Bab. 13 Cobaan Hidup

1.8K 207 16
                                    

"Hidup itu nggak semulus pahanya member-member girlband Korea. Jangan mengeluh karena hidup semakin susah. Justru kita harus bersyukur, itu artinya ada perkembangan dalam hidup kita..."

*

*

*

Ya Tuhan!

Kalau ada definisi cobaan hidup terberat bagi Rosa, mungkin ini adalah salah satunya. Coba saja bayangkan jika kau menjadi Rosa. Cowok tampan nyaris sempurna yang sekarang menyandang status sebagai pacarnya atau calon menuju halal yang entah kapan itu, sekarang tengah menciumnya.

Gila!

Ini benar-benar gila!

Tolong ingatkan Rosa untuk tidak gosok gigi mulai sekarang agar bekas ciuman Jefri tidak hilang.

Sejujurnya ini bukan ciuman pertama Rosa. Kalian tahu sendiri kan bagaimana Rosa itu. Mantan dan gebetannya sudah tidak terhitung lagi berapa jumlahnya dan jangan lupakan bagaimana pengalamannya dalam hal ehem-ehem begini. Ia sudah sering melakukannya dulu dengan mantan pacarnya, dan harus Rosa akui jika mereka tidak buruk-buruk amat.

Namun yang paling mengejutkan adalah mendapatkan ciuman dari seorang Jefri Rahman Maulana, cowok yang katanya terkenal alim, cucu kyai, dan yang terpenting belum pernah pacaran. Bagaimana bisa ciumannya begitu memabukkan? Rosa sampai kewalahan mengimbangi permainan Jefri yang semakin lama semakin membuatnya ingin terbang ke angkasa.

Bahkan kini lidah Jefri sudah menyusup ke dalam mulut Rosa dan mengabsen deretan gigi Rosa yang rapi. Lidah keduanya bahkan kini sudah saling menyapa, membelit satu sama lain seolah tidak ingin pernah lepas.

Begitu merasakan oksigennya sudah mulai menipis, Rosa melepaskan tautan bibir keduanya. Ia mundur sedikit untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Dihadapannya Jefri juga melakukan hal yang sama. Rosa diam-diam memperhatikan Jefri. Rambutnya sudah berantakan akibat ulah tangannya yang tidak bisa diam tadi, ditambah wajah Jefri yang memerah dan jangan lupakan bibirnya yang basah dan menggoda itu. Oh Tuhan, ampuni dosa Rosa.

"Aku nggak tahu lho kamu bakalan ngelakuin ini." Rosa membuka suaranya hanya untuk mengalihkan dirinya dari menatap bibir Jefri yang menggoda.

Mendengar Rosa mengatakan hal itu, wajah Jefri yang sudah memerah jadi semakin merah. Telinganya bahkan ikut memerah dan hal itu membuat Rosa diam-diam tersenyum. Uh, Jefri-nya benar-benar lucu dan menggemaskan.

"Ehem.." Jefri berdehem untuk mengurangi kegugupannya. Sejujurnya ini diluar kendalinya. "Untung kamu lepasin. Kalau nggak aku takut bakalan khilaf, Ros."

Semburat di wajah Rosa muncul mendengar Jefri mengatakan hal itu. Rasanya ada jutaan kupu-kupu yang beterbangan di perutnya dan membuatnya menggelinjang kegelian. Benar-benar aneh. Jantungnya berdegup kencang dan hatinya membuncah oleh rasa bahagia. Perasaan apakah ini?

"Ihh.. kamu malu ya, Ros?" Jefri menyadari wajah Rosa yang memerah. Ia menangkup wajah cewek itu dan mencium bibirnya sekilas. "Jangan gitu nanti aku jadi ikutan malu lho."

Rosa melepaskan tangan Jefri yang berada di wajahnya. Bukannya ia tidak suka, ia hanya tidak mau lepas kendali dan malah berakhir menyerang Jefri sekarang. Sialan. Kenapa pikirannya jadi kotor begini? Ini pasti gara-gara ia keseringan membaca novel dan menonton film dewasa pemberian Jihan.

"Kamu masih sakit bisa-bisanya cium aku. Kalau aku ketularan gimana?" Tanya Rosa berpura-pura kesal. Ia tidak mau terlalu larut dalam adegan lovey-dovey yang membuat dirinya semakin aneh.

Bad Girl Must Dating with Good Boy | Jaerose [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang