Emotionless : Four

603 85 12
                                    

Sora tidak tahu seperti apa hubungannya dengan Hikari sebenarnya. Jadi hari ini ia ingin membuat pemuda pirang itu menjadi miliknya seutuhnya.

Hikari masih mendapatkan perilaku tidak baik dari murid-murid lain walaupun tidak sekejam Hajime. Dan diam-diam Sora memperhatikan mereka tanpa ada niat untuk menghentikannya. Ia hanya ingin membuat mereka bersenang-senang di awal dan kemudian menyesal diakhir. Seperti yang ia lakukan pada Hajime dan lainnya.

Pemuda bermata tajam itu menghampiri Hikari yang tengah membereskan buku-bukunya di lantai, lalu membantu pemuda itu. Hikari tahu siapa dia, namun ia hanya diam tanpa mau menyapa dan berterima kasih.

Sora merasa aneh pada Hikari. Walaupun ia tahu anak itu memang kosong, namun kali ini Hikari terasa lebih jauh.

Hikari-kun, Panggil Sora pelan. Hikari mengangkat kepalanya setelah memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Aku ingin memberitahumu sesuatu. Hikari diam dan menunggu Sora melanjutkan.

Koridor saat itu masih ramai, jadi Sora menarik lengan Hikari menuju toilet. Tidak romantis sekali mengajaknya ke tempat kotor seperti itu.

Sora memeluknya dengan erat seakan tidak ingin membiarkan pemuda itu pergi. Kemudian ia berbisik.

Aku mencintaimu.

Aku ingin kau menjadi milikku.

Aku akan melakukan apapun demi dirimu sekalipun membunuh orang atau membunuh diriku sendiri.

Aku mencintaimu. Katanya sekali lagi sebelum menghirup aroma leher Hikari yang membuat candu baginya. Hikari sendiri hanya diam dalam dekapannya.

Hikari hanya merasa heran. Kenapa Sora bisa merasakan hal itu padanya? Sedangkan ia bahkan tidak pernah merasakan perasaan apapun. Jadi pada akhirnya ia hanya berdehem sebagai jawabannya. Dan Sora menganggap Hikari menerimanya.

Dan dengan ini Sora dapat mengikat Hikari dalam hubungan tabu tersebut.

***

Sora mengenal Hikari. Ia tahu semua hal tentang Hikari. Masalalunya. Tempat tinggalnya. Kesukaannya. Dan berbagai hal lainnya. Jadi ia menyiapkan sesuatu di gudang bawah tanah di rumahnya untuk Hikari. Ia ingin membahagiakan kekasihnya itu.

Sebelum ia pergi dari sana, ia menatap karya yang ia buat terlebih dahulu. Bibirnya pun menyunggingkan sebuah senyum. Ia merasa akan membuat Hikari tersenyum kali ini.

Sepulang sekolah, Sora mengajak Hikari untuk berkunjung ke rumahnya. Hikari tidak menolak, namun ia harus meminta izin pada Chiaki terlebih dahulu. Melalui telepon genggam milik Sora, Chiaki mengizinkannya karena merasa dapat mempercayakan Hikari padanya.

Mereka berdua melangkah perlahan sambil menikmati waktunya. Jari mereka saling mengait dan senyuman Sora masih terpasang. Walaupun ekspresi Hikari tidak pernah berubah, namun tak dapat dipungkiri bahwa ia merasa ada ribuan kupu-kupu di perutnya saat itu.

Keduanya sampai di kediaman Sora. Itu hanya rumah sederhana namun terasa nyaman. Sora menggenggam lengan Hikari dan menariknya masuk. Menyimpan tas keduanya di atas sofa, lalu melangkah menuju gudang bawah tanah milik Sora.

Ia membuka pintu tersebut kemudian melangkah masuk ke ruangan itu.

Tidak. Mereka belum sampai di tempat tujuan. Mereka harus melewati sebuah koridor lagi dan memasuki sebuah pintu lagi. Dan sampailah mereka.

Hikari terpaku pada kejutan yang dibuat oleh Sora. Matanya terus saja mengarah pada sesuatu yang digantung pada dinding di hadapannya. Di sampingnya, Sora mulai mendekap kepala Hikari dan mengelus surai pirang itu sambil menatap karyanya.

Bagaimana? Kau senang? Tanya Sora meminta pendapat. Lalu ia beralih menatap Hikari yang masih terpaku.

Ada sebuah senyuman di sana. Ia berhasil.

Senyuman itu semakin melebar kala karya yang diciptakan Sora bergerak-gerak penuh dengan warna merah. Dan meronta.

Mmm!! Karya miliknya memekik dan semakin meronta, kemudian menatap bengis kedua orang di hadapannya.

Kau bisa berbuat sesuka hati, Hikari-kun. Dan Sora menyodorkan sebuah gergaji berkarat pada Hikari.

Jantung Hikari berdetak. Ah, ia begitu bahagia. Ia sangat merindukan momen ini. Kenangannya memotong tubuh para kelinci itu terngiang di kepalanya. Dan sekarang ia dapat mengulang kembali kenangannya.

mungkin ini bakal update setiap Selasa dan Jum'at ehe ehe

SICK : EmotionlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang