My Cold Boyfriend [E.N.D]

°24°

Love you goodbye- One direction

***
Prilly terbangun di tengah malam, dia merasa kehausan karena terlalu banyak menangis. Kaki mungilnya bergerak menuju dapur di lantai dasar. Prilly menuangkan air mineral kedalam gelasnya kemudian mengambil duduk di bar dan menegak habis isi seluruhnya. Sebelum tidur tadi Prilly terlebih dahulu mengganti pakaiannya dengan piyama doraemonnya.

Prilly menyimpan gelasnya kemudian pergi beranjak menuju kamarnya. Tetapi tiba- tiba tangannya menggantung saat mendengar suara orang yang sedang bermain game di sebelah kamarnya, lebih tepatnya kamar Bang Rivan.

Sepertinya Prilly tertarik dan mencoba membuka pintunya dengan perlahan.

"Iel?!" Kaget Rivan terjengkit saat melihat Prilly masuk ke kamarnya tiba-tiba.

Prilly duduk diranjang sebelah Rivan yang masih setia dengan Mobile Legendnya.

"Kenapa bangun? Masih malem loh." Katanya yang masih fokus.

"Kangen lo." Jawab Prilly singkat.

"Eh tumben lo." Katanya kaget seraya menyimpan handphonenya karena baru saja selesai dengan gamenya.

"Gue tidur disini ya bang." Pintanya membuat Rivan berfikir.

"Boleh, tapi lo gak boleh ngorok ya." Candanya sambil terkekeh.

"Lo kali ah."

Rivan menatap Prilly yang terbaring menggunakan bantal dan guling Rivan bermotif Barcelona.

"Apaansih bang ngeliatinnya gitu banget." Ucapnya membuyarkan pikiran Rivan.

"Hmm.. Mau cerita?" Katanya sedikit mendesak

Prilly menengok kemudian menggeleng kecil.
"Gue ngantuk." Katanya melemah.

Rivan hanya dapat menghela nafasnya, lagi pula susah untuk memaksa seseorang jika sedang galau seperti Prilly.

"Yaudah, sleeptight adikku." Katanya pelan, sedangkan batinnya berkata.

"Gue gak bisa maafin Ali, dia udah keterlaluan bikin lo nangis. Tapi gue gak tahu apa penyebabnya. Gue juga gak mau adik gue menyikapinya kekanak-kanakan. Lo belum pantes buat jatuh cinta, Iel."

📌📌📌

Setelah bel istirahat berbunyi, para siswa nampak membubarkan dirinya dari kelas menuju kantin. Prilly dengan malas mengikuti langkah ketiga sahabatnya yang mengajaknya ke kantin. Di sepanjang koridor menuju kantin, para warga sekolah nampak heboh dengan bisik-bisik tegangganya.

"Eh, Ali putus ya sama Prilly? Atau Prilly di duain?Padahal kenapa gak sama gue aja sih?"

"Eh tapi bagus Ali sama yang sekarang deh."

"Iya bener, lebih cantik, modis dan juga berfikir dewasa."

"Iya bener, mana mirip orang korea sih."

"Tapi kasihan juga Prilly ya, dia kan masih kecil udah digituin."