Aku tidak tahu apa yang salah dengan mataku. Ia otomatis bergerak ke kanan dan kiri saat aku memasuki ruangan yang aku tahu ada kamu di sana.
Aku tidak tahu apa yang salah dengan wajahku. Ia otomatis menoleh ke kanan dan kiri saat aku memasuki ruangan yang aku tahu ada kamu di sana.
Aku tidak tahu apa yang salah dengan otakku. Ia otomatis mengingatkan aku tentang kamu saat aku memasuki ruangan yang aku tahu ada kamu di sana.
Masalahnya adalah, hanya aku yang mencari. Hanya aku yang masih berusaha mencari, padahal seharusnya aku tahu bahwa sejak kata pisah diberlakukan di antara kita, kita akan bersikap seolah tidak saling kenal.
Tapi entah mengapa hati kecilku berbisik pelan, "Kamu masih ada rasa."
Benarkah? Bisakah kamu menunjukkan kebenaran dari kalimat itu? Bisakah kamu setidaknya memberiku pertanda, meski samar, bahwa kamu tidak sepenuhnya membenciku?
Bisakah aku berharap lagi?
Karena dikecewakan olehmu jauh lebih baik ketimbang bergumul sendiri dalam rasa sakit yang tidak kunjung berakhir.
-ambigu
Just because we can't be together doesn't mean I won't love you
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita yang terlupakan
RomanceKumpulan puisi dan sajak melupakan Dankini Satu-satunya yang tersisa hanyalah goresan yang kubuat sebagai prasasti kesendirian.....