My Cold Boyfriend [E.N.D]

°10°

Setelah kejadian dikantin, semua warga sekolah kini sudah tahu tentang hubungan darah antara Prilly dan Rivan dan itu membuat Prilly sangat risih. Kenapa? Karena fansclub Rivan yang masih tak percaya yang terkadang mencibirnya atau meminta foto bersama. Makanya dari dulu dia paling malas untuk mengumbar tentang hubungannya karena tahu apa yang akan terjadi nantinya.

Di hari rabu ini, setelah mengganti seragamnya dengan seragam olahraga, Prilly berjalan sendiri menuju lapangan karena malas untuk menunggu teman- temannya yang berdandan terlebih dahulu. Di lapangan voli belum ada orang selain dirinya, mungkinkah dia terlalu cepat bersiap? Karena sebelum pelajaran olahraga, bu Tini selaku guru matematika tidak hadir karena beliau berhalangan dan hanya memberi tugas kepada kelasnya untuk di kumpulkan setelah pulang sekolah.

Karena lama juga bosan menunggu teman yang lain, Prilly membuka galerinya dan menemukan foto dirinya pada saat berlibur bersama keluarganya ke rumah neneknya yang berada di Filiphina.

⬅illyiel_

❤💬↗

illyiel_ i'm very boring😡

Setelah mempost fotonya, taklama teman- teman sekelasnya pun datang bersamaan dengan pak Amar selaku guru olahraga. Prilly pun ikut berbaris dibelakang Rissel karena dalam satu baris harus terdapat lima orang.

Pelajaran olahraga pun berlangsung, dengan bab baru yaitu voli. Sebenaranya, Prilly paling malas untuk berolahraga seperti ini karena walau ini masih jam sembilan tapi dia malas untuk berpanas- panasan di lapangan yang luas ini. Setelah menerapkan materi mereka pun di test satu- satu.

Ah, menyebalkan!

📌📌📌

Jam istirahatpun berdenting menyala di setiap penjuru kelas, Ali and the gank pun berjalan menuju kantin dengan aura ketampanannya membuat para siswi berteriak heboh dan histeris.

"Lihat, banyak banget fans gue." Ucap Gavin membanggakan dirinya dengan menepuk dada kirinya.

"Ciih, gak sudi banget!" Balas Davin berdecih.

"Bilang aja loe sirik yee." Timpalnya meledek.

Mereka duduk dibangku pojok kantin, setelah Kenzo memesan makanan tentunya. Akhirnya makanan mereka pun datang terlihat gavin yang heboh dengan makanannya, setiap memakannya satu suap pasti lelaki itu berceloteh tak bermakna. Sedangkan Ali nampak tenang dengan makanan dihadapannya, saat mereka nampak asyik makan tiba- tiba ada seorang wanita datang menghampiri meja mereka dengan nafas tersengal.

"Aliii." Ucapnya dengan nafas yang belum beraturan.

Sedangkan Ali menautkan alis tebalnya.