6

238 21 8
                                    

Ini hari sabtu pagi, awalnya semua berjalan biasa saja. Sampai kemudian notifikasi muncul di layar ponselku.

1 unread message from PARK TIANG

Semi,

Hah, kenapa orang ini tiba tiba mengirim pesan. Padahal biasanya tidak pernah berkomunikasi denganku.

What?

Kamu free hari ini?

Iya, kenapa?

Temui aku di cafe xbu

Otw

***

"Semi!" Panggil seorang pria tampan dengan perawakan tubuh yang tinggi dari salah satu meja cafe tersebut.

Aku berjalan ke arahnya dan duduk di kursi kosong depannya. Baru saja aku duduk, dia berdiri

"Ayo, kita tidak punya banyak waktu." Tau definisi kakak kampret? Yah beginilah ciri cirinya.

Setelah perdebatan singkat akhirnya aku mengalah dan mengikutinya keluar cafe. Dia menyuruhku masuk ke dalam mobil, lalu dia menyetir ke sebuah tempat yang tidak terlalu jauh dari cafe tersebut.

Tempat itu adalah sebuah gedung bekas yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil juga.

"Tadaa! Ini hadiah untukmu Semi, kau selalu bilang ingin memiliki sebuah toko bunga. Jadi aku membeli gedung ini untukmu. Aku sengaja tidak menata ulang bangunannya, supaya kau bisa menatanya sesuai seleramu."

Dia memberikanku sebuah dokumen kepemilikan, yang beratas namakan Park Semi

Yaampun, ternyata dibalik kekampretannya, dia punya sisi baik juga. Dia bahkan tahu kalau aku sudah memimpikan ini sejak lama.

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku ada urusan yang harus kulakukan," dia masuk ke dalam mobilnya dan mengemudikannya pergi.

Aku masuk ke dalam gedung itu. Sebenarnya bentuk bangunan dan desainnya sudah bagus. Mungkin hanya perlu membersihkannya saja.

Tidak mungkin aku membersihkan tempat ini sendiri. Mungkin aku harus mengajak Yixing?

Aku menelpon Yixing,

Tuut...

Tuut...

Tuut...

"Apa?" Eh, kenapa Suho yang menjawab? Dan kenapa suaranya lebih berat?

"Mana Yixing?"

Tidak ada jawaban, kurasa ponsel itu sedang berpindah tangan.

"Ahh...Semi-ah, ada apa?"

Whut, apa itu tadi? Apa dia baru saja mendesah??

Aku langsung menutup telponnya. Kata kata yang Yixing ucapkan barusan benar benar membuatku berpikir panjang.

Astaga, apa mereka benar benar melakukannya di saat seperti ini? Ini masih belum terlalu siang. Aku tidak percaya.

#CalonSuamikuDiEnainCowokLain

Ramaikan itu di Twitter bila kalian peduli pada drama yang terjadi dalam hidupku #2

Aku mengurut dahiku, lalu keluar untuk menenangkan pikiranku.

Dan dengan sangat kebetulan, Jongin lewat di depanku.

"Semi?"

"Jongin? Apa yang kau lakukan disini?"

"Oh, rumahku tidak jauh dari sini Tapi, apa yang kau lakukan disini?"

"Oh itu, aku berniat mengubah tempat ini menjadi toko bunga,"

"Benarkah? Bolehkah aku membantumu?"

"Tentu, bila kau tak keberatan tentunya, aku hanya akan membersihkannya untuk sekarang."

Setelahnya kami berdua membersihkan tempat itu bersama. Sambil mengobrol melepas rindu setelah bertahun tahun tak bertemu.

"Jongin, bisa kau membantuku membersihkan sarang laba laba di atasku, aku terlalu pendek." Kataku sambil merentangkan kemoceng dan berjinjit. Namun tetap saja aku tidak sampai.

"Ah, tentu,"

Jongin berjalan ke arahku dan meraih kemoceng dan mulai membersihkan sarang laba laba di bagian itu. Sedangkan aku menjadi terjepit di antara tembok dan tubuh Jongin karena posisi ini.

Dia sangat dekat, bahkan punggungku dapat merasakan dada bidangnya.

Aku memutar badanku, dan dapat kulihat dada bidang Jongin yang terbungkus kaos putih agak basah karena keringat, kaos basahnya itu mengecap abs yang ada di perutnya.

"Sudah," Jongin menurunkan tangannya namun tak mundur satu langkahpun.

Kami saling bertatapan. Dapat kulihat semua detail wajahnya yang indah dengan kulitnya yang agak gelap.

Antara perasaanku saja atau wajah Jongin semakin dekat ke arahku.

"J...Jong..."









TBC

Eaks🙈🙈🙈

Ngeship siapa hayooo

COMMENT!!

I Married A Gay[lay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang