ABUN Part-14

139 10 1
                                    

Kuy dengerin lagunya~
(Mytha - Menghapus Yang Terukir)
Vote & Comment

Episode 14

11.20

Siang ini aku akan melakukan penerbangan ke Medan, sudah seminggu lebih aku harus mengurus sendiri beberapa proyek di Balikpapan. Sejak kepergian Lea, sekarang aku lebih sering melakukan tinjauan proyek langsung seorang diri, enggak dengan Designer baru yang menggantikan Lea.

Saat menunggu di lobi keberangkatan, seseorang menabrak koperku tanpa sengaja, ketika dia dengan sigap akan mendirikan koperku, aku enggak sengaja membaca nametag di bajunya.

"Dirafka Al-Farizi Hermansyah." Aku membaca namanya sedikit bersuara, nama ini enggak asing buatku.

"Maaf, aku enggak sengaja." Dia tersenyum sopan ke arahku.

"Tunggu!" Aku menghentikan langkah kakinya yang akan berlalu.

"Iya, Mbak." Dia melihat ke arahku, aku mengenali suara ini.

"Kamu Rafka? Teman Leon? Dandeleon? SMK Bina Tunas Bangsa?" Aku menjejalinya beberapa pertanyaannya sekaligus.

"Iya." Dia mengangguk lalu menunjuk kearahku dengan wajah penasaran.

"Heliana!" jawabku dan dia tertawa.

"Hahaha... Natusha! Kamu Natusha, Heliana enggak akan begini kalau ketemu aku." Aku tertawa mendengar jawaban Rafka.

Aku bertemu Rafka di bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, setelah hampir delapan tahun enggak pernah bertemu dengannya sama sekali. Kami berbincang-bincang sedikit, benar kata Atha beberapa tahun yang lalu, kalau Rafka sekarang menjadi lebih tampan dari sewaktu sekolah dulu. Aku senang sekali bisa bertemu dengannya di sini.

"Kamu mau kemana Raf?" tanyaku.

"Aku mau ke Jakarta, kamu ngapain di sini?" Rafka bertanya balik padaku.

"Aku baru selesai mengurus pekerjaan di sini dan ini mau balik ke Medan." jawabku.

"Ooh, kamu masih tinggal di Medan?"

"Masih, kamu sekarang tinggal di mana?"

"Aku sekarang uda di Jakarta, Nas."

Terdengar melodi announcement di ruang tunggu bandara, panggilan untuk jadwal penerbangan Rafka. 'selamat siang kepada para penumpang Sashi Air, ini adalah pengumuman pra-boarding untuk penerbangan L131D dengan Tujuan ke kota Jakarta. Saat ini kami masuk dalam antrian ke tujuh dan akan lepas landas dalam tujuh belas menit.....'

"Natusha, itu sepertinya pesawatku.

Oh iya, tapi sebentar. Aku menyodorkan ponselku kepadanya dan memintanya mengetikkan nomor teleponnya.

Oke, sudah. Rafka mengembalikan ponselku.

Terimakasih Raf. Jawabku dan Rafka mengangguk.

Aku pergi dulu ya, sampai ketemu."

"Iya, kamu hati-hati."

"Iya, kamu juga."

"Daah...."

Rafka pun berlalu, karena jadwal penerbangannya sudah tiba kami enggak bisa bertemu lama. Aku menatap nomor telepon Rafka di layar pnselku dan berbisik dalam hati, Heliana hari ini aku menemukan Rafka.

Selang beberapa menit kemudian, giliranku untuk melakukan penerbangan. Setelah pesawat lepas landas, aku meraba earphone dari tas dan memasangnya di telinga, memutar berulang-ulang rekaman suara Leon bernyanyi ketika meneleponku beberapa tahun yang lalu, aku selalu suka mendengarnya. Dan aku masih belum bisa melupakannya, Leon bisakah kita ulang?

Angsana Berbunga Untuk NATUSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang