30

1.6K 70 6
                                    

***

Alfaro duduk disamping Hana. Dan Hana masih tetap. Diam.

"Maafin gue" ucap Alfaro dengan nada lirih

"Bukan salah lo. Tapi salah gue. Gue yang terlalu berharap sama lo sampai gue lupa kalo gue bukan siapa siapa lo"

"Dan gue juga lupa kalo gue hanya jadi pelampiasan lo saat lo mau geluapin dia" sambung Hana dan diikuti tawa mirisnya.

"Ini hati Al. Bukan tempat lo bermain. Gue punya perasaan. Dan lo enggak bisa seenaknya mainin hati gue. Dan gue juga punya batas kesabaran gue. Dan disinilah kesabaran gue habis."

"Mungkin lebih baik kita menjauh. Dengan cara ini lo ga usah mikir perasaan gue lagi."

"Gue gak mau kita jauhan" ucap Alfaro pelan

"Lo nahan gue buat pergi, tapi disisi lain hati lo udah nemuin yang lain. Sikap lo udah banyak bikin gue sakit hati. Gue udah capek dengan sifat lo yang nahan gue buat pergi dari hidup lo! Tapi juga lo seolah olah nyuruh gue buat pergi jauh jauh dari kehidupan lo."

"Gue ga akan egois lagi, gue akan mikir hati gue yang udah terlaku sakit buat nerima kenyataan ini. Dan gue juga ga akan egois karna udah nahan lo disituasi kaya gini"

"Selamat udah buat gue nyaman dan bahagia dan selamat juga elo adalah orang pertma yang mampu buat hati gue terluka." Ucap Hana memegang ke2 bahu Alfaro.

"Gue pergi. Selamat bahagia." Ucap Hana lalu pergi ke ujung pantai lagi.

Hana menghapus air matanya yang sudah dari tadi ia tahan.

Ya tuhan.. tolong beri pencahayaan di otak hambamu ini untuk menjelaskan bahwa hambamu ini juga mencintai wanita didepannya ini.
Di saat seperti ini Alfaro masih sempat untuk tidak membawa serius.

Hati Alfaro memilih untuk mengejar Hana. Namun egonya terlalu tinggi untuk menjawab 'tetap disini'

"Udah han..jangan berjuang buat orang yang nggak berjuang buat lo juga. Ini soal hati Han. Dia nggak bisa mainin hati lo seenaknya. Dan lo nggak perlu buang buang air mata lo untuk irang yang nggak menghargai perjuangan lo. Mubazir Han " Ucap Nindy pelan sambil mengusap punggung Hana.

"Makasih udah selalu ada buat gue Nin" bisik Hana dibakik punggung Nindy

"Iya. Sama sama."

"Tidur yuk. Fisik dan Hati lo butuh istirahat dari hal yang kaya gini" ucap Nindy berjalan kearah tenda

Dan..

"Nin..bantu gue buat lupain Alfaro."

"Tunggu, lo ngejauh dari Alfaro bukan karna gue kan?"

"Bukan. Ini dari hati gue sendiri"

'Iya dari hati lo. Tapi bukan dari hati lo yang paling dalem buat lupain Alfaro. Karna dihati lo tetep ada nama cowok yang lebih mentingin egonya daripada hatinya.'

Bagaimana keadaan Alfaro?
Alfaro masih duduk di depan kayu yang masih ada bara api yang menyala dan meinmbulkan rasa hangat untuk tubuhnya.

Ucapan Hana terus berkoar koar dipiran Alfaro. Aaarrrghhhh! Ucap Alfaro frustasi sambil menjambak rambutnya sendiri

 Freak Couple [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang