"Jennie.. Kau sudah tidur?"
"B-belum.."
Aku di ranjang ini terbaring menghadap dinding karena ada Rosie di sebelah ku.. Hya~ Ini bukan pertama kali aku tidur di samping nya.. Tapi rasa nya.. Haah.. Kenapa aku begitu tegang hingga tidak bisa menutup mata ku..
"Tidurlah kau pasti lelah.." aku tidak tau sejak kapan Rose jadi banyak bicara.. Entahlah karena memang hanya ada aku disini atau memang sekarang aku dan dia sudah semakin dekat..
"Rosie.."
"Nee?"
"Ibu mu.. Orang yang seperti apa?"
"Kabjagi? Kau ingin tau tentang ibu ku?"
"Itu.. Karena tidak bisa tidur.. Jadi.."
"Kau ingin mendengar nya?"
Suara nya yang membuat ku tertarik untuk mendengarkan nya.. Aku berbalik.. Menatap Rose yang mulai memeluk guling penghalang kami..
"Nee.. Ceritakan pada ku.."
"Hmm.. Ibu sangat lembut.. Pintar memasak juga suka menanam beberapa bunga di halaman.. Dia pintar menggambar.. Membuat design bangunan seharian.."
"Apa ibu mu arsitek?"
"Dulu nya saat aku kecil.."
"Ahh.. Ceritakan lagi.."
"Hm.. Ibu.. Sering menggandeng ku di taman belakang rumah ku.. Mengajarkan ku cara nya menanam bunga mawar dan merawat nya.. Rose.. Nama itu.. Karena ibu menyukai mawar.. Dia bilang.. Aku secantik bunga mawar yang mekar.. Rambut merah dengan tubuh kuat yang tidak bisa diam.."
Aku melihat sedikit semyuman di wajah nya.. Bercerita tentang diri nya dimasa lalu.. Ku rasa hanya hal ini yang benar-benar membuat Rosie terlihat lepas dari beban nya..
"Aku selalu berlarian dulu.. Ibu sering berteriak karena aku tidak mendengarkan larangan nya.."
"Kau anak nakal.."
"Aniyeo.." ia tertawa sambil merapatkan guling itu ke tubuh nya.. Kau tau? Menatap Rosie.. Rasa nya itu hal berbahaya bagi ku.. Menatap wajah nya.. Rambut merah nya.. Mata yang terlihat berkaca.. Senyuman yang membuat hati ku tiba-tiba berdenyut saat itu juga..
Boleh aku memegang pipi mu? Ahh sudah ku bilang menatap nya itu hal yang berbahaya.. Hati ku.. Aku tidak bisa menahan nya.. Aku selalu jatuh cinta di setiap detik nya..
Mengelus pelan pipi nya dengan ia yang mulai diam menatap ku tidak bersuara..
Hanya bunyi jam dinding ini.. Juga jantung kami berdua.. Berdegup kencang seakan ingin keluar dari tempat nya.."Jennie.."
"N-nee?"
"Ku rasa ibu akan menyukai mu.."
Wajah ku memerah.. Senang? Tentu saja.. Mendengar Rose yang mengatakan jika mungkin saja salah satu orang tua nya bisa menyukai ku.. Ibu nya.. Wanita lembut yang baru saja ia ceritakan..
"Bagaimana kau bisa tau dia akan menyukai ku?"
"Aku tau.. Aku selalu tau.."
Mungkin kah dia akan baik pada ku? Apa dia akan menerima ku sebagai kekasih anak nya? Tunggu.. Kekasih? Rosie bahkan belum mengungkapkan nya hingga saat ini juga.. Hubungan ku dengan nya.. Masih belum memiliki status..
"Rosie.. Aku ingin bertanya.."
"Nee?"
"Jika suatu saat.. Ibu mu menanyakan tentang ku.. Apa yang akan kau katakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter with Rosie (Completed)
FanficBLACKPINK WINTER WITH ROSIE Nama ku Jennie Kim.. Aku menyukai Rosie.. Haruskah aku seterus terang itu? Ya! Karena jika di depan nya sangat sulit untuk ku mengungkapkan nya.. Gadis dingin yang membawa musim dingin bersama nya.. Aku menyebut nya.. Win...