°15°

6.7K 539 25
                                    

Selamat sarapan pagii
Abaikan typo⚠

"

"Hiks..hiks.. Ali jahat, gu- gue benci sama lo." Pekiknya seraya melemparkan batu ke arah danau.

Ya setelah berlari dari cafè star dan entah harus kemana akhirnya Prilly memilih pergi ke danau yang sepi ini menjadi tempat untuk mencurahkan isi hatinya yang sedang kacau.

"Apa salah gue sama lo, hah? Apa salah gue!" Teriaknya semakin kencang sehingga suaranya berubah menjadi serak karena terlalu banyak berteriak hingga tenggorokannya terasa sakit.

"Dulu lo nembak gue dengan ancaman dan sekarang lo malah bilang kalau gue cewek murahan? Lo jahat Ali, lo jahat gue benci sama lo! Hiks." Isaknya kemudian menelungkupkan wajahnya ke dalam tangan yang ia lipat di atas lutut. Pikirannya terbayqng kepada kejadian pada beberapa menit yang lalu.

"Yang sabar ya," Prilly terkaget saat mendengar suara orang lain tepat di sampingnya.

"Lo?!" Pekiknya sedikit kaget saat mengetahui ternyata Athan lah orang itu tapi kenapa bisa?

"Hai." Sapanya ramah.

"Lo ngapain disini?" Tanyanya dengan sewot.

"Emang gak boleh ya?"

"Gak, ini tuh tempat gue. Udah sana pergi sana!" Usirnya

"Tempat lo ya? Tapi gak ada tuh tulisannya kalau ini tempat punya lo."

"Ck. Terserah lo, kalau lo gak mau pergi biar gue aja yang pergi." Kesalnya mulai beranjak.

"Eeh jangan dulu dong." Tahan Athan dengan memegang tangan Prilly.

"Lepasin!"

"Lo duduk dulu baru gue lepasin." Dengan malas Prilly duduk kembali di tempatnya.

"Lo lagi ada masalah ya?" Tanyanya pelan.

"Kepo lu."

"Enggak sih, gue suka heran aja gitu sama cewek jaman sekarang. Kalau ada masalah tuh pasti nangis yang di duluin terus marah- marah gak jelas, nyalahin orang lain-"

"Karena cewek lebih pakai perasaan dibanding logikannya." Potongnya lirih.

"Iya gue tahu, gue tahu lo lagi ada masalah entah sama keluarga, sahabat atah pacar!" Prilly terdiam tak menyangkal lagi.

"Menurut gue sih ya, mending lo selesain dengan baik. Kalau kagak entar jadinya benci. Seenggaknya lo minta dikasih tahu gitu kenapa bisa kayak gini. Apa masalahnya, terus tanyain lo salah dimananya. Pasti bakalan cepet kelar, bukan nangis, nyinyir di sosmed. Kalau gitu kapan beresnya." Tuturnya dengan pelan supaya Prilly mengerti.

"Gue bukan cewek lebay kayak gitu." sarkastiknya

"Iya gue tahu, lo mah kan cewek galak dan sewotnya minta ampun." Ucap Athan jujur membuat Prilly melotot kesal.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu?"

"Lha, fakta kok. Tiap hari gue tanyain lo pasti lo jawabnya sewot atau enggak jutek."

"B aja."

"Tuhkan juteknya keluar lagi."

Prilly hanya memutar bola matanya malas, sedangkan Athan terkekeh geli melihat mimik wajah Prilly.
"Makanya jangan galak lo ke gue entar takutnya cinta." Prilly menatap Athan garang.

"Bacot sama lo mending gue pergi."

"Yaudah sana." Athan merebahkan dirinya di atas rerumputan seraya memejamkan matanya erat merasakan angin semilir yang berhembus pelan menerpa wajah putihnya.

My Cold Boyfriend [E.N.D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang