°08°

7.7K 505 4
                                    


Prilly turun dengan menggunakan dress peach-nya, perfec dia sangat cantik pagi ini walaupun dahi berwarnanya belum hilang.

"Sini sayang, kita makan bareng," ajak mama nita dengan sumringah

Prilly duduk di antara rivan dan ali, sepertinya ali dipaksa mamanya,  mamanya ini memang pemaksa ya walaupun memaksa dalam kebaikan.

"Kamu gak kangen papa?" Ungkap papa daniel menatap putrinya

"Iel kangen papa kok," ujarnya semangat.

"Terus kenapa gak peluk dan cium papa seperti biasa?"

"Iel malu, disini ada pacar iel." Ucap prilly lirih membuat semua orang tertawa kecuali ali yang hanya tersenyum kecil.

"Oh gitu ya, papa sedih deh," ucap papa daniel dengan mimik sedihnya

"Papa gak boleh sedih nanti pulang dari main iel bakalan peluk dan cium papa!" Ujarnya bersemangat

"Yaudah, sekarang kamu makan ya!"

Mereka semua makan dengan keadaan yang hangat, terkadang rivan mengganggu adiknya membuatnya kesal. Namun ali? Dia hanya menikmati makannya tak mengucapkan satu patah kata saat semuanya justru bercanda ria.

Memang es!

📌📌📌

Setelah meminta izin membawa prilly main, mereka bergegas pergi menggunakan mobil sport hitam milik ali.
Didalam mobil hening tak ada yang memulai pembicaraan kecuali hanya suara deru mobil yang terdengar.

"Kita mau kemana?" Tanya prilly memecahkan keheningan.

"Terserah,"

"Kok terserah sih?" Gerutu prilly kesal

"Hm"

Lama-lama prilly jadiin perkedel deh nih si ali!

"Kita nonton aja" usul prilly.

"Jangan"

"Terus kamu maunya kemana?"

"Yaudah deh"

"Yaudah apa? Nonton?"

"Iya."

Malas juga jika lama- lama dia berbicara dengan ali yang dingin. Tapi prilly cinta sama ali, gimana dong? Cinta itu memang hebat ya, dia dapat mengubah sesuatu yang tadinya gak mungkin jadi mungkin.

Mereka sampai di salah satu mall terkenal di daerah jakarta. Ali dan prilly naik kelantai paling atas, saat hendak akan membeli tiketnya justru ali menarik prilly kembali.

"Kenapa sih?"

"Biar aku aja, disana banyak laki- laki. Kamu tunggu di sana" tunjuk ali pada kursi berisi empat kursi yang baru diduduki oleh tiga orang wanita.

Prilly tersenyum dan bersorak dalam hati, berarti itu taandanya ali cermburu padanya. Setelah selesai memesan tiketmereka masuk kedalam ruangan, kali ini mereka menonton genre horror karena keinginan prilly.

Lampu pun dimatikan bersamaan itu prilly memeluk lengan ali erat membuat ali tersenyum samar. Kini filmnya mulai diputar sering kali prilly mengumpat di balik jaket hitam milik ali ataupun berteriak dengan kaki yang berada diatas kursi. Sedangkan ali sedari tadi hanya pasrah untuk menjadi benteng yang prilly gunakan.

My Cold Boyfriend [E.N.D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang