10. She Need Me and I Love Her

1.5K 185 31
                                    

Typo bertebaran
.
.
.
.

Jangan lupa vote yah
.
.
.
.

Happy Reading
.
.
.
.








Pukul 05.00 pagi di kota Berlin, dan matahari masih enggan menyapa bumi. Langit masih hhitam pekat, manusia hingga binatang pun masih enggan untuk membuka matanya. Kyungsoo, wanita mungil yang telah terjebak dengan pilihannya itu, telah menatap atap kosong sejak 2 jam yang lalu. Tatapannya menerawang, ia tampak menyedihkan, menyesali pilihannya. Keegoisannya, kepala batunya, pikirannya yang dangkal, dan kini, ia menyadari, penyesalan, datang tanpa permisi dengan tiba-tiba.

Mata Kyungsoo mulai memerah, air matanya telah tergenang, siap untuk mengalir, namun ia sebisa mungkin tak meneteskan air matanya. Sebisa mungkin ia tak memperdengarkan suara isakannya. Ya, seorang pria yang untuk kedua kalinya, membuatnya menuruti setiap kemauan pria itu. Tanpa suara, itulah yang Kyungsoo coba untuk lakukan, tanpa melirik tempat pria itu berbaring, dengan segera ia bergegas merapikan diri, membersihkan tubuhnya di lantai satu, dan segera pergi dari tempat itu.

Lima belas menit adalah waktu tercepat untuk Kyungsoo menyelesaikan semuanya. Dengan suara paling pelan ia coba untuk keluar dari guest house mewah tersebut. Sesampainya di beranda, ia tumpahkan semuanya, ia menangis sejadinya, bersimpuh bertumpu pada koper yang ia bawa. Dia terisak di tengah pekatnya langit pagi di Berlin.

....................................................................

'I'm the biggest hit I'm the biggest hit on the stage~~'

Mark terbangun karena ponselnya berdering. Langit masih gelap dan seseorang menelfonnya. Jika itu hanya operator, Mark akan siap memberinya umpatan.

"Yes, hello"

"Mark, hiks.."

Mark bangun seketika. "Nuna? Wae? Kau menangis?"

"...."

"Nuna why? Are you okay? Kau di mana?"

Tak ada jawaban dari seberang, hanya suara isakan tangis wanita yang sangat mengiris hati Mark.

"Ok ok, just wait me, I'll pick you up, I'll find your location, wait me ok, I'll go now"

Tanpa peduli seperti apa wajahnya saat ini, Mark bergegas keluar dari kamar, mencari kunci mobil dan segera menjemput seseorang yang ia panggil nuna.

Rupanya, kegaduhan yang Mark timbulkan membuat seorang wanita paruh baya keluar dari salah satu kamar di rumah itu.

"Mark, what's going on? You look so messy, and where you go? It's still dark outside"

Mark sedikit terkejut karena wanita itu keluar tiba-tiba.

"Oh mom, I can't explain now, I'm  go mom!!" Teriak Mark disambut dengan gelengan wanita yang dipanggil Mom teesebut.

......................................................................

"Nuna, kenapa kau bisa berada di beranda guest house paling mewah di distrik ini?" Tanya Mark penasaran.

Namun tak ada jawaban dari orang yang ditanya.

"Kyungsoo nuna? Kenapa kau justru menangis" Mark mulai sedikit stress karena hanya suara isakan dan  tangis yang keluar dari bibur Kyungsoo sejak mereka benar-benar memyusuri jalanan Berlin.

Stay or LeaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang