9. Beritahu Aku

36 3 1
                                    

“doa-doa kita terjawab La. Kita semua lulus” seru Rani dengan mimik wajah kegirangan.

“iya Ran. Aku seneng banget nerima hasil pengumuman kelulusan ini. Tapi sekaligus juga sedih, makin dekat aja waktu kita untuk berpisah yaa” kataku merengek.

“Lala, kita gak akan pernah berpisah. Kita semua sudah bersahabat selama 3 tahun. Kita akan bertemu lagi nanti” kali ini Kania yang menambahkan.

“iyaa. Aku tahu. Kita akan sukses dengan jalan kita masing-masing. Kita pasti bertemu kembali” kataku lagi memastikan.

Saat itu kami saling berpelukan haru. Tawa ini akan selalu kami ingat dalam setiap perjalanan kesuksesan nanti.

“ngomong-ngomong kapan kamu akan berangkat ke Jogja La?” tanya Winda.

“dua hari lagi aku akan berangkat. Kalian gimana?”

“besok aku akan pergi ke Jepang menemui kakekku. Lalu aku akan langsung mengurus segala persiapan untuk kuliah disana” kata Yuli

“Aku sendiri memilih Bali sebagai perjalanan kesuksesanku. Sudah lama aku ingin kesana. Dan disana aku akan tinggal dengan kakakku” lanjut Rani

“kamu ke Bali, Ran? Waktu itu kamu sempat memilih ke Singapur? “ tanyaku balik

“tidak jadi, La. Aku pikir lebih baik aku ke Bali saja menemani kakakky.” Jawab Rani.

“Aku masih nyantai disini. Karena aku akan tetap tinggal di Jakarta. Winda juga tetap disini. Kami akan satu kampus. ” lanjut Kania.

“dimanapun tempat kita melanjutkan study, aku harap kita bisa bertemu lagi nanti” lanjutku.

Yang pada berpisah sama temen-temennya dijamin sedih banget. Inilah SMA. Masa dimana keremajaan kami menuju kedewasaan. Memang banyak banget hal yang menarik dari SMA. Mereka bilang, tidak akan ada lagi masa-masa ini saat sudah melanjutkan study ke Perguruan Tinggi. Memang benar mungkin, rasanya SMA itu terlalu indah untuk dilupakan. SMA wajib untuk dikenang.

“oh ya La, gimana kamu sama Rizky?” tanya Rani.

“gimana apanya?” tanyaku balik. Sambil manatap heran.

“yaa gimana sama kalian? Kami rasa kalian cukup dekat.”

“kami bersahabat baik. Kalian juga kan. Dia kan teman sekelas kita. Lagi pula dia akan melanjutkan studynya ke Jerman” kataku menjelaskan

“kalau soal itu kami sudah tahu” kata mereka hampir bersamaan.

Memang sih, siapa yang tidak tahu mengenai Rizky. Mantan dari Ketua Osis. Dia cukup populer disekolah. Studynya ke Luar Negeri menjadikannya tambah populer. Aku rasa nanti dia akan selalu diingat oleh semua murid disini. Alumni yang cukup tampan, pernah menjabat sebagai Ketua Osis dan sekarang akan menuju Jerman tempat perjuangan kesuksesannya.


.........

Sore itu, aku pergi ke rumah Rizky. Niatnya untuk bertemu Daniel. Sewaktu bersepeda dengannya kemarin dia sudah berkata akan membawaku menemui Daniel. Aku sendiri tidak tahu kapan tepatnya dia akan pergi ke Jerman. Tapi yang jelas sore ini, aku harus bertemu Daniel. Aku juga merindukan anak kecil menggemaskan itu.

“selamat sore tante.” Sapaku setelah kulihat mama Rizky membukakan pintu untukku

“sore Lala. Cari Rizky ya?”

“cari Daniel tante” jawabku dan dipersilahkan masuk oleh mamanya.

Sebenarnya aku juga mencari Rizky sih. Disekolah tadi aku tidak melihatnya. Setelah menerima hasil kelulusan, aku langsung berkumpul dengan teman-temanku.

MUNGKIN, AKU ISTIMEWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang