Aku menaiki lift ini, menatap diri ku di pantulan dinding nya.. Jennie.. Kenapa kau menangis? Bukankah itu hal yang wajar jika seseorang tidak menyukai mu.. Ahh tidak.. Rosie mengatakan nya.. Dia mengatakan jika dia juga menyukai ku.. Lalu kenapa dia meninggalkan ku? Kenapa dia menyuruh ku untuk berhenti menghubungi nya..
Ting!!
Pintu lift ini terbuka.. Memandang kosong ke depan berjalan keluar dengan Rosie yang terus berada di kepala ku.. Haruskah aku menangisi mu lagi? Sudah satu minggu.. Dimana kau Rosie? Tidak masuk kuliah.. Tidak muncul saat latihan drama.. Tidak bisa ku hubungi.. Bahkan tidak pernah mengunjungi ku lagi.. Haha.. Aku terlalu bodoh karena menangisi mu semalaman.. Kau meninggalkan ku setelah membuat ku semakin berharap pada mu di malam itu..
Berkencan yaa? Awal yang indah tapi menyakitkan di akhir nya.. Jadi seperti itu kah rasa nya..
Aku harus menelpon nya.. Terus menelpon nya walaupun tidak pernah tersambung.. Aku harus melakukan nya.. Setidak nya itu akan membuat ku tidak menyesal karena membiarkan nya pergi begitu saja..Bip! Bip! Bip!
"Emh Lisa.." ucap Jisoo eonni sambil sedikit mendorong Lisa.. Aku menatap Jisoo eonni yang duduk di meja dapur bersama Lisa yang terlihat terkejut karena melihat ku yang tiba-tiba masuk ke apartement ini.. Ahh maaf aku mengganggu kalian.. Sepertinya cinta memang bodoh.. Atau mungkin Jisoo eonni memang terlalu bodoh karena terus menerima Lisa..
Aku berjalan ke kamar ku tanpa bicara pada mereka..
Harus kah aku pindah saja? Tapi kemana? Aku tidak ingin terus mendengar adegan dewasa mereka setiap Lisa datang dengan mabuk nya..
Eomma.. Apa aku pulang saja.. Tapi apa eomma akan menerima ku?
Ku tutup rapat pintu kamar ku.. Menutup jendela dengan tirai nya.. Mematikan lampu membiarkan semuanya terlihat gelap..
Rosie.. Eomma mengusir ku karena aku mencintai mu.. Sekarang seharusnya kau bersama ku.. Tapi kenapa aku disini sendirian? Kenapa kau juga meninggalkan ku?
Jika aku kurang baik untuk mu.. Katakanlah maka aku akan memperbaiki nya.. Apa cara bicara ku? Apa aku yang pendek? Apa aku yang kurang menarik untuk mu?
Andai saja bisa ku katakan itu pada mu sekali saja.. Jika ingin berpisah dengan ku.. Setidak nya sekali saja.. Katakan jika kau membenci ku dan membuat ku mengerti apa alasan nya..
Tapi kenapa? Kau pergi setelah mengatakan jika kau menyukai ku.. Rosie.. Aku sudah terlalu mengharapkan mu.. Aku.. Membutuhkan mu..
Sekarang aku tidak tau cerita apa yang akan ku sampaikan.. Bukankah seharusnya ini tentang mu Rosie? Jika kau tidak disini aku harus bagaimana?Tok! Tok!
Aku kembali menghela nafas ku.. Seseorang mengetuk pintu kamar ku.. Aku membuka nya dan mendapati Jisoo eonni dengan beberapa tanda merah di leher nya..
"Maaf membuat mu melihat hal itu lagi.." ucap nya sambil menjilat sendok penuh dengan selai kacang..
"Dia sudah pulang?"
"Hm.. Baru saja.. Uhh? Kenapa kamar mu gelap?" ia masuk ke kamar ku.. Membuka jendela membiarkan cahaya masuk ke dalam sini.."Kau tau.. Sudah seminggu.. Bergaul lah.. Setidak nya ajak teman mu ke cafe atau apapun itu.. Jangan hanya di dalam kamar.."
Aku berjalan ke ranjang ku.. Duduk di sana sambil memandangi kaki ku..
"Aku menunggu nya eonni.."Lagi.. Aku akan mendengarkan omelan nya.. Ia menghela nafas nya sambil meletakan toples selai kacang itu ke meja..
"Sudahlah.. Sudah ku bilang mereka berteman.. Mereka ternyata tidak ada beda nya.."
Tidak.. Rosie tidak seperti Lisa.. Dia tidak melakukan apapun.. Dia menjaga ku dengan baik.. Hanya saja mungkin memang aku tidak terlalu baik untuk nya..
"Eonni.. Bagaimana jika aku kerumah nya?"
"Kau gila? Kau tau bagaimana ayah nya.." lalu apa yang harus ku lakukan? Berdiam saja dan tidak melakukan apapun? Apa aku benar-benar akan melepas Rosie begitu saja?
"Besok kita akan tampil.. Tidurlah yang nyenyak.. Jangan memikirkan nya.."
Besok ya? Aku si Snow White tanpa pangeran nya.. Mereka mengganti pangeran nya.. Seorang pria dari jurusan kimia.. Adik tingkat Jisoo eonni.. Aku bahkan tidak tau nama nya dan harus menerima ciuman nya di penampilan ku nanti..
Lucu nya.. Aku menampar wajah nya saat latihan karena 'Kiss Scane' itu.. Mana mungkin aku membiarkan nya mencium ku.. Hanya Rosie.. Hanya Rosie yang boleh melakukan itu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter with Rosie (Completed)
FanficBLACKPINK WINTER WITH ROSIE Nama ku Jennie Kim.. Aku menyukai Rosie.. Haruskah aku seterus terang itu? Ya! Karena jika di depan nya sangat sulit untuk ku mengungkapkan nya.. Gadis dingin yang membawa musim dingin bersama nya.. Aku menyebut nya.. Win...