18

1.7K 70 0
                                    

***

"Baang, lo udah siap?" Tanya Hana saat ia turun dari kamarnya menuju kedapur tanpa melihat kearah Dafi.

"Udah dong" jawab Dafi sambil menunjukkan gaya sok kerennya lalu menyuapkan nasi goreng kedalam mulutnya.

"Bun, yah, Hana berangkat dulu ya" pamit Hana kepada kedua orang tuanya dan mencium tangab kedua orang tuanya.

"Kan baru jam 6?" Tanya Rian melihat kearah Hana

"Mau ngurus lomba yah" jawab Hana berbalik badan lalu emngambi tasnya di kursi ruang tv.

"Ooh gitu, iya deh" jawab Airin lalu duduk kembali dimeja makan.

"Hana pergi dulu ya" pamitnya lalu pergi menuju ke pintu keluar.

"Iya hati hati ya" jawab Airin

"Assalamualaikum" teriaknya dari luar rumah.

"Waalaikumsalam"

"Loh kamu enggak pergi?" Tanya Airin kepada Dafi saat melihat Dafi tidak bersiap siap pergi.

"Masih pagi bun"

"Iya deh"

"Bundaaa, kaos kaki aku mana?" Teriak Naya yang berada di depan ujung tangga.

"Itu di deket tas kamu" ucap Airin dan menatap kerah Naya yang sibuk mencari keberadaan kaus kakinya.

"Oh iyaa..hehe"

Berapa menit kemudian Dafi pamit kepada kedua orang tuanya untuk pergi kesekolah.

"Bun,yah, dafi berangkat dulu ya" ucap Dafi dan mencium tangab kedua orang tuanya lalu berbalik badan untuk mengambil kunci mobilnya.

"Iya hati hati ya" jawab Airin dan hanya mendapat anggukan dan ancungan jempol dari Dafi.

"Assalamualaikum" teriak Dafi yang sudah berada di luar rumah.

"Waalaikumsalam"

***

"Adi!" -waketos 1- teriakkan itu membuat si pemilik nama menghadap kearah orang yang memanggilnya tadi.

"What" jawabnya sok kaget menggunakan bahasa inggris dan menghadap ke belakang untuk mengetahui siapa yang memanggilnya.

"Lo udah pasang spanduk kan?" Tanya Hana yang sudah berada di depan Adi sekarang.

"Udah" jawab nya santai dan mendapatkan angggukan dari Hana. Lalu Hana pergi meninggalkannya dan mencari seseorang lagi.

"Dito!" Panggil Hana yang sedikit teriak.

"Bola udah siapkan?yang kempes udah di pompa kan?" Sambung Hana.

"Udah kok" jawab Dito sambil menatap Hana.

"Oke" jawab Hana lalu pergi dari Dito. Saat 1 langkah ia berbalik badan ia teringan sesuatu dan berbalik lagi ke posisi semula. Menghadap Dito.

"Eh lo liat Nindy gak?" Tanya Hana ke Dito

"Mungkin di dalem ruang osis" jawabnya ragu.

"Oke"

"Eh Han udah jam 7, langsung suruh daftar ulang aja ya" teriak Dito kepada Hana yang sudah meninggalkannya beberapa langkah. Dan hanya dibalas angkatan jempol yang berada di udara.

Setelah meninggalkan Dito, Hana pergi menuju ruang osis untuk mengurus keadan yang lain sekaligus untuk bertemu Nindy.

Hana melihat keatahjam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 06.55 dan artinya tinggal 5 menit lagi pendaftaran ulang dibuka. Hana lupa jika ia belum mengumumkan kepada peserta turnament agar mendaftar ulang sekolahnya. Hana berangkat dari posisi duduknya lalu berlari kecil menuju pintu keluar ruang osis lalu berlari ke podium untuk memberi informasi.

"Tes...tes.. kepada seluruh peserta turnament, segera mendaftar ulang di pinggir lapangan, terima kasih" ucap Hana lewat mic

"Hana!" Teriak seseorang itu dan membuat Hana menoleh kearahnya.

