°22°

5K 413 28
                                    


Gerasak- gerusuk dari anak kelas XII-Ipa/2 terdengar ribut apalagi saat melihat murid pindahan baru yang cantik, membuat para cowok disana menggodanya.

"Wiih cantik amat neng."

"Bening ye kayak gelas."

"Udah punya pacar belum?"

"Gua gebet deh."

"Apaan, gue yang nanya berarti buat gue."

"Udahlah sama gua aja."

Ali menghela nafasnya, teman sekelasnya memang langsung gercep aja kalau udah nemu cewek cantik.

Tak lama bu Tuti masuk sebagai guru matematika dan sekaligus wali kelasnnya, membuat hening seketika.

"Ada apa ini? Masih pagi udah pada ribut aja." Tanyanya tegas.

"Maaf bu, kita kedatangan murid baru." Ucap Farhan selaku ketua kelas.

"Seharusnya ada murid baru itu di persilahkan dengan baik bukan digombalin sama gombalan receh kalian." Kata Bu Tuti memperingati membuat murid cowok menggaruk belakang kepalnya yang tak gatal terkecuali, Ali.

"Maaf bu."

"Yaudah, kamu silahkan kedepan untuk memperkenalkan diri kamu." Tunjuknya pada seorang cewek yang duduk dibanjar ketiga.

Dengan anggun cewek itu berjalan ke depan membuat rambut hitam kecoklatannya berayun-ayun, cewek itu menghadap semua teman- temannya namun tatapan yang tertujunya kepada Ali.

"Haii, perkenalkan namaku Kaira Lovatta. Aku murid pindahan dari Bali. Mohon bantuannya ya teman-teman" Si cewek blasteran korea itu berucap dengan sopan dan  tersenyum manis.

"Baiklah sudah dcukupkan perkenalannya jika masih ada yang ingin di tanyakan, tanyakan pada jam istirahat saja. Kamu silahkan kembali duduk." Kaira mengangguk mendengar ucapan bu Tuti.

"Baiklah semuanya buka halaman 239, kita lanjutkan materi kemarin dengan contoh soal dan latihan soal." Perintahnya.

Saat mendengar penjelasan dari bu Tuti Ali nampak risih, pasalnya sedaritadi murid baru itu terus menatapnya dengan tatapan yang entahlah Ali sendiri tidak tahu apa maksud dari tatapan itu. Namun Ali tak suka ditatap seperti itu.

Hari ini Devano tidak masuk kelas karena izin pergi ke Bandung menengok kakeknya yang dirawat di rumah sakit. Jadilah Ali duduk seorang diri, entah terlalu dingin atau apa tetapi Ali tidak mau duduk dengan orang lain selain orang terdekat seperti Devano.

Ali tetap fokus pada soal Matematikannya. Begitupun Kaira yang fokus pada Ali. Cewek itu nampaknya terpikat oleh tampang Ali yang berbeda dengan cowok lain di kelasnya, Ali nampak memiliki daya pikatnya tersendiri membuat Kaira penasaran akan Ali.

"Hey?" Kaira tersadar saat Linda teman sebangkunya memanggil.

"Ah i-iya, ada apa?" Tanya Kaira gugup.

"Lo gak ngerti sama contoh soalnya ya?" Limda berbalik tanya pada Kaira.

"Me-mengerti kok. Kenapa kamu bilang begitu?" Tanyanya lembut.

"Oh, gue kira lo gak ngerti. Soalnya daritadi lo liatin Ali mulu." Linda kembali melanjutkan menghitung.

Kaira mengerinyit.
"Ali? Siapa Ali?"

"Cowok yang lo liatin dari tadi itu namanya Ali." Ucapnya membuat Kaira tersenyum kaku.

"Oh namanya Ali."

"Iya, tapi lo gak boleh ada niat buat dapetin dia."

"Kenapa?" Tanyanya penasaran.

"Dia udah punya pacar, namanya Prilly anak kelas XI-Ipa." Pernyataan yang Kaira dengar membuat senyumnya hilang seketika.

My Cold Boyfriend [E.N.D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang