Acara makan bersama dengan Bu Rosa yang dikatakan si Ketua Osis itu memang terjadi. Siang ini kami semua berkumpul di rumah Bu Rosa yang sedikit jauh dari sekolah. Perjalanan ke rumah Bu Rosa sendiri memakan waktu 1 jam dari sekolah. Kami semua terlebih dahulu berkumpul di depan gerbang sekolah. Tentu saja tidak bisa masuk karena hari itu adalah hari minggu.
Aku, Rani, Winda, Kania, Yuli dan teman-teman sekelas juga sudah berkumpul. Yang belum terlihat dari tadi adalah Rizky Adikesuma sang Ketua Osis. Kenapa dia lama sekali? Biasanya juga tidak suka datang terlambat. Lamunanku terhenti saat seseorang memanggilku
“Lala” panggilnya yang kulihat ternyata Ayu teman sekelasku
“ya. Ada apa?” tanyaku balik
“biasanya kamu selalu membawa minyak kayu putih. Boleh aku memintanya sedikit? Kepalaku sedikit pusing. Padahal belum juga pergi.”
“ada. Ini. Pakailah agar pusingmu sedikit berkurang.”
“terimakasih. Kamu baik sekali. Ini semua karena Rizky. Kenapa dia bisa selama ini. Malah Hp nya tidak dijawab lagi” katanya sedikit mengomel.
“kamu menelponnya?” tanyaku
“tentu saja. Kita sudah dibuat menunggu terlalu lama. Tentu aku harus menelponnya”
“oh begitu” jawabku singkat yang kurasa kenapa aku tidak suka hal ini?
“itu dia. Akhirnya datang juga.” Seru Ayu dan membuyarkan lamunanku lalu mengikuti arah pandang Ayu.
Tidak lama kemudian dia sudah muncul di depan kami setelah sebelumnya mendapat omelan dari Deni.
“dari mana saja kamu Rizky? Kamu sudah membuat semua orang disini menunggumu. Tahu?” omel Ayu kepada Rizky yang membuatku hanya memandang mereka berdua saja
“maaf Ayu. Ada masalah sedikit tadi. Baiklah ayo semua naik kedalam bis. Kita akan terlambat jika tidak cepat” kata Rizky sambil menyuruh semua teman-teman masuk ke dalam bis.
Hanya untuk makan bersama saja harus seribet ini. Kenapa gak sekalian aja gelarin karpet di depan sekolah biar dikira piknik?
“Lala, tidak mau masuk?”“hah.. apa?” tanya ku balik kepada Rizky
“kamu tetap disini atau ikut dengan kami naik ke bis?”
“ohh iyaiya. Maaf” semua ini membuat ku kikuk saja.
Kemana teman-temanku? Astaga. Mereka sudah masuk duluan. Malah dengan tidak berdosanya melambaikan tangan dari jendela kepadaku. Sial. Ini karna mengikuti omelan Ayu tentang Rizky. Aku harus cepat-cepat naik bis. Catatan, tentu saja bis ini bukan kami sewa. Tidak akan pernah cukup uang yang ada di kantong kami. Beruntungnya, Paman Deni meminjamkan bis kecilnya ini kepada kami.
“Kamu duduk disini saja” kata Rizky menawarkan
“apa? Disini? Tapi teman-temanku ada dibelakang” jawabku
“memangnya dibelakang masih kosong? Enggak kan?” tanyanya yang sebenarnya harus ku anggukan kepala karena memang di belakang tidak ada lagi kursi kosong.
Kenapa jadi begini? Aku harus duduk dengan siapa? Siapa teman mengobrolku nanti. Pikirku dalam hati. Tapi mau tidak mau aku harus duduk jika tidak ingin berdiri.
“semua sudah memenuhi, Deni. Tidak ada yang ketinggalan.” Kata Rizky kepada Deni yang tanpa sengaja ku dengar
“ya. Aku akan duduk di belakang mengawasi teman-teman. Kau disini saja” kata Deni
![](https://img.wattpad.com/cover/164858087-288-k352142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MUNGKIN, AKU ISTIMEWA
RomanceNasyala Annisa, yang biasa dipanggil Lala sudah 5 tahun lamanya tidak bertemu dengan Rizky Adikesuma. Teman sekelasnya saat SMA. Seseorang yang juga sangat ia rindukan. Seseorang yang membuatnya menjadi istimewa. Tiba-tiba sebuah pekerjaan memperte...