"Eh Reno, lo ikut turnament apa?" Tanya Hana basa basi. Sebenarnya ia sudah tahu jika Reno adalah kapten basket dari sekolahnya.

"Basket" jawab nya singkat.

"Ooh, gue kesana duluya, mau ngurus yang lain." Ucapnya lalu bersiap siap untuk meninggalkan Renom

"Oh iya, aku juga mau daftar ulang"

Hana menghampiri Dito,Adi dan pengurus osis lainnya yang verada di meja panitia sekedar untuk berbincang bincang/membutuhkan sesuatu yang terletak dibawah pohon yang tak jauh dari lapangan dan tak jauh dari tempat pendaftaran ulang. Mereka sibuk dengan kertas kertas dan candaan mereka hingga beberapa suara membuat mereka menoleh kearah suara yang besar dan nyaring.

"ALFARO!! GANTENG BANGET"

"ALFARO SEMANGAT!!"

"KALAHIN YANG LAIN!!"

"AKU DISINI ALFARO!!

"DIKAAAA!! SEMANGAAT"

"AKBAR GANTENG BANGEET!"

"SEMANGAT AKBAR"

Oke netijen berhenti.

Teriak Netijen histeris saat melihat Alfaro DKK *Dan Kawan Kawan* berjalan dengan gaya mereka yang emmpu menghipnotis kaum wanita dari sekolah mereka hingga para tamu sekolah lain pun ikut berteriak histeris.

"Hana!" Suara itu membuat Hana dan pengurus lainnya menghadap keasal Suara. Dan Hana hanya memberi isyarat dengan mendongakan wajahnya kearah orang yang memanggilnya tadi sebagai jawaban 'apa?'

"Come here" suruh Dafi berteriak dan melambaikan tangannya yang nendakan menyuruh kesini. Mautak mau ia menuruti perintah abangnya itu. Hanapun berlari kecil menghampirinya.

"Apaaan" tanya Hana yang sedikit lagi sampai didepannya.

"Gue ganteng kan?" Tanya Dafi sambil menyisir rambutnya kesamoing menggunakan tangannya.

"LO NYURUH GUE KESINI CUMA BUAT NANYAIN ITU?buang waktu aja" ucap Hana dengan memasang wajah kesalnya. Tawa Dafi pecah saat melihat ekspresi Han yang kesal.

"Udah ketawanya?" Tanya Hana datar dan membuat Dagi memelankan suara tawanya. Dan Dafi berusah mengangguk kecil dan berhenti tertawa.

"Eeh bang! Itu dirambut lo ada apaan?" Tanya Hana memandang kearah rambut Dafi

"Haa?ada apaan?" Tanya Dafi dengan kepo

"Sini gue ambilin" ucap hana lalu berjinjit dan tanganya mengarah kerambut Dafi dan tercetak senyumnya yang kecil tanpa disadari oleh Dafi.

Krss..

"Anjir lo! CAPEK GUE BENERIN RAMBUT GUE! Asal lo tau ya, rambut gue ini udah gue persiapkan habis lo pamit pergi pagi tadi!lo enak enak aja ngerusakin rambut gue! Gak ngeharfain perjuangan gue!" Oceh Dafi panjang lebar dan membuat Hana menahan tawanya. Karena Hana taktahan lagi untuk menahannya tawanya pecah ketika melihat eskpresi Dafi yang geram.

"Haduh.. sakit perut gue ketawa" ucap Hana sambil emmegang perutnya ketika perutnya sudah keram karena tertawa

"Udah ah! Gue mau cabut! Baay!" Ucap Dafi kesal lalu meninggalkan Hana yang masih menahan tawanya.

"Cie ngambek!! Babay abang semangat ya" teriak Hana karena Dafi yang sudah agak jauh darinya. Setelah itu, Hana balik menuju meja panitia.

"SIAL BANGET LO HANA!TUNGGU AJA LO!dasar kegatelan!" Gumam seseorang dengan senyum licik

 Freak Couple [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang