama kamu untuk berobat. Penyakitku masih stadium A, seharusnya kamu semangatin aku dan doain aku supaya aku dapat berobat dengan lancar." Ali benar seharusnya Prilly melakukan itu tapi ini? Dia malah menangis kejer menyalahkan Ali.

"Maaf, aku terlalu takut buat kehilangan cintaku." Ali memeluk Prilly dengan erat, dia sangat menyayangi Prillynya.

Ali menceritakan segalanya, masa lalunya dengan Laluna, alasan kenapa dia terlihat dingin dan datar karena kehilangan seorang hiro dalam hidupnya, awal mula cintanya pada Prilly, sampai alasan dia menjauh dari Prilly karena dia memiliki penyakit kanker hati stadium A. Katanya, Ali ingin membiasakan Prilly tanpa dirinya padahal masih ada banyak kemungkinan untuk Ali sehat kembali tapi pemikiran lelaki itu sudah melayang- layang yang membuat Prilly menangis tidak berhenti. Ali juga mengatakan bbahwa dia akan pergi jauh ke London untuk menyembuhkan penyakitnya setelah ujian nasioanl tentunya.

"Kita pulang ya, sudah terlalu sore takutnya kita pulang kemaleman." Ajak Ali kemudian Prilly mengangguk dengan isakan tangis yang belum berhenti membuat Ali terkekeh.

"Udahan dong jangan nangis mulu. Nanti aku di introgasi sama mami kamu lagi."

"Biarin, biar mami tahu kalau kamu itu jahat!" Hardiknya kemudian mendahului turun ke bawah.

Ali meloncat ke bawah saat tiga tangga yang ia sisakan.
"Berani bilang gitu sama mami?" Tanyanya sinis.

"Beranilah. Kamu kan emang jahat." Ali hanya tersenyum menanggapinya lalu menggenggam erat lengan Prilly membuat cewek itu menyandarkan kepalanya pada bahu Ali.

"Katanya jahat tapi di peluk." Cibir Ali menatap Prilly dengan pandangan mengejek.

"Ngeselin banget sih. Lagi sakit juga." Kesal Prilly

Mereka masuk ke dalam mobil, di dalam mobil keadaan cukup hening apalagi terlihat Prilly yang nampak kelelahan akibat terlalu banyak menangis, hingga tak lama cewek itu tertidur dengan meringkuk. Ali menatapnya dengan senyum lembut tanganya terulur mengusap pucuk kepala Prilly pelan.

"I love you!" Bisiknya.

📌📌📌

Prilly mengucek matanya dengan pelan kemudian cewek itu menguap terkadang juga menggeliat. Dasar pemalas!

My Cold Boyfriend [E.N.D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang