"Udah belum? Lama banget sih lo!" Kesal Rissel kepada Prilly yang baru turun dari kamarnya."Sabar kali, Cel," ucapnya
"Ayok, entar kita ditinggalin bus tayo lagi." Ajaknya.
"Wah, mau ldks aja pakai bus tayo." Gumamnya takjub.
Mereka pun beranjak pergi meninggalkan rumah Prilly dengan diantar supir. Hari ini adalah hari keberangkatan anak- anak Osis untuk mengikuti LDKS di tahun ajaran 2018/2019. Mereka berangkat di hari jum'at ini karena acara dilaksanakan selama satu hari satu malam, ya merek mengambil dispensasi full di hari jum'at ini. Karena Prilly dan Rissel anak kelas sebelas jadi mereka menjadi peserta dalam acara LDKS ini.
Sesampainya di gerbang sekolah, semua peserta nampak sudah berbaris rapi hanya dirinya dan Rissel lah yang belum ikut berbaris. Sehingga para senior pun menatap mereka dengan wajah garang, drama sedang diputar.
"Kalian berdua!" Panggil seorang kakak kelas bernama Sarah, cewek cantik itu nampak melotot marah ke arah Prilly dan Rissel.
"Kita kak?" Dengan polosnya Prilly bertanya balik membuat Rissel menepuk jidatnya pelan.
"Iya, lo berdua lah siapa lagi coba! Udah datang telat mana gak minta maaf lagi. Gak punya sopan santun banget sih! Emang nih acara punya nenek moyang kalian apa?" Sinis Sarah semakin jadi membuat yang lain membungkam takut.
Ini adalah sesuatu keberuntungan bagi Sarah karena dapat membentak Prilly selaku peserta LDKS. Walaupun Prilly tahu bahwa Sarah melakukannya karena memiliki dendam tertentu.
"Baris di kelompok kalian supaya kita cepat pergi menuju tujuan." Ujar Tanu sedikit membantu kepada Prilly dan Rissel.
Prilly baris di barisan paling belakang, karena dia dan Rissel berbeda kelompok. Mata hazel itu tak berhenti menatap kepada sang kekasih yang tengah menjelaskan berbagai macam kegiatan saat di gunung nanti. Terkadang mata mereka bertubrukan walau setelahnya Ali nampak memalingkan pandangannya seolah menghindardari dirinya.
"Baiklah, sekarang kalian naik ke transportasi yang sudah kami sediakan. Silahkan." Ucapan terakhir Ali membubarkan semua peserta yang berbaris tadi.
Prilly mengerinyit bingung saat menatap mobil kuning di hadapannya.
"Kenapa bingung bukannya naik nanti kita tinggalin lo!" Ucap Reza anak osis yang paling setia sama Mobile Legend nya.
"Ini bus tayo nya?" Tanya Prilly membuat Reza terkekeh.
"Iya, udah sana naik!" Titahnya diangguki kecil dengan sedikit keterpaksaan tepatnya karena jauh dibelakang Reza, Ali sedang menatapnya dengan wajah dingin nan datarnya namun tak lama Ali pergi meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam mobil khusus panitia.
Di dalam truk yang Prilly tumpangi penuh dengan teman- temannya atau adik kelasnya mau itu cewek atau cowok dan ini membuat Prilly serasa korban, mengapa pula? Karena Prilly yang paling mungil jadi dia sering terdempet oleh mereka.
Ah sungguh jahat sekali mereka!
📌📌📌
"Cepat, ambil barisan kalian. Lama banget!" Teriak Sarah dengan garang.
Mereka yang baru saja menyimpan tas mereka di atas tenda kini berlarian terbirit- birit ke tengah lapang baris sesuai dengan teman kelompoknya.
"Kumpulin Hp kalian semua dan setelah itu baris seperti semula."
Mereka menuruti kemauan kakak kelas dihadapannya. Lagipula perjanjiannya adalah;1. Kakak kelas selalu benar. 2. Jika Kakak kelas salah maka kembali kepada nomor 1. Menyebalkan memang, namun apalah daya melawan, mereka semua nampak terlihat garang padahal panitia kelas XII tidak begitu banyak. Mereka hanya tersisa sebelas orang, enam orang lelaki dan lima orang perempuan. Diantaranya yang Prilly tahu adalah Ali(KetOs), Tanu(WaKetOs), Sarah(Sekretaris), Friska dan Dhelsea(Bendahara&wakil), Arka(KeTuPlak) dan siasanya ada Nensi, Tiara, Bima, Reza dan Harun sebagai anggota.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend [E.N.D]
Romansa[Ali Prilly Series] Highest rank #1 -aliandooo :21 Mei 2020 Pertemuan ketiga kalinya yang membuat Prilly Azriella harus menerimakan Ali Asegaf menjadikan kekasihnya,walau itu dengan terpaksa karena Prilly merusak barang pribadi milik Ali. Kenapa tid...