06. Suddenly Missing You

1.5K 191 5
                                    

Typo bertebaran
.
.
.
.

Maafkan bila ceritanya semakin gak jelas
.
.
.
.

Jangan lupa vote
.
.
.
.

Happy reading
.
.
.
.









Mentari pagi mulai menampakkan senyumnya. Cahaya yang semula redup berganti dengan rona merah sang mentari. Kyungsoo mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang malu-malu memasuki kamarnya. Ia terbangun, menghembuskan napasnya, melemaskan seluruh badanya, dan mendapatkan kesadarannya. Ia cukup lelah karena menemani Chanyeol mengunjungi keluarga Kim, dan mengerjakan sedikit masalah keuangan milik perusahaan kakaknya.

Last night...

"Soo, kata Baekhyun hyung, kau harus pulang ke rumah" Chanyeol memberitahu.

"Wae?? Tumben sekali" Kyungsoo bertanya balik.

"Baekhyun hyung ke China pabbo!! Appa tidak ada yang menemani, anak macam apa kau tega meninggalkan ayahnya sendirian dengan para maid" Ujar Chanyeol dengan menarik pipi gembil Kyungsoo.

"AAAH... YAAKK!!! PARK CHANYEOL" Teriak Kyungsoo.

Chanyeol tertawa. "Aku akan mengantarmu pulang, dan menjemputmu besok"

"Berapa hari Baekhyun oppa ke China?" Tanya Kyungsoo.

"Hanya lima hari, tenang saja"

Kyungsoo mengangguk-anggukkan kepalanya tenda ia mengerti.

"Aku heran, rumah sebegitu besarnya, kenapa kau malah tak ingin berada di sana" Tanya Chanyeol.

Kyungsoo menghela napas. "Aku akan nerindukan seseorang bila aku terus di sana, meski semua yangg berhubungan dengannya telah dihapus, tetap saja, aku selalu mengingat saat-saat menyenangkan dengannya"

Chanyeol tau siapa yang dimaksud Kyungsoo. Hatinya pun terasa nyeri, rasa bersalah seketika terkumpul di sana. Ia pun menggenggam erat tangan Kyungsoo, mencoba menenangkan wanita itu.

"Maafkan aku Oppa" Kyungsoo menunduk.

"Aku yang salah Kyungsoo, seharusnya aku lebih jujur padamu dulu, maaf" Ujar Chanyeol.

Keheningan mulai terjadi. Keduanya sama-sama tenggelam di dalam pikiran masing-masing. Chanyeol kembali berkonsentrasi mengemudikan mobilnya. Kyungsoo semakin terlarut dalam lamunannya sehingga dia memejamkan matanya.

Dua puluh menit berlalu, mobil Chanyeol telah berhenti di depan rumah mewah dengan pekarangan yang cukup luas. Seorang pagawai rumah membukakan gerbang dan mempersilahkannya untuk masuk ke dalamnya. Sesekali Chanyeol melihat ke arah Kyungsoo, dan benar saja wanita muda itu dengan tenangnya memejamkan matanya. Chanyeol gemas melihatnya. Ia pun membuka sabuk pengamannya, lalu berbalik ke arah Kyungsoo, mengatur kursinya, dan membuka sabuk pengaman Kyungsoo. Chanyeol turun, membuka pintu di samping kursi Kyungsoo. Ia mengangkat tubuh mungil itu tanpa merasa kesulitan.

Chanyeol membawa tubuh Kyungsoo masuk ke dalam rumah. Benar saja rumah besar itu sangat sepi, seakan ia berada di pemakaman. Ketika ia melangkahkan kaki ke tangga, barulah seorang pria paruh baya yang masih terlihat tampan keluar dari salah satu ruangan dan akhirnya bertatap muka dengannya.

"Sooie tertidur?" Tanya pria paruh baya

Chanyeol mengangguk. "Ne, Appa"

Pria itu tersenyum, ia mengisyaratkan Chanyeol untuk segera menaikki tangga dan mengikuti langkahnya. Chanyeol paham, ia segera mengikuti arahan pria itu. Ia pun masuk ke dalam ruangan yang pintunya telah dibuka oleh pria paruh baya itu. Chanyeol pun membaringkan tubuh mungil Kyungsoo dan menyelimutinya, memandanginya sambil tersenyum, dan keluar dari ruangan itu kemudian.

Stay or LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang