Winter with Rosie #17

2.5K 352 43
                                    

"Haaah.. Lelah nya~" Aku turun dari kereta ini meregangkan tubuh ku sambil menghela nafas dengan panjang.. Menatap ke kiri dan kanan ku yang keadaan nya sudah jauh berbeda dari Seoul..
Aku menoleh ke kebelakang menatap Rose yang terdengar sibuk dengan koper-koper di tangan nya..
Ahh benar.. Apa perjalanan nya masih jauh? Apa harus naik taksi lagi?

"Rose-ah.. Apa kita perlu naik taksi lagi?"

"Nee.."

Aku menatap wajah Rose yang mulai memerah karena dua koper di kiri kanan dan tas besar yang menggantung di bahu nya..
Hahah.. Apa dia tersiksa..

"Berikan pada ku.. Jangan membawa semuanya.." aku mengambil salah satu koper itu dan melihat Rose yang mulai menarik nafas panjang nya..
Sepertinya dia juga kelelahan..
  
  
  
------
  
   
   
"Aku fikir kita akan tinggal di desa.."

"Kita tidak bisa membuka restoran daging jika tinggal di desa.."

Sudah sampai.. Aku menatap restoran ini.. Bagus! Aku menyukai ini.. Sesuai dengan harapan ku.. Tidak besar dan tidak kecil.. Cukup untuk kami berdua..
Bangunan dengan restoran di bagian bawah dan kamar yang bisa kami tinggali di bagian atas nya..
Tepat di tengah kota tidak jauh dari pusat perbelanjaan dan stasiun tadi..
Hya~ Ini tidak ada beda nya dengan tinggal di Seoul..

"Rose-ah.. Aku menyukai ini.." ucap ku sambil menatap Rose yang masih sibuk membuka pintu itu dengan kunci nya..
Ia tersenyum sambil membuka pintu kaca itu untuk ku..
"Masuklah.."

Aku masuk dan menatap seluruh ruangan.. Design interior indah bergaya barat dan tempat lilin yang terlihat seperti di film 'Beauty and The Beast' tertata berdebu di atas meja makan dan kasir ini..

"Tidak terlihat seperti restoran daging.." gumam ku setelah melihat ini semua..

"Ini restoran dengan gaya barat nya.. Dulu nya aku selalu kesini bersama ibu ku.."

Aku menatap Rose yang mulai membuka satu persatu kain putih yang menutupi kursi dan vas bunga besar disebelah sana.. Ibu nya? Benar juga.. Aku bahkan belum pernah melihat ibu nya..

"Majja.. Aku belum pernah bertemu ibu mu sebelum nya.."

"Kau ingin bertemu?"

"Ahh itu.. Jika bisa.." aku takut.. Bagaimana jika ibu nya memiliki sifat yang sama dengan ayah nya..

"Sulit untuk menemui ibu.. Kita harus menyebrangi lautan dan gunung.."

"Benarkah? Apa harus naik pesawat? Apa ibu mu di Australia?"

"Yah.. Dia disana.." ia mengangguk kemudian menunduk setelah nya..
Ku lihat lagi Rose yang kembali menghela nafas nya.. Menatap ruangan ini dengan senyum di wajah nya..

"Ibu mendesign semua ini.. Dia selalu dibelakang meja nya.. Mengambar sesuatu yang aku tidak mengerti apa.. Kadang aku duduk di pangkuan nya.. Menunggu nya selesai menggambar hingga tertidur.. Haha.. Aku merindukan ibu.."

Ahh.. Pasti sangat sulit untuk hidup berjauhan dengan orang tua..
Aku merasakan nya.. Sekarang yang sudah hidup terpisah dari eomma dan appa..

"Kajja.. Ke atas.." aku mengangguk pada nya sambil kembali mengangkat koper-koper itu..
Menaiki tangga ini dengan pelan karena beban berat yang sedang ku bawa.. Haah.. Pindah sangat merepotkan..

"Dapur disebelah kiri.. Toilet disana.. Kau perlu melewati tangga ini.. Dan kamar..."

Cklek!

Ia membuka kamar dengan satu ranjang dan meja disana.. Jamkkanman.. Apa hanya ada satu kamar disini?

"Hanya untuk sementara.. Jika bisnis ini berjalan lancar.. Kita akan mencari tempat tinggal yang lebih besar.."

Winter with Rosie (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang