"Lala" panggil seseorang
"Deni. Ada apa?"
"Kamu baik-baik saja?"
"ya. Aku baik-baik saja" jawabku singkat
Siang ini aku pergi ke salah satu cafe untuk sekedar minum soft drink. Aku merasa sangat suntuk di rumah.
Sudah 7 hari Rizky pergi meninggalkan Indonesia. Sampai 7 hari ini, aku belum mendapatkan kabarnya. Selama 7 hari pula aku tidak keluar dari rumah. Urusan di Yogyakarta, papa yang mengurusnya. Aku hanya tinggal datang kesana besok. Untuk hari ini aku ingin menghabiskan waktuku di sini. Di tempat aku bisa sendiri. Siapa sangka, saat aku sendiri di cafe, Deni menghampiriku. Aku tidak tahu bagaimana dia bisa ada disini.
"Kamu harus mengetahui sesuatu hal" katanya melanjutkan
"suatu hal apa?" tanyaku
"tentang Rizky"
"apa yang harus ku ketahui tentang dia?"
Belum sempat Deni mengucapkan penjelasannya, tiba-tiba Ayu datang bersama Imey. Aku heran, mereka janjian atau hanya kebetulan. Sepertinya mereka sudah janjian, tapi untuk bertemu denganku itu hanya kebetulan.
"Deni" seru Ayu memanggil.
Saat itu kulihat Deni terkejut mendapati Ayu memanggilnya. Ada apa sebenarnya?
"sudah berapa lama kamu bersama dia?" tanya Ayu sinis.
Terkesan bahwa Ayu sangat tidak suka Deni bersamaku saat ini.
"Ayu, pelankan suaramu. Orang-orang bisa melihat kita" kata Deni
"Aku tidak perduli. Deni apa kamu tahu bahwa Rizky sudah sangat sakit hati karena dia" jelas Ayu menerangkan bahwa yang dimaksud dia oleh Ayu adalah aku. Terang saja aku kaget.
"Ayu jaga bicaramu. Aku tahu Lala seperti apa. Tidak mungkin dia menyakiti Rizky. Seharusnya kamu sadar..." belum sempat Deni melanjutkan omongannya, tiba-tiba Imey menyekanya.
"Den, dia seharusnya yang sadar. Kamu tahu, kamu dan Rizky hampir bertengkar. Bahkan kamu dan Ayu juga hampir putus. Itu semua karena dia"
Apa? Apa maksud mereka. Apa yang mereka katakan? Kenapa semua orang menyalahkan aku?
"dan kamu, Lala, kami gak habis pikir denganmu. Saat sudah saling berpisah begini kamu bukannya memberi kenangan manis, tapi kamu malah semakin membuat semua orang membencimu" lanjut Imey.
"apa maksud kalian semua? Kenapa kalian berbicara seperti itu?" tanyaku heran.
"pantas saja Rizky sangat membencimu, menyadari kesalahanmu saja tidak" kali ini Ayu berbicara sangat sinis.
"hentikan. Kalian tidak bisa menyalahkannya begitu saja. Dia tidak mengerti apa-apa Ayu, Imey"
"kamu masih membelanya Den? Kamu masih membelanya setelah apa yang dia lakukan terhadapmu dan juga Rizky? Heran, kenapa semua orang membelanya? Kamu, Yudi semua membelanya. Beruntung sekali Rizky tidak membelanya, bahkan dia lebih benci dari yang kubayangkan" tutur Ayu menejelaskan
Aku tidak tahan lagi. Aku tidak tahan mendengar perkataan mereka yang terus menyalahkanku. Apa maksud ini semua Tuhan? Kenapa seperti ini. Aku bergegas meninggalkan tempat itu. Aku keluar berlari kecil sambil menangis.
"Lala, tunggu" Deni mengejarku. Aku berhenti namun tidak menanggapi sapaannya.
"Lala, dengarkan aku. Aku minta maaf atas mereka semua. Tapi kumohon, dengarkan aku kali ini"
"Deni, aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku tidak tahu cerita macam apa ini. Tapi kamu tahu rasanya disalahkan sementara kita tidak tahu apa kesalahan kita. Apa yang terjadi kita tidak mengerti. Bukan aku tidak menyadarinya Den, tapi ku katakan sekali lagi bahwa aku sungguh tidak tahu" kataku dengan isak tangis.
![](https://img.wattpad.com/cover/164858087-288-k352142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MUNGKIN, AKU ISTIMEWA
RomanceNasyala Annisa, yang biasa dipanggil Lala sudah 5 tahun lamanya tidak bertemu dengan Rizky Adikesuma. Teman sekelasnya saat SMA. Seseorang yang juga sangat ia rindukan. Seseorang yang membuatnya menjadi istimewa. Tiba-tiba sebuah pekerjaan memperte...