TFC #2

2.9K 135 0
                                    

***

Alfaro duduk di rooftop dengan rokok yang menyelip dijarinya. Cantik gumam alfaro. "Eh yang tadi dikantin namanya siapa?" Tanya Alfaro kepada kedua temanya.

"Mana gue tauuu" jawab Dika

"Yeee ga usah nyolot CABE CABEAN!" sahut Michael menoyor kepala Dika.

"Tapi nih ya setau gue dia ituu ketos. Laah katanya lo hits! Terkenal dimana mana. Ketos SMA sendiri aja ga tau!" Ucap Dika menyahut seperti Cabe cabean yang sedang adu bacot

***

Hana POV
.

"Hei kamu." Panggil pak Dedi. FYI pak dedi itu kepsek.

"Saya pak?" Jawab Hana sambil nunjuk dirinya sendiri dan memberi kode tanya

"Iya" jawab pak Dedi dengan segera Hana berjalan menuju kearah pak Dedi.

"Ada apa pak?" Tanya Hana lembut, sopan

"Tolong kamu carikan Alfaro Putra Bramantyo. Saya tunggu di ruangan saya" jawab Pak Dedi sambil mentapnya

"Baik pak"

Sambil berjalan kearah kelas 11 gue mikir mikir nama yang disebutin sama pak Dedi tadi.

"Alfaro Putra Bramantyo, kaya pernah denger. Tapi kapan ya?" Gumam Hana pelan dengan alis yang bertaut.

Hana berjalan menuju kelas Alfaro yang letaknya agak jauh dari bertemu sama pak Dedi tadi.
Ya taulah. Tadikan gue nguping para cabe cabean ngomongin kelas Alfaro. Ternyata dia kelas XI ipa 2.

Setelah sampai didepan kelas Alfaro, Hana bediri di pinggir pintu dulu.

"Cari siapa dek?" Tanya Michael ramah dan natap gue.

"Alfaro" jawab singkat tanpa melihat kearah Michael.

"Jutek amat" jawab Dika spontan


"Alfaro?mungkin dia di rooftop." jawab Michael yang tetap ramah

Hana hanya menggangguk dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Kok mereka berdua ga asing ya?" Guman Hana sambil berfikir dan berjalan pelan pelan menuju rootop.

"SHIIT! Mereka berdua kan yang ada waktu gue kesiram es jeruk?!berapa hari yang lalu? Berarti? Anjiir!! Demi apa gue harus berhadapan dengan cowok resek itu!" sambil menaiki tangga rooftop dengan kasar.

Hana dilema lagi antara ketemu atau enggak. Dan gue denger ada deheman seseorang ngebuat gue langsung menghadap ke asal suara.

"Kenapa" tukas Alfaro sembari menginjak rokok yang ia hisap sedarti tadi.
Alfaro menatap wajah gue. Wajah gue yang memancarkan aura tidak suka dengan dia

"Ke ruang pak Dedi sekarang." Gue jawab datar lalu berbalik meninggalkan Alfaro. Namun. Tangan gue dicekal sama tangannya.

gue memandang tangan gue yang dipegang oleh Alfaro dengan memasang wajah sedatar datar.

"Sorry" ucap Alfaro
Hana hanya memandangnya dingin dan melepaskan cekalan Alfaro

"Yang kemaren lusa. Gue ga sengaja" sambung Alfaro

gue enggak ngasih respon apa apa gue berjalan dan hendak pergi meinggalkan Alfaro namun gue berbalik lagi kearah Alfaro dan berkata "berhenti ngerokok" setelah berucap seperti itu, Hana lalu pergi meninggalkan Alfaro di rooftop. Dan terciptalah senyuman Alfaro ketika Hana berkata seperti itu

"atau gue laporin ke BK" kalimat gue ngebuat senyum dia luntur.

***

Author POV

---
FYI. Ketua osis adalah jabatan Hana sekarang.
---

Hana sudah masuk kekelasnya berapa menit lalu, untung saja guru mereka sedang tidak masuk karna masih berada di luar kota. Hana duduk santai di tempatnya yang berada di bawah jendela sambil menikmati angin yang masuk dan sambil mencatat catatan biologi yang tertinggal.

"Selamat pagi. Panggilan kepada Hana Revalia Sofia segera menuju keruang osis sekarang juga. Saya ulangi, panggilan kepada Hana Revalia Sofia segera menuju keruang osis sekarang juga. Terima kasih" ucap bu Diah, pembina osis lewat pengeras suara.

Hana yang belum sadar bahwa namanya yang dipanggil menggunakan pengeras suara dengan santai masih melanjutkan catatannya.

"WOI HANA DIPANGGIL!" Teriak riri dari depan pintu dan membuat seisi kelas memghadap kearahnya.

"Santai aja" Sewot Hana sambil memandang Riri dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Iyaa maaap. Gitu aja marah"
Jawab Riri dengan wajahnya yang menggambarkan jika ia takut melihat wajah Hana seperti itu.

"Kemana" tanya Hana singkat yang sudah berada di ambang pintu.

"Ruang osis" jawab Vinda sambil melihat kearah Hana.

Hana mengangguk lalu pergi meninggalkan kelasnya.

"Dasar aneh" tukas Riri.

Hana berjalan sendiri menuju keruang osis dengan malas. Banyak orang yang menyapanya, ia malas untuk meladeninya jika itu cowok. Tetapi jika cewek, sebisa mungkin ia paksakan tersenyum. Meskipun sedikit. Tak lama dari itu, Hana sudah berada di depan pintu ruang osis

"Assalamualaikum" salam Hana sambil mengetok pelan pintu dan membukanya secara perlahan.

"Waalaikumsalam. Silahkan masuk" jawab bu Diah yang sudah berada di meja rapat.

"Maaf telat bu" sambung Hana yang masih berdiri di deoan kursi.

"Iya ga apa apa, lagian baru mau mulai kok. Silahkan duduk"

"Baik bu,terima kasih" jawab Hana lalu duduk dan membenarkan posisi duduknya.

"Oke kita akan mulai rapat ini" ujar bu Diah dan melihat kearah pengurus osis lainnya.

"Sekolah kita akan merayakan ulang tahun sekolah kita. Kepala sekolah memberi kita amanah untuk memeriahkan ulang tahun sekolah kita" ucap Bu Diah menjelaskan panjang lebar.

"Ada yang punya ide untuk memeriahkannya?" Sambung bu Diah sambil memperhatikan satu persatu orang yang berada di dalam ruangan.

"Saya bu, Gimana kalo kita undang sekolah lain untung turnamen basket dan futsal?"
Ujar Hana mengangkat tangan dan mulai berbicara.

"Boleh juga. Yang lain gimana?setuju?" Tanya bu Diah

"Setujuu!" Sahut anggota osis lainnya dengan antusias dan diikuti senyum mereka.

"Ada yang mau nambah acara lagi?" Tanya bu Diah lagi.

"Saya bu, gimana kalo kita ngadain acara promnight?"

"Boleeh boleh, setuju ga? Tanya bu Diah memastikan

"Oke bu"

"Oke, semua yang direncanakan masukin ke agenda" perintah bu Diah yang menatap kearah Nindy

"Oke bu"

 Freak Couple [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang