Bab. 3B Masih Terkunci

2.6K 365 19
                                    

HAPPY READING 😊😊



“Udah selesai?”

Jefri langsung bertanya begitu melihat Rosa masuk ke dalam sekre. Ia menghentikan kegiatan mengetik di komputer dan menatap Rosa. Cewek itu kini sudah berganti pakaian dengan kaos lengan panjang dan celana training yang tadi Jefri ambilkan dari sekre Mapala. Jefri menatap Rosa untuk beberapa saat. Ia baru menyadari jika Rosa cocok memakai pakaian apa saja. Tubuhnya yang tinggi dan langsing membuatnya tampak seperti model yang tengah mengiklankan pakaian olahraga sekarang.

 Tubuhnya yang tinggi dan langsing membuatnya tampak seperti model yang tengah mengiklankan pakaian olahraga sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Udah.” Rosa menjawab cepat. Ia melangkah masuk dan tatapannya mengitari seluruh ruangan, “Gue jemur ini di mana ya, Jef?” Tanyanya kemudian.

Jefri melihat Rosa yang kebingungan. Cewek itu masih menenteng seragam kerjanya yang basah, mungkin baru saja dicuci. “Sini biar gue jemurin di balkon.” Katanya sembari bangkit dan hendak mengambil seragam Rosa namun cewek itu langsung menolaknya.

“Nggak usah, Jef.” Rosa nampak salah tingkah. Kejadian tadi saat ia dan Jefri jatuh masih terngiang dalam ingatannya, “Balkonnya di sana ‘kan? Gue bisa jemur sendiri. Lanjutin aja ngerjain tugasnya.” Katanya cepat. Segera ia berjalan menuju pintu yang ada di sebelah kanan ruangan.

Melihat tingkah Rosa membuat Jefri heran. Cewek itu menjadi aneh sejak kejadian itu dan harus Jefri akui, sebenarnya ia juga bingung harus bersikap seperti apa. Mereka berdua adalah dua orang yang baru kenal dan kejadian tadi cukup membuatnya canggung.

Jefri bukanlah cowok yang mudah bergaul dengan cewek. Bukan berarti ia cowok dingin ataupun sok cool. Jefri mempunyai banyak teman cewek. Ia sering bercanda dengan teman ceweknya. Ia juga pernah sesekali bepergian dengan teman ceweknya. Tapi perlu digaris bawahi jika ia hanya melakukan hal itu saat ia bersama dengan teman-temannya yang lain. Dalam artian, tidak berduaan seperti ini.

Bingung harus bagaimana, Jefri memutuskan untuk melanjutkan kembali mengerjakan tugas kuliahnya yang sempat tertunda. Akan lebih baik jika ia mempergunakan waktunya untuk melakukan hal yang bermanfaat. Lagipula ia belum mengantuk dan ia tidak berpikir untuk tidur malam ini. Tidak dengan Rosa yang berada satu ruangan dengannya.

Deringan ponsel membuyarkan kembali konsentrasi yang baru saja Jefri bangun. Ia melihat sekeliling dan menyadari jika itu  bukanlah dering dari ponselnya. Jefri melihat ponsel berwarna biru tosca yang tergeletak di sofa menyala dengan layar berwarna hijau tanda ada panggilan masuk. Jefri bangkit berdiri dan mengambilnya. Ada panggilan dari Jihan. Dan itu adalah ponsel milik Rosa.

“Ros, ada telepon masuk nih.” Ujar Jefri setengah berteriak agar Rosa yang tengah berada di balkon mendengarnya.

Tak butuh waktu lama Rosa segera masuk dan mengambil ponselnya.

“Kenapa, Han?” Tanyanya langsung begitu ia mengangkat ponselnya.

“Lo di mana, hah?” Jihan balik bertanya sambil berteriak. Sepertinya cewek itu tengah marah pada Rosa.

Bad Girl Must Dating with Good Boy | Jaerose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang